Pria yang Baru Punya Keturunan di Usia Senja Bisa Bahayakan Kesehatan Anak dan Istri
Merdeka.com - Pria selalu dianggap memiliki usia biologis yang lebih panjang dibanding wanita dan bisa memiliki anak bahkan hingga usia senja. Namun ternyata temuan terbaru cukup mengejutkan dan menyebut bahwa pria ternyata juga memiliki usia biologis pada kehidupan seksnya.
Dilansir dari NY Post, sebuah penelitian yang dilakukan di Rutgers University menyebut bahwa pria juga memiliki usia biologis seperti wanita. Ketika pria berhubungan seks dan memiliki anak pada usia 40-an, maka hal ini dapat berakibat negatif pada kesehatan pasangan dan keturunan mereka.
"Selama ini telah banyak dipercaya bahwa perubahan psikologis yang muncul pada wanita usai umur 35 dapat berpengaruh pada pembuahan, kehamilan, serta kesehatan anak. Banyak pria tidak menyadari bahwa bertambahnya usia juga memiliki dampak yang sama," jelas peneliti Gloria Bachmann, direktur dari Women’s Health Institute di Rutgers Robert Wood Johnson Medical School.
-
Apa pengaruh seks terhadap telomere? Dilansir dari The Healthy, berdasarkan penelitian tahun 2017 yang dipublikasikan dalam jurnal Psychoneuroendocrinology, bercinta setidaknya sekali dalam seminggu dikaitkan dengan telomere yang lebih panjang—struktur pelindung pada DNA yang menentukan usia sel.
-
Apa dampak menjadi ayah terhadap kesehatan pria? Penelitian ini merupakan studi longitudinal multi-etnis pertama di Amerika Serikat yang mengamati hubungan antara peran sebagai ayah dan kesehatan kardiovaskular. Menurut temuan penelitian, ayah cenderung memiliki kesehatan jantung yang lebih buruk dibandingkan pria yang tidak memiliki anak.
-
Apa itu usia biologis? Usia biologis adalah usia yang didasarkan pada kondisi organ tubuh seseorang.
-
Apa masalah kesehatan yang sering dialami pria di atas 40 tahun? Banyak pria yang percaya bahwa kehidupan dan kedewasaan mereka dimulai pada usia 40 tahun. Meskipun kondisi kesehatan individu dapat bervariasi secara signifikan, ada beberapa masalah kesehatan yang mungkin dihadapi bapak-bapak pada usia ini.
-
Kenapa pria di atas 40 tahun rentan mengalami disfungsi ereksi? Sekitar 50 persen bapak-bapak di atas usia 40 mengalami kondisi ini, yang memengaruhi kesehatan fisik dan emosional.
-
Apa yang buat pria lebih berisiko? Dr. Rohit Vuppuluri, seorang kardiolog intervensi, menekankan bahwa kebiasaan-kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko penyakit kronis, seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit paru obstruktif kronis, yang dapat memperpendek harapan hidup.
Jumlah anak yang lahir dari ayah dengan usia di atas 45 tahun meningkat sebanyak 10 persen di Amerika Serikat selama empat dekade terakhir. Hal ini disebut mungkin dapat terjadi karena kemajuan teknologi reproduksi yang ada.
Pria yang mulai mencoba memiliki anak pada usia lanjut cenderung menempatkan pasangan mereka pada risiko terhadap komplikasi kehamilan seperti diabetes selama kehamilan, kelahiran prematur, dan preeclampsia. Pada bayi, terdapat risiko terhadap kelahiran prematur, mati ketika kelahiran, skor Apgar dan berat badan yang rendah, serta sejumlah masalah kesehatan lainnya.
Ketika anak yang dilahirkan terus bertumbuh, mereka cenderung mengalami berbagai masalah kesehatan seiring waktu. Beberapa masalah seperti kanker pada usia anak-anak, penyakit psikiatrik dan kognitif, serta autisme.
"Selain dihubungkan dengan meningkatkan ketidaksuburan pada pria, bertambahnya usia juga disebut menimbulkan sejumlah perubahan pada sperma," terang Bachmann.
"Sebagai contoh, seperti ketika kehilangan kekuatan otot, fleksibilitas, dan daya tahan seiring usia, sperma pria juga kehilangan kebugarannya seiring siklus kehidupan," sambungnya.
Efek dari bertambahnya usia ini dapat berujung pada perubahan sperma dan sel telur pada seseorang. Hal ini selanjutnya diturunkan pada sel DNA yang dimiliki oleh sang anak.
"Selain menurunkan potensi kesuburan, hal ini juga dapat mempengaruhi proses kehamilan itu sendiri. Pasalnya, hal ini bisa meningkatkan risiko kehamilan ketika pembuahan sukses terjadi," jelas Bachmann.
"Walau banyak didokumentasikan bahwa anak yang dilahirkan ayah dengan usia tua lebih cenderung didiagnosis dengan skizofrenia. Jumlahnya adalah 1 dari 141 balita dengan usia di bawah 25 dibanding 1 dari 47 balita dengan ayah di atas usia 50 tahun. Alasannya hingga kini masih belum banyak dipahami," terang Bachmann.
"Sebuah penelitian juga menunjukkan bahwa risiko autisme mulai meningkat ketika ayah berusia 30 tahun, meningkat setelah usia 40 dan meningkat lagi pada usia 50," sambungnya.
Mengenai hal ini, dokter seharusnya memperlakukan pria sama seperti pada wanita karena efek yang muncul seorang pertumbuhan usia ini. selain itu, ketika seseorang berencana menunda menjadi ayah, mereka sebaiknya menyimpan sperma sebelum berusia 35 tahun atau setidaknya 45 tahun untuk menurunkan risiko pada istri dan anak.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Semakin banyak pria yang menjadi ayah di usia yang lebih tua, hal ini menimbulkan dampak pada anak.
Baca SelengkapnyaPerubahan status seorang pria menjadi ayah bisa meningkatkan risiko masalah jantung pada diri mereka.
Baca SelengkapnyaPernikahan usia belia bisa menimbulkan berbagai dampak kesehatan yang perlu dikenali dan dihindari.
Baca SelengkapnyaPolusi udara dan polusi suara di sekitar bisa memiliki dampak berbeda bagi pria dan wanita.
Baca SelengkapnyaHamil di usia tua (di atas 35 tahun), memiliki beberapa risiko terkait kesehatan ibu dan janin yang wajib diketahui.
Baca SelengkapnyaUsia seseorang sangat mempengaruhi peluang dan keberhasilan kehamilan. Ketahui usia paling idealnya.
Baca SelengkapnyaPada usia 40-an, seiring menerapkan gaya hidup sehat, penting juga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Baca SelengkapnyaLee Minjung yang hamil diusia 40 tahun lebih harus ekstra hati-hati menjaga kehamilannya
Baca SelengkapnyaKemandulan pada pria bisa dipengaruhi oleh sejumlah hal baik dari gaya hidup sehari-hari maupun karena faktor lain.
Baca SelengkapnyaBanyak perempuan yang mendambakan kehamilan dan proses melahirkan sejak dini. Usia menjadi faktor penting dalam perencanaan kehamilan. Berapa usia yang terbaik?
Baca SelengkapnyaKenali penyebabnya agar kita bisa segera mengambil tindakan untuk mencegahnya.
Baca SelengkapnyaMasih marak terjadinya pernikahan dini di Indonesia bisa diatasi dengan peranan yang tepat bagi keluarga.
Baca Selengkapnya