Pria yang tidak subur ternyata memiliki risiko kanker lebih besar
Merdeka.com - Kesuburan adalah hal yang cukup penting tetapi masih malu-malu dibicarakan oleh pria. Tetapi jika memang terjadi masalah kesuburan, penting bagi pria untuk langsung mencari cara mengatasinya. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa rendahnya tingkat kesuburan pada pria ternyata dapat menimbulkan risiko kanker yang besar.
Dilansir dari Telegraph, penelitian terbaru menyebutkan bahwa pria dengan jumlah sperma lebih sedikit memiliki risiko terkena kanker testis lebih dari 10 kali lipat. Penelitian tersebut dilakukan oleh University of Texas dengan cara membandingkan risiko kanker dari 20.433 pria yang memiliki masalah kesuburan dengan pria yang telah terbukti subur. Dari hasil perbandingan data tersebut diketahui bahwa pria dengan masalah kesuburan cenderung memiliki risiko kanker testis yang lebih besar.
Dr. Robert Oates dari American Society for Reproductive Medicine menyatakan bahwa penelitian ini sangat penting guna mengetahui cara penanganan yang lebih baik. Hubungan yang diketahui ini dapat mencari cara untuk mengenali dan menanggulangi penyakit baik secara medis ataupun psikologis yang berpengaruh terhadap ketidaksuburan seseorang hingga menjadi kanker.
-
Apa saja faktor risiko kanker? Aru menjelaskan bahwa makanan berkontribusi sekitar 35 persen terhadap risiko kanker, diikuti oleh rokok dengan 30 persen, dan kurangnya aktivitas fisik dengan persentase yang signifikan.
-
Siapa yang paling rentan terkena penyakit kanker? Berdasarkan data dari American Cancer Society, 77% dari semua kasus kanker dialami oleh orang yang berusia di atas 55 tahun.
-
Siapa yang lebih sering terserang kanker testis? Meskipun jarang, penyakit ini merupakan kanker yang paling umum terjadi pada pria muda, dan menyerang satu dari 199 pria secara keseluruhan mengutip theurologyfoundation.org.
-
Siapa yang rentan terkena kanker? Kanker dapat menyerang berbagai organ dan jaringan tubuh, dan menyebabkan berbagai gejala dan komplikasi yang mengancam jiwa.
-
Apa penyebab meningkatnya kanker penis? Melansir dari laman Science Alert, Kamis (11/7) Beberapa ahli memperkirakan peningkatan kanker penis sebesar 77 persen pada tahun 2050. Kasus kanker penis tertinggi pada dasarnya terjadi di negara-negara berkembang. Namun sebagian besar negara-negara Eropa mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Seiring bertambahnya usia pria di Eropa, kasus cenderung meningkat.
-
Siapa yang memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara? Orang yang tidak menyusui, tidak memiliki anak, merupakan faktor risiko untuk terjadinya kanker payudara,' ujar Dr. Diani dilansir dari Antara.
Penelitian ini bukanlah yang pertama dalam menghubungkan kesuburan pria dengan risiko kanker. Sebelumnya, penelitian yang dilakukan di tahun 2013 menyebutkan bahwa pria yang mengalami azoospermic atau ketidaksuburan karena tidak adanya sperma pada mereka cenderung memiliki risiko terkena kanker lebih cepat 10 tahun dibanding pria yang subur.
Sebelumnya di tahun 2011 seorang peneliti dari Denmark menyatakan bahwa kualitas sperma yang rendah telah menurunkan semangat hidup seseorang tersebut. Walau masih belum diketahui apakah disebabkan karena masalah biologis atau sosial tetapi buruknya kualitas sperma juga didukung karena rendahnya tingkat testosteron seorang pria yang dapat berpengaruh terhadap perilakunya.
Penelitian terbaru ini juga sekaligus melengkapi penelitian-penelitian sebelumnya dan menjelaskan bahwa ketidaksuburan dan rendahnya kualitas sperma pada pria ternyata dapat menyebabkan berbagai masalah baik secara mental hingga kanker.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kanker testis adalah salah satu jenis kanker yang relatif jarang terjadi, namun memiliki dampak signifikan terutama pada pria muda.
Baca SelengkapnyaPrediksi genetik risiko penyakit juga bergantung pada latar belakang sosial ekonomi seseorang.
Baca SelengkapnyaKanker pada laki-laki biasanya disebabkan oleh hiperestrogenisme, atau kelebihan hormon esterogen, sehingga diberikan obat untuk menekan produksi hormon itu.
Baca SelengkapnyaKemandulan pada pria bisa dipengaruhi oleh sejumlah hal baik dari gaya hidup sehari-hari maupun karena faktor lain.
Baca SelengkapnyaKenali penyebabnya agar kita bisa segera mengambil tindakan untuk mencegahnya.
Baca SelengkapnyaSemakin banyak pria yang menjadi ayah di usia yang lebih tua, hal ini menimbulkan dampak pada anak.
Baca SelengkapnyaPerubahan status seorang pria menjadi ayah bisa meningkatkan risiko masalah jantung pada diri mereka.
Baca SelengkapnyaKanker ovarium adalah salah satu jenis kanker, yang menjangkiti ovarium, atau di area terkait di saluran tuba dan peritoneum.
Baca SelengkapnyaKanker payudara bisa dialami juga oleh pria dengan berbagai gejala berikut.
Baca SelengkapnyaPada usia 40-an, seiring menerapkan gaya hidup sehat, penting juga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Baca SelengkapnyaPolusi udara dan polusi suara di sekitar bisa memiliki dampak berbeda bagi pria dan wanita.
Baca Selengkapnya