Protein Merupakan Nutrisi yang Jangan Sampai Lupa Diberikan pada Anak
Merdeka.com - Pada usia masih dini, anak membutuhkan berbagai macam gizi yang lengkap mulai dari karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Salah satu hal lain yang tak boleh dilupakan adalah juga kebutuhan protein pada anak.
Dokter spesialis gizi dan klinis dari Rumah Sakit Pondok Indah , Juwalita Surapsari, menjelaskan, bayi dan anak-anak yang berada dalam tahap tumbuh dan berkembang, membutuhkan protein lebih banyak per kilogram berat badannya dibandingkan dengan orang dewasa.
Asupan protein sehari-hari sendiri bergantung sama berat dan tinggi badan, usia, dan jenis kelamin. Anak membutuhkan protein sekitar 10 persen dari total kebutuhan energi harian atau kurang lebih 10 sampai 20 gram setiap hari. Untuk fungsinya, protein dibutuhkan sebagai zat pembangun.
-
Mengapa asupan protein penting bagi perkembangan anak? Protein merupakan salah satu komponen penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak.
-
Mengapa penting memenuhi kebutuhan protein anak? Pemenuhan kebutuhan nutrisi, terutama protein hewani, pada anak menjadi aspek krusial dalam memastikan pertumbuhan yang optimal dan mencegah stunting, kondisi serius akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan stimulasi yang kurang.
-
Mengapa penting untuk memberikan anak asupan protein berkualitas? Protein adalah komponen penting dalam pembentukan dan pertumbuhan otot serta jaringan tubuh lainnya. Berikan anak makanan yang kaya protein seperti daging tanpa lemak, telur, ikan, dan kacang-kacangan.
-
Kapan anak membutuhkan protein hewani? Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 tahun 2019, kebutuhan protein anak dibagi berdasarkan rentang usia.
-
Kapan balita butuh asupan protein? Anak-anak memerlukan diet yang seimbang untuk tumbuh dengan baik. Kekurangan kalori atau pola makan yang tidak tepat bisa menyebabkan penurunan berat badan, namun biasanya kondisi ini bersifat sementara dan akan membaik setelah anak mengonsumsi diet dengan pola makan yang seimbang.
-
Apa yang menjadi sumber protein hewani yang baik untuk anak? Selain daging, makanan laut, dan telur, susu segar yang telah dipasteurisasi dapat menjadi pilihan yang sangat baik sebagai sumber protein hewani untuk anak.
"Protein bisa menyusun otot, membuat hormon, membuat enzim pencernaan," kata Juwalita.
Juwalita melanjutkan bahwa kekurangan protein dapat menghambat tumbuh kembang anak.
"Kalau pertumbuhan anak terhambat maka anak akan gampang sakit, secara komposisi tubuh ototnya kecil dan dapat mengakibatkan anak akan lebih mudah gemuk nantinya," kata Juwalita.
"Karena otot itu ibaratnya seperti "kompor" di tubuh kita, kalau kita makan kan harus dimetabolisme jadi energi, nah yang memetabolisme itu salah satunya diotot," kata dia menambahkan.
Meski protein punya peran penting bagi si Kecil, orangtua harus tetap memperhatikan jumlah asupan protein yang dikonsumsinya.
Juwalita mengatakan, mengonsumsi protein yang berlebihan dapat menyebabkan terganggunya fungsi ginjal, karena hasil metabolisme dikeluarkan lewat ginjal.
Untuk mengetahui apakah asupan gizi anak sudah terpenuhi, caranya mudah yaitu dengan mengikuti panduan piring makan sehat, seperti yang disarankan oleh Juwalita.
Untuk anak-anak, sesuaikan dengan kebutuhan mereka, tapi pada dasarnya harus memenuhi lima kelompok bahan makanan, seperti makanan pokok yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak yang baik, serat, dan jangan lupa minum air yang cukup karena air menunjang metabolisme tubuh sehingga kebutuhan cairan anak akan mencukupi.
Orangtua harus membiasakan anak untuk mengonsumsi makanan atau minuman sejak pemberian makanan pendamping air susu ibu (MPASI)
"Konsumsi protein untuk Anak dimulai dari mpasi awal, harus sudah ada proteinnya, protein harus segera dikenalkan dan jangan lama-lama, karena kandungan zat besi di dalam asi kan sudah turun di usia mpasi itu atau usia 6 bulan," jelasnya.
Namun ada kalanya anak menolak mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung protein. Anak yang masih usia mpasi, cenderung masih kesulitan dalam mengunyah makanan berprotein seperti daging, sehingga orangtua harus memahami kemampuan sang anak untuk mengunyah makanan.
Laporan : Siti NurhaifaSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konsumsi makanan dengan nutrisi yang seimbang merupakan hal penting dalam kesehatan dan perkembangan anak.
Baca SelengkapnyaPemenuhan kebutuhan nutrisi anak terutama berupa protein hewani merupakan hal yang penting.
Baca SelengkapnyaPada 1.000 hari awal kehidupan anak tak dihitung dari anak lahir, melainkan sejak terjadi pembuahan
Baca SelengkapnyaKurangnya asupan protein pada anak bisa menjadi penyebab munculnya masalah gangguan tumbuh kembang.
Baca SelengkapnyaPastikan MPASI anak Anda diisi dengan makanan-makanan berkalori yang tepat.
Baca SelengkapnyaAda sejumlah makanan tinggi kalori untuk bayi yang bisa bantu memenuhi kebutuhan gizi si kecil.
Baca SelengkapnyaBagi anak yang belajar berpuasa, konsumsi makanan bernutrisi sangat penting dilakukan saat sahur dan berbuka.
Baca SelengkapnyaCaranya yakni dengan senantiasa memperhatikan kegiatan serta asupan gizi si kecil sejak dini.
Baca SelengkapnyaIDAI menilai upaya pencegahan stunting dengan pemberian makan siang untuk anak tidak efektif.
Baca SelengkapnyaDalam penanganan anak penderita kanker, pencegahan malnutrisi penting dilakukan dengan mengonsumsi protein hewani.
Baca SelengkapnyaPemberian MPASI disarabkan bisa penuhi kebutuhan gizi seimbang anak sejak awal.
Baca SelengkapnyaPemberian air putih yang terlalu berlebihan pada anak bisa menjadi penyebab masalah termasuk terjadinya stunting.
Baca Selengkapnya