Putus Rantai Penyebaran Corona Lewat Rajin Cuci Tangan Hingga Imunisasi Vaksin
Merdeka.com - Penyebaran Covid-19 yang berkepanjangan perlu ditangani dengan cara-cara yang efektif dan cepat. Salah satu langkah yang diambil oleh pemerintah untuk menangani pandemi ini adalah dengan mengeluarkan Perpres No 99 Tahun 2020 tentang Pengadaan vaksin Covid-19 dan Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19.
Magic formula atau rumus ajaib dalam menangani pandemi ini adalah Flattening the Curve atau Melandaikan Kurva. Caranya sudah dilakukan pemerintah lewat intensifikasi pelacakan kasus, pemeriksaan masif, dan pengobatan yang efektif atau tracing, testing, treatment.
Sementara, 270 juta orang Indonesia diharapkan secara kompak dan solid melakukan protokol kesehatan sebagai langkah pencegahan paling jitu. Disiplin memakai masker dengan benar, menjaga jarak yang aman lebih dari satu meter dengan orang lain, yang juga berarti menjauhi kerumunan. Terakhir, mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun.
-
Apa yang membuat metode ini populer? Video yang memperlihatkan trik ini telah berhasil menarik perhatian lebih dari 111 ribu penonton sejak diunggah pada 18 Juli yang lalu. Banyak warganet yang mengaku telah mencoba metode ini dan merasa sangat terbantu dalam proses mengupas bawang merah. Berbagai komentar positif pun mulai bermunculan, termasuk dari seorang pengguna TikTok yang menyatakan kemudahan yang mereka rasakan.
-
Kenapa trik ini efektif? Proses ini akan menyebabkan air yang ada dalam minyak panas menghasilkan letupan kecil, yang berfungsi untuk mengubah tepung halus menjadi partikel-partikel kasar yang lebih mudah dibersihkan.
-
Bagaimana penelitian dilakukan? Dalam Journal Current Biology, para peneliti memasang speaker dan kamera di sekitar 21 lubang air di South Africa‘s Greater Kruger National selama musim kemarau. Itu dilakukan dari bulan Juni hingga Agustus.
-
Bagaimana cara penelitian ini dilakukan? Sebuah studi yang dipimpin oleh tim dari NYU Grossman School of Medicine mengamati pengalaman mendekati kematian orang-orang yang selamat dari serangan jantung. Mereka juga melihat pada saat-saat sadar ketika mereka tampak tidak sadarkan diri.
-
Bagaimana cara melakukan metode kanguru? Perawatan kanguru melibatkan meletakkan bayi telanjang di dada orang tua atau perawat, sehingga kulit bayi bersentuhan langsung dengan kulit orang tua atau perawat.
-
Kenapa metode baru ini lebih efisien? 'Ini kalau pakai panci biasa tanpa teknik tadi, dia bisa sampai 2 jam bahkan lebih,' ungkap Eva & Ridwan, menekankan efisiensi metode ini.
Perilaku terakhir ini bahkan dirayakan setiap 15 Oktober di seluruh dunia dalam kerangka Global Hand Washing Day atau Hari Cuci Tangan Pakai Sabun seDunia (HCTPS).
Vaksinasi menjadi bagian langkah penting intervensi dalam pandemi Covid-19. Pemberian kekebalan tubuh untuk melawan virus yang sudah dikenali ini manjur mengendalikan wabah bahkan memberantas dan menghilangkan penyakit dari dunia, seperti cacar dan polio.
Dengan didukung oleh program lainnya seperti menjaga kebersihan, kampanye vaksinasi akan makin melandaikan kurva sampai ke titik terkendali dan bahkan suatu saat, terbasmi. Itulah saat kekebalan tubuh massal atau imunitas kolektif terbentuk.
Juru Bicara Satgas COVID-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito, menjelaskan bahwa Herd Immunity merupakan sebuah situasi di mana sejumlah populasi dari sebuah area atau komunitas menjadi kebal terhadap penyakit tertentu sehingga terlindungi dari penularan penyakit tersebut.
Salah satu cara untuk membuat sebagian besar dari populasi kebal terhadap penyakit tersebut adalah melalui proses vaksinasi, di mana tubuh manusia akan membentuk antibodi terhadap penyakit tersebut.
"Jika vaksinasi sukses dilaksanakan terhadap sebagian besar populasi, maka Herd Immunity dapat muncul dengan sendirinya. Walau proses ini tidak memakan waktu sebentar, namun metode ini sudah terjamin efektif," terang Guru Besar Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia yang juga bergelar adjunct professor di Tufts University, Amerika Serikat.
"Paling mudah amati kasus Polio dan Cacar atau Smallpox, di mana sebagian besar populasi sudah kebal terhadap penyakit tersebut sehingga dapat menciptakan herd immunity dan secara perlahan memberhentikan penyebaran penyakit," jelas Prof Wiku.
Selanjutnya, Herd Immunity tidak hanya untuk melindungi diri sendiri, namun orang lain dan lebih spesifik lagi orang sekitar kita. Jika karena suatu alasan medis seperti imun yang lemah atau penyakit komorbid seseorang tidak mampu mengikuti proses vaksinasi, masyarakat sekitar dapat melindungi orang-orang tersebut karena terciptanya Herd Immunity.
"Jelas sudah bahwa dengan berpartisipasi dalam vaksinasi, kita dapat melindungi orang lain dari serangan penyakit menular. Perlindungan lewat vaksinasi merupakan cara yang efektif dalam mencapai kekebalan kelompok. Ketika sebagian besar orang ikut imunisasi dan kebal, penyebaran penyakit akan terhambat secara signifikan. Vaksin melindungi diri, melindungi negeri," tegas Profesor Wiku.
"Dan tetap tingkatkan disiplin dan jaga kebersihan bersama-sama. Maka pandemi ini bisa jadi lebih cepat ditundukkan, berkat gotong-royong dan kerjasama kita semua."
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaDemi mencegah penyebaran Mpox, terdapat sejumlah cara yang bisa dilakukan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaMerdeka.com menangkap berbagai momen dramatis pandemi Covid-19 sepanjang tiga tahun melanda Indonesia. Berikut foto-fotonya:
Baca SelengkapnyaMenggunakan masker adalah langkah pencegahan, bukan hanya untuk COVID-19, tapi juga berbagai macam virus lainnya.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaProf. Tjandra Yoga Aditama, mengingatkan agar kita waspada terhadap peningkatan kasus gondongan dan cacar air di kalangan siswa.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaDengan melakukan tindakan pencegahan, Anda dapat membantu mencegah penularan batuk rejan dan mengurangi risiko komplikasi yang serius.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta Dharma Pongrekun berapi-api saat menjelaskan badai pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani mengingatkan Pemerintah akan pentingnya kesiapan dalam menghadapi potensi pandemi yang mungkin terjadi di masa depan.
Baca Selengkapnya