Racun sengatan lebah ampuh membunuh virus HIV?
Merdeka.com - Salah satu hal yang menyebabkan virus HIV sangat sulit dihancurkan adalah karena ukurannya yang begitu kecil. Bahkan lebih kecil daripada sel darah. Maka dari itu virus tersebut begitu cepat menyerang sel darah putih tanpa bisa dihentikan.
Namun para peneliti tentunya tidak menyerah untuk menemukan cara agar bisa menghancurkan virus HIV. Salah satunya adalah dengan lebah.
Penelitian dari Washington University School of Medicine dan dikepalai oleh Joshua L Hood sudah membuktikan kalau virus HIV akhirnya bisa dibunuh dengan racun dari sengatan lebah.
-
Bagaimana HIV menular? Penularan HIV terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi seperti darah, air mani, dan cairan vagina.
-
Bagaimana HIV/AIDS menular? Virus HIV dapat menular melalui kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi, seperti darah, sperma, cairan vagina, cairan anus, atau ASI.
-
Bagaimana HIV dapat menular? HIV (Human Immunodeficiency Virus) dapat menular melalui beberapa cara yang melibatkan kontak dengan cairan tubuh tertentu dari seseorang yang terinfeksi.
-
Bagaimana HIV menyebar? HIV AIDS adalah penyakit yang menjadi momok bagi setiap orang. Hal ini karena penyakit tersebut berbahaya dan tingkat kesembuhannya yang rendah.
-
Apa itu HIV/AIDS? HIV adalah singkatan dari human immunodeficiency virus atau virus yang dapat membuat sistem kekebalan tubuh manusia melemah.
Secara detail, di dalam racun sengatan lebah ada senyawa berupa peptida beracun yang disebut dengan melittin. Senyawa itulah yang menyerang dan membunuh virus HIV.
Sayangnya, menyerang virus HIV tidak semudah yang dibayangkan. Karena ukuran yang kecil dan gerakan yang cepat, ada pelindung pada virus HIV yang membuatnya susah mati.
Namun dengan teknologi nanopartikel, peneliti berhasil mengirim melittin ke tubuh virus HIV secara langsung. Selain itu, serangan melittin pada virus HIV tidak akan membahayakan sel-sel sehat di sekitarnya.
"Kami membentuk melittin seperti pori-pori yang sangat kecil yang menyerang pelindung virus, mengupasnya dan akhirnya membunuh sepenuhnya," papar Hood, seperti yang dikutip dari The Week.
Meskipun penelitian ini baru dilakukan di dalam laboratorium dan belum diujicobakan pada makhluk hidup, Hood menganggapnya sebagai salah satu penemuan besar yang diharapkan bisa bermanfaat di dunia medis.
Hasil penelitian pun dilaporkan dalam jurnal Antiviral Therapy.
Baca juga:Ahli akupunktur di Swiss tularkan virus HIV lewat jarumNarapidana di Bali wajib dites HIV/AIDSKini virus HIV sudah bisa dijinakkan?Ki Kusumo obati kanker dan AIDS gratis?Pasien HIV lebih rentan kena serangan jantung (mdk/riz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penularan HIV melalui gigitan nyamuk tidak mungkin terjadi karena beberapa alasan.
Baca SelengkapnyaSebagian besar orang meyakini bahwa HIV adalah penyakit yang tidak dapat diobati. Yuk, cek kebenarannya!
Baca SelengkapnyaPemahaman mengenai ciri-ciri dan bentuk virus menjadi kunci penting dalam mengungkap misteri tentang bagaimana virus itu sebenarnya.
Baca SelengkapnyaVirus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat.
Baca SelengkapnyaVirus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus memiliki ukuran yang sangat kecil, yang hanya sampai 200 mikron.
Baca SelengkapnyaHIV/AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV. Penyakit ini akan tinggal selamanya di dalam tubuh dan dapat menular melalui beberapa cara.
Baca SelengkapnyaPenelitian terbaru mengungkapkan kehebatan alamiah semut ini dalam menangani risiko kematian yang diakibatkan oleh infeksi luka. Simak selengkapnya disini!.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan mengungkap virus yang menginfeksi bakteri dalam kotoran hewan dan sedang menguji apakah bakteri ini ampuh sebagai antibiotik.
Baca SelengkapnyaJika penelitian berhasil, maka ada secercah harapan bagi kaum laki-laki yang mengalami nasib ini.
Baca SelengkapnyaNyamuk wolbachia diyakini bisa menekankan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Baca SelengkapnyaPenggunaan nyamuk wolbachia diklaim lebih efektif dibandingkan dengan penanganan DBD melalui pengasapan.
Baca SelengkapnyaPeneliti menegaskan, nyamuk wolbachia tidak berubah menjadi bionik atau transgenik.
Baca Selengkapnya