Rasa malas ternyata berasal dari gen
Merdeka.com - Sering merasa malas? Salahkan gen Anda! Sebuah penelitian menunjukkan bahwa beberapa gen pada manusia bisa mempengaruhi seseorang untuk hidup secara aktif.
Penelitian di University of Missouri mengembangkan jenis tikus berdasarkan genetik yang sangat aktif dan sangat malas. Meski hal ini belum diketahui dengan pasti pada manusia, peneliti beranggapan bahwa genetik bisa berperan penting terhadap motivasi dan keaktifan manusia.
"Penelitian ini menunjukkan bahwa mungkin saja kecenderungan untuk malas terbawa dalam gen. Hal ini tentu langkah penting untuk mencari tahu penyebab obesitas pada manusia," ungkap peneliti Frank Booth, seperti dilansir oleh NY Daily News (09/04).
-
Siapa yang menemukan dasar pewarisan sifat? Gregor Mendel adalah seorang ilmuwan yang melakukan penelitian pada tanaman kacang ercis dan mengidentifikasi prinsip-prinsip dasar pewarisan genetik.
-
Apa yang ditemukan peneliti? Para peneliti menggambarkan spesies baru dari genus Calotes di Tiongkok selatan dan Vietnam utara.
-
Apa yang ditemukan oleh peneliti? Para peneliti yang dipimpin oleh Shuhai Xiao di Virginia Tech menemukan fosil spons laut berusia 550 juta tahun, menjelaskan kesenjangan 160 juta tahun dalam catatan fosil.
-
Kenapa genetik memengaruhi nafsu makan? Orang yang memiliki mutasi pada gen FTO cenderung memiliki nafsu makan lebih besar dan kesulitan dalam mengendalikan asupan makanan.
-
Siapa yang melakukan penelitian? Para peneliti dari Universitas Cincinnati menangkap tiga ekor piton Burma di sekitar Taman Nasional Everglades, lalu mengukur ukuran rahang mereka. Salah satu dari ular tersebut memiliki panjang tubuh mencapai 5,8 meter, menjadikannya piton terpanjang yang pernah tertangkap di Florida, meskipun bukan yang terberat.
Booth dan timnya meletakkan tikus dalam kandang dengan roda berputar untuk mengukur seberapa aktif tikus tersebut dalam jangka waktu enam bulan. Setelah itu, peneliti mengawinkan tikus yang paling aktif dengan tikus yang paling malas.
Hasilnya, diketahui bahwa keturunan tikus yang paling aktif memiliki kecenderungan untuk lebih aktif dibandingkan dengan keturunan tikus pemalas. Peneliti juga menemukan adanya perbedaan mitokondria pada sel otot, serta RNA dalam gen tikus tersebut.
Peneliti menemukan adanya perbedaan genetik pada tikus yang berasal dari dua keturunan tersebut. Terdapat setidaknya 17.000 gen pada satu bagian otak yang berbeda. Sementara itu, terdapat 36 gen berbeda yang berkaitan dengan motivasi aktivitas fisik. (mdk/kun)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ternyata ada beberapa hal yang bisa jadi alasan munculnya dua perasaan tersebut, loh. Yuk, simak penjelasannya!
Baca SelengkapnyaMelalui warisan genetik, anak-anak tidak hanya mewarisi ciri-ciri fisik tetapi juga sifat-sifat kepribadian orang tua.
Baca SelengkapnyaPenelitian terbaru mengungkap bahwa faktor genetik memainkan peranan sangat besar terhadap risiko asam urat seseorang.
Baca SelengkapnyaPenelitian menemukan bahwa di tubuh manusia terdapat virus kuno yang tersembunyi di DNA dan bisa menjadi penyebab masalah kesehatan mental.
Baca SelengkapnyaPenelitian temukan bahwa kebiasaan makan yang dimiliki balita ternyata dipengaruhi genetik dan biasanya tetap terjadi hingga usia remaja.
Baca SelengkapnyaPrediksi genetik risiko penyakit juga bergantung pada latar belakang sosial ekonomi seseorang.
Baca SelengkapnyaRasa gelisah dan kehilangan motivasi merupakan hal yang wajar, tapi jangan biarkan berlarut-larut.
Baca Selengkapnya