Risiko kelainan mental bisa dideteksi lewat air liur!
Merdeka.com - Tes air liur sederhana ternyata bisa digunakan untuk memprediksi kesehatan mental anak saat dewasa. Peneliti juga mengungkap bahwa tes air liur bisa memperkirakan risiko anak terkena depresi di waktu mendatang.
Peneliti dari Cambridge University menemukan bahwa anak laki-aki yang memiliki tingkat hormon stres pada air liur mereka dan menunjukkan gejala depresi, berkemungkinan terkena depresi 14 kali lebih tinggi dibandingkan anak laki-laki yang tak memiliki hormon stres pada air liur dan tak menunjukkan gejala depresi.
Hasil ini didapatkan peneliti setelah mengamati air liur dari 2.000 pemuda berusia 12 sampai 19 tahun dan menanyakan mereka mengenai gejala depresi yang pernah mereka alami. Mereka diamati lagi setelah dibiarkan dalam jangka waktu 12 bulan dan tiga tahun kemudian.
-
Bagaimana polusi udara berhubungan dengan risiko depresi? Sedangkan studi yang diterbitkan pada jurnal Environmental Pollution juga mengungkapkan bahwa terdapat relevansi antara peningkatan risiko depresi dengan paparan jangka panjang terhadap PM2.5.
-
Mengapa polusi udara bisa menyebabkan depresi? Psikolog Patricia Elfira Vinny mengatakan paparan polusi udara secara terus-menerus dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, psikosis dan demensia.
-
Apa saja penyebab anak stres? Penyebab stres pada anak bukan hanya merupakan masalah kecil, tetapi juga dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan mental dan fisik mereka.
-
Siapa yang bisa menyebabkan anak stres? Intimidasi dari teman, guru, atau orang dewasa lainnya dapat membuat anak-anak merasa stres.
-
Apa dampak polusi udara terhadap kesehatan mental? Penelitian menunjukkan bahwa paparan polusi udara dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan kejiwaan seperti kecemasan, gangguan bipolar, dan skizofrenia.
Hasil yang diterbitkan dalam jurnal proceedings of the National Academy of Sciences ini menunjukkan bahwa remaja laki-laki yang mengalami peningkatkan kortisol atau hormon stres di pagi hari dan menunjukkan gejala depresi berkemungkinan 14 kali lipat mengalami depresi dan kelainan mental di masa depan dibandingkan dengan anak yang memiliki tingkat hormon kortisol normal.
Topik pilihan: Stres dan Depresi | Kesehatan
Penemuan ini merupakan bukti pertama bahwa penanda biologis bisa digunakan untuk memprediksi risiko depresi saat dewasa. Peneliti berharap bahwa tes baru ini bisa membantu orang mengetahui gejala depresi sejak awal dan mewaspadainya sebelum benar-benar terjadi, seperti dilansir oleh Daily Mail (17/02).
Kelainan mental seperti depresi akut tak bisa diabaikan atau dianggap remeh, karena bisa juga memicu seseorang untuk melakukan bunuh diri. Selain itu, depresi yang cukup parah juga menunjukkan banyak gejala seperti kehilangan semangat, merasa selalu lelah, tak bisa tidur, dan merasa diri mereka tak berguna.
Para ahli berpendapat bahwa angka depresi akan meningkat di seluruh dunia pada tahun 2030. Untuk itu, hasil penelitian ini diharapkan bisa mengidentifikasi remaja yang berisiko terkena kelainan mental dan melakukan langkah pencegahan sebelum mereka benar-benar mengalami depresi dalam waktu ke depannya.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tes mental anak adalah cara untuk mengukur perilaku dan karakteristik anak, guna mendapatkan informasi tentang perkembangan pola pikir dan kecerdasannya.
Baca SelengkapnyaAir Galon Berbahan Polikarbonat Sebabkan Anak jadi Autis?
Baca SelengkapnyaKondisi depresi dan kecemasan juga bisa terjadi pada anak dan perlu dipahami tanda serta gejalanya oleh orangtua.
Baca SelengkapnyaSalah satu hal yang kerap dilakukan banyak orang adalah mengetahui autisme dari fitur wajah seseorang. Benarkah hal ini bisa dilakukan?
Baca SelengkapnyaTumbuh kembang merupakan proses yang kompleks dan penting pada anak, orangtua perlu segera menyadari jika terjadi gangguan.
Baca SelengkapnyaBanyak anak yang harus berpindah-pindah di masa kecil karena mengikuti tugas orangtua yang bisa berdampak pada kesehatan mental mereka saat dewasa.
Baca SelengkapnyaTernyata paparan polusi udara secara terus-menerus dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental
Baca SelengkapnyaMasalah polusi udara semakin mengkhawatirkan. Khususnya di Jakarta. Berikut dampak polusi udara pada kesehatan anak yang perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaAutisme pada anak disebabkan karena adanya gangguan perkembangan syarafnya.
Baca SelengkapnyaOrangtua harus mengenali potensi yang dimiliki oleh anak baik apakah anak berbakat atau tidak.
Baca SelengkapnyaMunculnya ADHD pada bayi dan anak bisa ditunjukkan oleh berbagai hal berikut.
Baca SelengkapnyaPenyakit disebabkan dari konsumsi air yang tidak jernih di antaranya diare.
Baca Selengkapnya