Rokok lebih mematikan dibanding obesitas
Merdeka.com - Peneliti telah menemukan kaitan penting antara gaya hidup sehat dengan pencegahan penyakit jantung. selain mencegah penyakit jantung, gaya hidup sehat juga bisa menurunkan risiko kematian.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada 6.200 pria dan wanita berusia 44 - 48 tahun, mereka menemukan bahwa kebiasaan merokok adalah salah satu faktor penting yang bisa mempengaruhi kesehatan jantung dan risiko kematian.
Roger Blumental, seorang peneliti senior menjelaskan bahwa menghindari kebiasaan merokok bisa membuat risiko kematian seseorang turun 7,6 persen. Angka ini bahkan lebih rendah jika dibandingkan dengan orang yang mengalami obesitas. Sebaliknya, kebiasaan merokok juga bisa meningkatkan risiko kematian melebihi orang yang mengalami obesitas.
-
Apa efek buruk merokok bagi kesehatan? Merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit serius, mulai dari kanker paru-paru, penyakit jantung, hingga stroke.
-
Apa dampak buruk merokok? Zat-zat kimia yang terdapat dalam rokok merusak kolagen pada kulit, yang mengakibatkan kulit menjadi kusam dan munculnya keriput.
-
Mengapa merokok membahayakan sistem pernapasan? Jika Anda memiliki kebiasaan merokok maka sistem pernapasan sangat rentan akan kerusakan. Rokok mengandung ribuan bahan kimia dan jika Anda merokok, efisiensi sistem pernapasan dapat berkurang.
-
Mengapa merokok meningkatkan risiko kanker paru-paru? Hal ini dikarenakan di dalam rokok itu sendiri terdapat zat beracun penyebab kanker (karsinogen) yang berisiko mempercepat kerusakan sel pelapis paru-paru.
-
Apa pengaruh rokok pada tubuh? Temuan penelitian menunjukkan bahwa perokok lebih mungkin mengonsumsi makanan yang digoreng dan menambahkan garam serta gula ke dalam makanan mereka. Kebiasaan ini dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung, tekanan darah, dan risiko terjadinya penyakit kronis lainnya, memperburuk kondisi kesehatan mereka secara keseluruhan.
-
Apa dampak dari perokok? Kebiasaan merokok ini dapat menyebabkan masalah paru-paru dan berkontribusi pada risiko stunting jangka panjang pada anak.
Dalam penelitian selama 7,6 tahun ini, peneliti menemukan empat kebiasaan dalam gaya hidup sehat yang sebaiknya dilakukan oleh orang untuk menghindari penyakit jantung dan menurunkan risiko kematian, seperti dilansir oleh Third Age (05/06).
Empat kebiasaan baik tersebut antara lain berolahraga, menjaga berat badan, melakukan diet sehat, serta menghindari kebiasaan merokok. KEempat gaya hidup sehat ini bisa melindungi seseorang dari penyakit jantung koroner, serta mengurangi risiko kematian.
"Dalam pengetahuan kami, ini adalah penelitian pertama yang menemukan kaitan antara gaya hidup dengan penurunan risiko penyakit jantung dan kematian," ungkap Haitham Ahmed, ketua peneliti.
Orang yang melakukan empat gaya hidup sehat tersebut diketahui bisa menurunkan risiko kematian hingga 80 persen dibandingkan dengan orang yang tak melakukan empat kebiasaan tersebut.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berhenti merokok dapat memberikan banyak efek kebaikan bagi tubuh.
Baca SelengkapnyaMenghentikan kebiasaan merokok merupakan langkah krusial untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada paru-paru dan meningkatkan kualitas hidup.
Baca SelengkapnyaMerokok setelah makan bisa memicu datangnya berbagai macam penyakit.
Baca SelengkapnyaDi dalam setiap batang rokok tersembunyi koktail kimia yang berbahaya, yang beberapa di antaranya memiliki potensi mematikan.
Baca SelengkapnyaKandungan zat-zat kimia yang terkandung dalam rokok membuat paru-paru menjadi rusak dan berubah, sehingga kondisinya berbeda dengan paru-paru sehat.
Baca SelengkapnyaKanker paru-paru adalah kanker yang terbentuk di dalam paru-paru. Kanker ini dapat disebabkan oleh banyak hal, salah satunya oleh kebiasaan kita sehari-hari.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan riset yang dilakukan, harga rokok dan teman sebaya menjadi dua faktor paling berpengaruh bagi anak muda yang merokok.
Baca SelengkapnyaObesitas dapat mulai membahayakan nyawa seseorang ketika mencapai tingkat yang ekstrem dan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia kasus kanker paru-paru banyak ditemukan pada usia produktif sekitar 40 tahun.
Baca SelengkapnyaApakah wanita merokok tidak bisa hamil? Berikut penjelasannya tentang pengaruh rokok terhadap kesuburan wanita dan kehamilan.
Baca SelengkapnyaRokok ini terdiri dari campuran tembakau yang telah dicampur dengan buah-buahan, madu, atau sirop untuk memberikan rasa dan aroma yang khas.
Baca Selengkapnya"Beban kesehatan yang dikeluarkan karena penyakit paru kronis itu jauh lebih besar dari pendapatan Bea Cukai," kata Budi.
Baca Selengkapnya