Sama Menyerang Paru-Paru, Ketahui Beda Penularan antara COVID-19 dengan TBC
Merdeka.com - COVID-19 merupakan masalah kesehatan yang menyerang paru-paru kita. Kesamaan gejala serta kondisi yang terjadi menyebabkan masalah kesehatan ini sering sulit dibedakan dengan masalah paru-paru lain termasuk tuberkulosis (TBC).
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Kementerian Kesehatan RI dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes mengatakan TBC dan COVID-19 memiliki berbagai perbedaan. Dalam webinar beberapa waktu lalu, ia menyebutkan beberapa perbedaan dua penyakit ini dimulai dari segi penularan, tindakan pencegahan, hingga pengendalian infeksi.
Dari segi penularan, TBC masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan. Sedangkan, COVID-19 masuk ke dalam tubuh melalui kontak pada permukaan terutama pada mata, hidung, dan mulut.
-
Gimana caranya mencegah penularan TB? Langkah sederhana seperti memenuhi asupan gizi yang seimbang, menghindari kebiasaan buruk seperti merokok, dan berolahraga secara rutin dapat menjadi investasi besar dalam mencegah TB.
-
Bagaimana cara mencegah penularan TBC? Mencegah penularan TBC (Tuberkulosis) sangat penting untuk menghentikan penyebaran penyakit ini. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah penularan TBC: Hindari Kontak Dekat dengan Penderita TBC: Jika seseorang batuk, bersin, atau berbicara, mereka dapat menyebarkan droplet yang mengandung bakteri TBC ke udara. Hindari berada di ruangan tertutup tanpa ventilasi bersama penderita TBC untuk waktu yang lama.Gunakan Masker: Menggunakan masker saat berada di tempat umum atau saat bekerja di fasilitas kesehatan dapat membantu mencegah penularan TBC.Cuci Tangan: Mencuci tangan dengan sabun dan air selama setidaknya 40 detik dapat membantu menghilangkan kuman, termasuk bakteri TBC. Jaga Daya Tahan Tubuh: Meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara berolahraga teratur, mengonsumsi makanan bergizi, menjaga berat badan ideal, cukup tidur, mengelola stres, dan menghindari merokok serta alkohol.Vaksinasi BCG: Vaksin BCG dapat memberikan perlindungan terhadap TBC, terutama pada anak-anak.Etika Batuk dan Bersin: Tutup mulut dengan tisu atau siku bagian dalam saat batuk atau bersin untuk mencegah penyebaran kuman.Pengobatan TBC yang Berkualitas: Memberikan pengobatan yang tepat dan teratur pada pasien TBC hingga sembuh sangat penting untuk mencegah penularan kepada orang lain. Ventilasi Udara yang Baik: Memastikan ventilasi udara yang baik di rumah dan tempat kerja dapat mengurangi risiko penularan TBC.Pendidikan dan Kesadaran: Meningkatkan kesadaran tentang cara penularan dan pencegahan TBC sangat penting, terutama di negara-negara dengan tingkat penularan TBC yang tinggi.Pemeriksaan Rutin: Jika Anda memiliki risiko tinggi atau gejala TBC, lakukan pemeriksaan medis secara rutin.
-
Bagaimana tuberkulosis menular? Penularan penyakit ini pun bisa menyebar melalui udara.
-
Bagaimana penularan TBC? TBC ditularkan melalui udara, yang berarti Anda dapat terinfeksi M. tuberculosis setelah menghirup udara yang dihembuskan oleh penderita TBC. Penularannya bisa dari: • batuk • bersin • tertawa • menyanyi
-
Bagaimana mencegah penularan TBC di rumah? Hindari berinteraksi secara langsung dengan orang yang terinfeksi TBC. Pastikan juga bahwa rumah Anda memiliki sirkulasi udara yang baik untuk mencegah penyebaran kuman. Selain itu, lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk memastikan kondisi tubuh tetap baik.
-
Bagaimana cara penularan TB? TB menular melalui udara, terutama ketika seseorang menghirup droplet kecil yang mengandung bakteri Mycobacterium tuberculosis. Droplet ini dilepaskan saat pasien batuk, bersin, atau berbicara.
“Terkait tindakan pencegahan pada COVID-19, dilakukan karantina terhadap pasien dan isolasi terhadap kontak serta penggunaan alat pelindung diri (APD) secara luas,” ujar Wiendra.
“Sedangkan pada TBC belum ada tindakan karantina terhadap pasien maupun kontak dan penggunaan APD masih terbatas,” tambahnya.
Dalam pengendalian infeksi COVID-19 dilakukan disinfeki ruangan dan penggunaan APD lengkap. Sedangkan pada pengendalian TBC belum ada perlakuan disinfeksi ruangan serta penggunaan APD lebih sederhana.
“TBC adalah epidemi yang bergerak lambat, data triwulanan adalah keharusan di tingkat nasional. Sedangkan, COVID-19 membutuhkan pembaruan data harian dan harus dilaporkan ke Peraturan Kesehatan Internasional WHO dalam waktu 24 jam,” terangnya.
Persamaan
Selain memiliki perbedaan, keduanya juga ternyata memiliki berbagai kesamaan. Dilihat dari segi penularan, keduanya sama-sama dapat menular melalui percikan ludah. Penularannya pun bisa berasal dari orang yang tidak memiliki gejala.
Dari segi tindakan pencegahan keduanya perlu dicegah dengan penemuan kasus secara aktif melalui pelacakan. Selain itu, pemakaian masker dan identifikasi daerah dengan kasus yang tinggi juga bisa menjadi tindakan yang diambil untuk mencegah penularan kedua penyakit ini.
Persamaan lain antara COVID-19 dengan TBC terletak di pengendalian infeksinya. Pengendalian bisa dimulai dengan tindakan administratif termasuk triase pasien berdasarkan gejala pernapasan serta menyarankan pasien untuk memakai masker.
“Tindakan lingkungan berupa ventilasi dan aliran udara yang memadai dalam ruang tunggu, ruang konsultasi, area rawat inap serta penggunaan alat pelindung diri (APD), dan penggunaan etika batuk,” tandasnya.
Reporter: Ade Nasihudin Al AnsoriSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Varian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaProf. Tjandra Yoga Aditama, mengingatkan agar kita waspada terhadap peningkatan kasus gondongan dan cacar air di kalangan siswa.
Baca SelengkapnyaPenyiapan tempat karantina ini untuk mencegah penularan TBC di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKelompok rentan TBC, yaitu orang-orang yang memiliki risiko tinggi untuk terinfeksi penyakit ini.
Baca SelengkapnyaTBC adalah penyakit para paru-paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Gejala penyakit ini harus bisa dideteksi agar segera mendapatkan penanganan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberikan arahan agar disiapkan karantina khusus berdekatan dengan lokasi di mana tuberkulosis itu terjadi.
Baca SelengkapnyaKeduanya dapat menyebabkan gangguan pernapasan seperti batuk, demam, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, dan sesak napas.
Baca SelengkapnyaDifteri adalah infeksi bakteri yang serius dan menular. Penting untuk mengenali cirinya karena penyakit ini tergolong berbahaya.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengimbau masyarakat tetap menjaga kesehatan. Selain itu, tidak lupa pakai masker di keramaian dan rajin mencuci tangan .
Baca SelengkapnyaMenggunakan masker adalah langkah pencegahan, bukan hanya untuk COVID-19, tapi juga berbagai macam virus lainnya.
Baca SelengkapnyaKondisi diabetes dan hipertensi yang dialami seseorang rentan menyebabkan penularan TBC pada dirinya.
Baca Selengkapnya