Satu lagi pria Saudi meninggal akibat virus MERS
Merdeka.com - Seorang pria Arab Saudi dikabarkan meninggal dunia akibat serangan virus Middle East Respiratory Syndrome (MERS). Dengan ini, total korban terinfeksi virus MERS di Arab Saudi telah mencapai 66 orang dan 39 di antaranya meninggal dunia.
"Kementerian Kesehatan mengumumkan satu lagi pria Saudi meninggal akibat virus MERS. Sebelumnya pria tersebut didiagnosis positif terjangkit MERS di Asir," tulis perwakilan pemerintah Arab Saudi, seperti yang dikutip dari Reuters.
Korban meninggal adalah pria berusia 83 tahun. Ia berasal dari provinsi selatan yang juga menjadi tempat di mana banyak kasus virus MERS ditemukan.
-
Kenapa jemaah haji meninggal di Arab Saudi? Lebih dari 50 persen jemaah haji asal Jateng dan DIY yang meninggal dunia disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler.
-
Apa yang menyebabkan kematian MR? 'Hasil uji labfor ini bersesuaian dengan hasil penyelidikan bukti-bukti petunjuk yang kami lakukan dan keterangan pelaku AFA,' kata Kepala Polres Pacitan, AKBP Agung Nugroho. Demikian dikutip dari Antara, Sabtu (3/2).
-
Siapa korban MR? 'MR ini mau mengambil tiga celana dalam yang belum dicuci sama korban di kamar kosnya,' kata Kanit Reskrim Polsek Sukolilo, Ipda Aan Dwi Satrio Yudha, Senin (1/7).
-
Kapan pria itu meninggal? Peneliti menduga pria tersebut memiliki tinggi 1,9 meter, meninggal sekitar abad ke-15 atau awal abad ke-16 ketika wilayah tersebut masih menjadi satu dengan Denmark dan Norwegia.
-
Kapan pria itu meninggal dunia? Sejak kejadian tersebut, ia terus positif mengidap virus corona selama 613 hari hingga kematiannya pada Oktober tahun lalu.
-
Apa yang terjadi di Arab Saudi? Baru-baru ini dunia dihebohkan dengan fenomena salju yang turun di tengah padang pasir di wilayah Al-Jaws di Arab Saudi.
Sementara itu, WHO menuturkan awal bulan ini bahwa virus MERS bisa menimbulkan batuk, demam, dan pneumonia, namun belum menjadi pandemi yang mengancam kesehatan warga dunia.
Meskipun demikian, kekhawatiran WHO tetap ada dikarenakan kunjungan para haji yang akan datang ke Mekkah pada bulan Oktober mendatang. Meski jumlah kuota haji dari seluruh dunia sudah dikurangi, namun dinas kesehatan setempat tetap waspada dan memantau kondisi agar MERS tetap bisa dikendalikan.
Baca juga:Kenapa virus flu burung H7N9 bisa menyebar dengan cepat?Virus flu burung H7N9 ternyata kebal obatFlu burung H7N9 berkemungkinan ditularkan antar manusiaBagaimana cara memastikan vaksin ampuh menangkal virus H7N9?Kasus flu burung H7N9 mengalami penurunan? (mdk/riz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lansia pria itu sempat mendapatkan perawatan medis, namun nyawanya tak tertolong
Baca SelengkapnyaLebih dari 1000 Jemaah Haji Meninggal karena Cuaca Panas Ekstrem, Jenazah Banyak Tergeletak di Pinggir Jalan
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan membuat catatan ada 136 jemaah haji yang meninggal dunia
Baca SelengkapnyaSetidaknya 550 orang dilaporkan meninggal dunia saat menjalankan haji.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar nama jemaah haji yang meninggal dunia di Arab Saudi sampai tanggal 25 Mei 2024.
Baca Selengkapnya15 jemaah haji yang meninggal dunia sebelum pelaksanaan puncak haji
Baca SelengkapnyaSebanyak 72 jemaah haji asal Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSebagian besar yang meninggal merupakan jemaah haji asal Mesir.
Baca SelengkapnyaArab saudi Umumkan 1.301 Jemaah Haji Meninggal Tahun Ini, Sebagian Tidak Terdaftar Resmi
Baca SelengkapnyaJemaah atas nama Nurasiah Ladalle meninggal dunia saat akan masuk pemondokan.
Baca SelengkapnyaSaat ini total dua jemaah haji dari Embarkasi Makassar meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaLebih dari 50 persen jemaah haji asal Jateng dan DIY yang meninggal dunia disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler.
Baca Selengkapnya