Sebelum Memilih, Kenali Dulu Perbedaan Bayi Tabung dan Inseminasi
Merdeka.com - Bagi banyak pasangan yang belum dikaruniai momongan setelah beberapa tahun menikah, terdapat berbagai cara yang dapat mereka tempuh untuk mewujudkan keinginan mereka memiliki anak. Dua cara yang bisa ditempuh adalah melalui inseminasi dan bayi tabung.
Walau dua cara ini sudah banyak dilakukan, namun masih banyak orang yang tidak memahami perbedaannya. Oleh karena itu, sebelum memutuskan memilih salah satu di antaranya, dokter akan memeriksa lebih dalam kondisi pasangan, baik dari kualitas, sperma, sel telur, dan rahim.
Pada proses inseminasi, sperma ditempatkan di dalam rahim untuk pembuahan. Sebagaimana dilansir dari American Pregnancy, inseminasi bertujuan meningkatkan jumlah sperma yang mencapai saluran tuba (bagian dari sistem reproduksi berupa pipa yang menjadi jalur perjalanan sel telur dari indung telur/ovarium ke rahim).
-
Kenapa pria perlu mempersiapkan sperma sebelum inseminasi? Salah satu caranya adalah memperbaiki pola hidup, seperti mengurangi konsumsi makanan cepat saji, meningkatkan aktivitas fisik, dan menjaga berat badan ideal.'Mungkin pakai obat-obatan tertentu atau memperbaiki gangguan hormonal hingga mencapai standar syarat minimal. Jika sudah optimal, barulah proses inseminasi bisa dilakukan,' kata William.
-
Kenapa sperma butuh evaluasi medis? 'Semen yang berbau busuk, berwarna merah muda, atau hijau harus segera dievaluasi oleh penyedia layanan kesehatan,' ujar Dr. Wosnitzer.
-
Mengapa kualitas sperma penting? Kualitas sperma yang baik memiliki peranan yang sangat vital dalam kesehatan reproduksi pria. Namun, ada banyak faktor risiko yang dapat memengaruhi kualitas tersebut, termasuk gaya hidup yang tidak sehat. Berbagai masalah kesehatan seperti hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi, serta kebiasaan buruk seperti kurangnya aktivitas fisik, dapat berdampak buruk pada kualitas sperma. Untuk pasangan yang berkeinginan memiliki anak, meningkatkan kualitas sperma adalah langkah yang sangat penting.
-
Bagaimana cara kerja inseminasi? Proses ini dapat dilakukan secara alami, seperti pada saat hubungan seksual, atau melalui teknik medis, seperti inseminasi buatan (Intrauterine Insemination/IUI). Dalam prosedur IUI, sperma yang telah dipilih akan disuntikkan langsung ke dalam rahim wanita, biasanya pada waktu yang tepat selama masa subur, untuk memudahkan sperma mencapai sel telur.
-
Kapan pria harus memulai persiapan inseminasi? Jika sudah optimal, barulah proses inseminasi bisa dilakukan,' kata William.
-
Bagaimana premarital check up dilakukan? Pemeriksaan Pranikah adalah serangkaian tes kesehatan yang dilakukan sebelum pasangan menikah.
Ketika sperma sudah diletakkan dalam rahim, hal itu meningkatkan kemungkinan pembuahan. Inseminasi memberikan keuntungan pada sperma untuk menuju rahim. Meski begitu, sperma tetap harus bergerak mencapai dan menuju sel telur sendiri.
“Untuk inseminasi, dokter akan menyemprotkan sperma yang sudah ditingkatkan kualitasnya ke dalam rahim. Kemudian pembuahan terjadi secara normal,” kata dokter spesialis kandungan dan ginekolog, Batara Imanuel Sirait saat ditemui di Hotel Bidakara, Jakarta, ditulis Senin (3/12).
Kategori pasien yang dapat menjalani inseminasi antara lain, kondisi serviks (leher rahim) yang bermasalah, termasuk masalah lendir serviks, jaringan parut serviks dari prosedur operasi sebelumnya yang dapat menghalangi kemampuan sperma untuk memasuki rahim, dan disfungsi ejakulasi. Adanya disfungsi ejakulasi memengaruhi jumlah dan kualitas sperma sehingga sperma yang masuk sulit membuahi.
Pada sisi lain, inseminasi juga dilakukan pada pasangan yang tidak punya masalah produksi sperma dan sel telur. Artinya, sperma dalam jumlah yang cukup dan sel telur tidak tersumbat.
Program bayi tabung (in vitro fertilization/IVF) adalah teknologi reproduksi dengan proses pembuahan mengekstrak telur dan mengambil sampel sperma. Kemudian menggabungkan telur dan sperma di piring laboratorium. Setelah digabungkan, embrio ditransfer ke rahim.
Program ini dianjurkan bagi pasangan yang mengalami masalah produksi sperma dan sel telur. Hal ini terkait kualitas sperma. Kualitas sperma yang baik dilihat dari jumlah, bentuk, dan gerakan.
Pada pasangan dengan kondisi jumlah sperma tidak normal, tapi bentuk sperma baik masih bisa dilakukan proses bayi tabung.
“Contohnya, bentuk sperma anggaplah normalnya itu harus 4 persen. Dalam kasus ini ternyata bentuknya normal 1 persen. Meski begitu, masih memungkinkan lakukan bayi tabung. Dilihat dari gerakan dan jumlahnya yang mungkin baik,” tambah Batara, yang berpraktik di klinik Morula IVF.
Jika produksi sperma kurang sekali, bahkan tidak ada (yang bisa dikeluarkan), maka sperma dapat diambil dari testis. Berkat teknologi sekarang, jemput sperma bisa dilakukan, bahkan sampai ke ‘pabriknya’ (testis). Proses bayi tabung bisa dilakukan dengan mengambil sperma dari testis langsung.
Yang paling membutuhkan program bayi tabung umumnya terkait kondisi sel telur wanita yang tersumbat kiri-kanan. Sel telur yang tersumbat menyebabkan sperma tidak dapat masuk dan pembuahan tidak bisa terjadi. Kondisi tersebut tidak memungkinkan seseorang hamil secara alamiah.
“Secara medis itu tidak memungkinkan untuk hamil. Dengan bayi tabung, kami bisa membantu memberikan harapan pada pasangan suami istri untuk memperoleh keturunan,” Batara menjelaskan.
Tingkat keberhasilan inseminasi tergantung pada beberapa faktor. Jika pasangan menjalani prosedur inseminasi sesuai anjuran dokter setiap bulan, tingkat keberhasilan dapat mencapai 20 sampai 40 persen. Itu pun tergantung pada usia, kesuburan, dan apakah obat kesuburan digunakan.
Untuk program bayi tabung juga tergantung pada sejumlah faktor, termasuk riwayat reproduksi, usia ibu, pengaruh kesuburan, dan faktor gaya hidup.
Batara mengatakan, angka keberhasilan dan kegagalan pada kedua prosedur memang tidak mencapai 50 persen. Dalam hal ini bisa dikatakan, lebih banyak angka kegagalan dibanding keberhasilan. Salah satu masalah yang sangat memengaruhi adalah usia wanita.
“Ada variasi permasalahan. Soal usia wanita jelas sekali. Usia wanita sangat berpengaruh berpengaruh terhadap kualitas sel telur. Kalau spermanya sudah bagus, embrio good looking (bagus), tapi mungkin bisa gagal. Ya, kami akan jelaskan itu semua sebelum proses dimulai,” tandasnya.
Reporter: Fitri Haryanti HarsonoSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekitar 10 hingga 15 persen dari 39,8 juta pasangan usia produktif di Indonesia mempunyai masalah dengan kesuburan.
Baca SelengkapnyaMemiliki momongan adalah dambaan bagi banyak pasangan. Pria juga berperan penting dalam proses reproduksi sehingga perlu jalani juga sejumlah pemeriksaan.
Baca SelengkapnyaSejumlah faktor bisa menyebabkan seseorang melakukan inseminasi sehingga perlu mengetahui dengan tepat persiapan yang dilakukan.
Baca SelengkapnyaMitos-mitos seputar bayi tabung atau IVF sering kali membuat pasangan ragu untuk mencoba metode ini.
Baca SelengkapnyaBagi pasutri yang masih ingin menunda memiliki momongan, terdapat sejumlah hal yang bisa mereka lakukan.
Baca SelengkapnyaTerdapat berbagai jenis metode KB yang tersedia bagi wanita, dengan kelebihan dan kekurangannya. Pemilihan KB harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing.
Baca SelengkapnyaVitamin dan suplemen bisa menjadi bagian penting dalam menyokong nutrisi tubuh, meningkatkan tingkat kesuburan, dan memperbesar peluang kehamilan.
Baca SelengkapnyaCek kehamilan tespek perlu memperhatikan beberapa hal untuk hasil akurat.
Baca SelengkapnyaKondisi kesehatan seperti kolesterol dan gula darah yang tinggi dapat mempengaruhi kesehatan pria, tetapi inseminasi masih mungkin dilakukan.
Baca SelengkapnyaTerdapat sejumlah persiapan sebelum melahirkan yang perlu dilakukan pada trimester ketiga:
Baca SelengkapnyaDalam anatomi wanita, alat reproduksi terdiri dari organ-organ seperti ovarium, tuba fallopi, uterus, dan vagina.
Baca SelengkapnyaInfertilitas adalah kondisi ketika pasangan tidak bisa hamil setelah berhubungan seksual tanpa alat kontrasepsi secara teratur selama satu tahun.
Baca Selengkapnya