Seberapa Besar Dampak dari Cacar Monyet Jika Menyerang Manusia?
Merdeka.com - Penyakit monkeypox atau cacat monyet pada saat ini masih menjadi perhatian di Indonesia. Penyakit ini masih terjadi di sejumlah negara dan patut menjadi perhatian kita.
Sebenarnya, seberapa bahaya penyakit zoonosis ini jika menyerang manusia? Menjawab hal tersebut, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Tropik Infeksi Hadianti Adlani mengatakan, monkeypox atau cacar monyet adalah penyakit virus zoonosis atau virus yang ditularkan darihewan ke manusia yang merupakan penyakit infeksi yang bersifat self-limiting disease atau sembuh dengan sendirinya.
"Gejala klinisnya pada manusia hampir sama dengan kasus smallpoxatau cacar yang pernah dieradikasi tahun 1980. Walaupun gejalanya lebih ringan daripada cacar, namun cacar monyet ini dapat menyebar secara luas di beberapa wilayah di Afrika," jelas dr Hadianti beberapa waktu lalu.
-
Bagaimana cacar monyet menular? Penularan penyakit ini bisa terjadi melalui hewan dan manusia. Selain itu, cacar monyet juga bisa menular melalui paparan hewan lain, seperti tikus hingga tupai yang terinfeksi virus.
-
Cacar monyet ditularkan bagaimana? Penularan penyakit ini bisa dengan berbicara 'face to face' atau pelukan, kemudian ciuman, dan berhubungan seks,' kata Emma dikutip dari ANTARA.
-
Bagaimana cara penularan cacar monyet? Virus cacar monyet dapat menular dari hewan ke manusia lewat gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi, atau melalui penggunaan produk yang terbuat dari hewan yang terinfeksi. Hewan yang berpotensi menularkan virus ini antara lain adalah primata, tikus, tupai, dan kuskus. Seseorang juga bisa tertular cacar monyet jika mengonsumsi daging hewan yang terinfeksi dan tidak dimasak dengan baik.
-
Mengapa cacar monyet menular? Cacar monyet juga dapat menular dari orang ke orang, tetapi sumber utamanya adalah hewan pengerat dan primata, seperti tikus, monyet, atau tupai yang terinfeksi. Penularan antarmanusia terjadi melalui percikan liur yang masuk melalui mata, mulut, hidung, atau luka di kulit.
-
Apa yang menyebabkan penularan cacar monyet? 'Lebih dari 90 persen penularan melalui kontak erat dan terutama kontak seksual. Hindari kontak fisik dengan pasien terduga Mpox, tidak menggunakan barang bersama misalnya handuk yang belum dicuci, pakaian yang belum dicuci, atau berbagi tempat tidur , alat mandi dan perlengkapan tidur seperti sprei, bantal, dan lainnya,' kata Ketua Satuan Tugas (Satgas) MPox IDI dr.Hanny Nilasari, Sp DVE dilansir dari Antara.
-
Siapa yang beresiko tertular cacar monyet? Penyakit ini bisa menimpa siapapun melalui sentuhan dengan orang atau hewan yang terinfeksi virus monkeypox.
Menurut Hadianti, seperti halnya virus Variola--penyebab smallpox atau cacar, virus penyebab monkeypox juga merupakan spesies yang termasuk ke dalam genus Orthopoxvirus dan keluarga Poxviridae.
Pertama kali ditemukan pada tahun 1958 di State Serum Institute Copenhagen, Denmark, ketika ada 2 kasus mirip cacar yang diderita oleh koloni kera yang dipelihara untuk penelitian. Sehingga selanjutnya cacar ini dinamakan monkeypox atau cacar monyet.
Namun belakangan diketahui bahwa pembawa utama penyakit ini adalah hewan pengerat seperti tikus.
Di Afrika, infeksi ini telah ditemukan pada banyak spesies hewan seperti tupai pohon, Gambian giant rat, tikus bergaris, dormice, dan primata.
Gejala dan Diagnosis
dr Hadianti menerangkan, monkeypox biasanya merupakan penyakit yang dapat sembuh sendiri dengan gejala yangberlangsung selama 14 - 21 hari.
Gejala awal berupa demam dan sakit kepala, pembengkakan kelenjar getah bening yang dapat dirasakan di leher, ketiak, ataupun selangkangan, nyeri otot atau punggung, dan badan terasa lemas.
Kemudian dalam 1-3 hari setelah gejala awal tersebut dapat muncul ruam atau lesi pada kulit dimulai pada wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainya, lalu timbul bintik merah seperti cacar (makulapapula) lepuh berisi cairan bening ataupun lepuh berisi nanah. Setelah melewati tujuh hari pertama lesi/lepuh berlubang dan bernanah tersebut dapat berkembang di seluruh tubuh mulai dari wajah hingga kaki.
Diagnosis dibuat berdasarkan pada manifestasi klinis, dan pemeriksaan laboratorium. Secara klinis, diagnosis monkeypox dapat mempertimbangkan penyakit ruam lainnya, seperti smallpox (meskipun sudah dieradikasi), varicella, atau cacar air, campak, infeksi kulit akibat bakteri, kudis, sifilis, dan alergi terkait obat tertentu.
"Pembesaran kelenjar getah bening dapat menjadi gejala khas untuk membedakan monkeypox dengan penyakit cacar lain yang serupa, seperti cacar,cacar air, dan lainnya," katanya.
dr Hadianti mengingatkan, konfirmasi diagnosis hanya dapat dilakukan melalui pemeriksaan laboratorium, di antaranya menggunakan uji Polymerase Chain Reaction (PCR) pada spesimenswab tonsilar, swab nasofaringeal, cairan lesi, dan serum.
"Belum ada pengobatan khusus atau vaksinasi yang tersedia untuk infeksi ini pada manusia.P engobatan simptomatik dan suportif berdasarkan gejala yang ditimbulkan dapat diberikan untuk merigankan keluhan yang muncul," jelasnya.
Riwayat vaksinasi smallpox dikatakan dapat sangat efektif mencegah penularan dan memberatnya penyakit atau komplikasi pada monkeypox.
Cara Mencegah Penularan
Penularan dapat dicegah dengan beberapa acara, antara lain:
- Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti cuci tangan.
- Menghindari kontak langsung dengan tikus atau primata dan membatasi pajanan langsungdengan darah atau daging yang tidak dimasak dengan baik.
- Menghindari kontak fisik dengan penderita atau material yang terkontaminasi penderita.
- Pelaku perjalanan yang kembali dari wilayah terjangkit segera periksa jika mengalami demam tinggi mendadak, pembesaran kelenjar getah bening dan ruam kulit, dalam waktu kurang dari 3 minggu setelah kepulangan.
- Pasien cacar monyet wajib diisolasi
Virus Monkeypox ditularkan ke manusia dari beberapa binatang liar, sedangkan penularan antar manusia masih sangat jarang.
"Penularan antar manusia sangat mungkin tetapi dalam kasus yang jarang ini, dapat terjadi akibat kontak jarak dekat dengan sekresi saluran pernapasan, ataupun lesi kulit yang mengandung virus dari penderita," kata dr Hadianti.
Ia mengatakan, angka keparahan (case fatality rate/CFR) berkisar antara 1-10 persen dengan jumlah kematian terbanyak pada kelompok usia muda.
"Kasus yang parah lebih banyak terjadi pada anak-anak dan terkait dengan tingkat paparan virus, status kesehatan pasien, dan tingkat keparahan komplikasi. Kasus kematian sebagian besar terjadi pada kelompok usia yang lebih muda dianggap lebih rentan terhadap penyakit karena status imun yang kurang baik," jelasnya.
Yang perlu diingat juga, lanjut Hadianti adalah belum adanya pengobatan dan vaksin yang spesifik untuk infeksi ini pada manusia, walaupun riwayat vaksinasi smallpox dapat sangat efektif mencegah penularan monkeypox.
Reporter: Fitri SyarifahSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyakit ini disebabkan oleh virus zoonosis dan dapat ditularkan kepada manusia melalui hewan.
Baca SelengkapnyaMonkeypox atau cacar monyet dapat menyebabkan bermacam-macam komplikasi
Baca SelengkapnyaMpox atau cacar monyet perlu diwaspadai karena bisa ditularkan dari ibu ke janin.
Baca SelengkapnyaCacar monyet termasuk penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Untuk menghentikan penularannya, penting untuk mengetahui tips-tips pencegahannya.
Baca SelengkapnyaPenularan cacar monyet tidak mungkin melalui udara seperti Covid.
Baca SelengkapnyaMpox memiliki periode invasi dengan gejala khusus yang perlu dikenali untuk membantu dalam pencegahannya.
Baca SelengkapnyaGejala cacar monyet biasanya muncul 5–21 hari setelah terinfeksi. Gejala awalnya mirip dengan flu, seperti demam, menggigil, sakit kepala, dan nyeri otot.
Baca SelengkapnyaVirus ini sudah menyebar di Indonesia, namun belum terdeteksi menyebar di Kota Yogyakarta
Baca SelengkapnyaBudi meminta masyarakat tidak khawatir berlebihan mengenai penularan mpox ini. Sebab, tidak sama seperti Covid-19.
Baca SelengkapnyaCacar monyet adalah penyakit virus yang relatif jarang namun semakin mendapatkan perhatian karena peningkatan kasus di beberapa bagian dunia.
Baca SelengkapnyaWHO mengemumkan penyebaran cacar monyet atau mongkeypox sebagai keadaan darurat kesehatan global.
Baca SelengkapnyaKemenkes ungkap gejala dari virus cacar monyet atau monkeypox
Baca Selengkapnya