Sejumlah Gejala Autisme pada Anak yang Bisa Dideteksi Orangtua Secara Mandiri
Merdeka.com - Autisme Spektrum Disorder (ASD) dapat terdeteksi pada anak di bawah tiga tahun. Sebagai orangtua, penting untuk memperhatikan gerak-gerik sang buah hati terutama ketika anak tidak memberi respons seperti yang seharunya.
Terkait hal ini, dokter spesialis anak dan konsultan neurologi anak di Rumah Sakit EMC Tangerang, Handryastuti membagikan informasi seputar cara mendeteksi autisme sedini mungkin pada anak.
“Mungkin sepuluh atau lima belas tahun lalu autisme belum banyak yang tahu. Orangtua kalau dibilang anaknya autis, responsnya beragam. Tetapi alhamdulillah sekarang orangtua yang membawa anaknya langsung,” kata Hendry dalam acara yang digelar oleh Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih (YPP) di Auditorium SCTV Tower, Jakarta itu.
-
Mengapa intervensi dini penting untuk autisme? Meskipun tidak ada obat untuk autisme, intervensi dan perawatan yang diberikan sejak dini dapat membuat perbedaan besar dalam perkembangan anak.
-
Bagaimana mengidentifikasi autisme pada balita? Beberapa balita mungkin menunjukkan perilaku mengulang-ulang dalam bicara, yang dapat menjadi indikasi autisme.
-
Bagaimana cara mengatasi autisme pada anak? 'Karena autis itu merupakan gangguan perilaku, jadi penangananya juga harus dengan memperbaiki perilakunya. Terapinya dilakukan dengan berbagai cara, ada terapi sensor integrasi, ada okupasi, ada terapi bicara, dan terapi perilaku,' ujar dia.
-
Apa tanda autisme pada anak? Salah satu ciri khas autisme adalah variasi dalam perilaku anak-anak yang terpengaruh. Siapa sangka, tanda autisme pada anak ini ternyata bisa ditandai dengan perilaku sederhana seperti kebiasaan berjalan.
-
Apa tanda autisme pada bayi? Tanda-tanda autisme pada bayi mungkin sulit dideteksi. Biasanya, tanda-tanda tersebut tidak begitu jelas, terutama bagi orang awam, hingga anak-anak lebih tua. Namun, kurangnya senyuman ke orang lain pada usia 6 bulan bisa menjadi tanda gangguan spektrum autisme pada bayi. Beberapa tanda lain yang mungkin diperhatikan oleh orang tua adalah kesulitan bermain dengan bayi, kurangnya percakapan bayi (mendengus atau bertukar kata-kata), atau ketidakresponsifan terhadap nama mereka.
-
Siapa yang bisa bantu anak autis? Diagnosis dini autisme sangat penting untuk memulai intervensi yang sesuai sejak dini.
Deteksi dini dilakukan agar para orangtua dapat melakukan intervensi sedini mungkin juga. Tahap paling awal yang dapat dilakukan adalah orangtua harus mengetahui terlebih dahulu perkembangan dan interaksi sosial yang dilakukan oleh sang anak.
Berikut perilaku autisme yang dapat dideteksi oleh orangtua:
1. Sikap Acuh terhadap Lingkungan Sekitar
Orang tua bisa melihat dari bagaimana kontak sosial yang diberikan oleh sang anak. Anak dengan autisme biasanya tidak menoleh atau memberikan kontak mata ketika dipanggil atau ditepuk.
1. Sikap acuh terhadap lingkungan sekitar
Anak usia 2 tahun biasanya sudah memiliki lebih dari 50 kosakata dan dapat menyusun kalimat terdiri dari dua kata. Jika sang anak seringkali mengeluarkan bahasa yang tidak jelas, Anda perlu untuk memberi perhatian khusus.
3. Bicara Spontan Tanpa Arti
Anak dengan autisme biasanya akan berbicara spontan namun tidak memiliki konteks. Seperti berbicara ketika sedang tidak ditanya oleh siapapun.
4. Tidak Ada Interaksi Sosial
Interaksi sosial dapat berkembang mulai dari bayi. Ia dapat memberikan respons seperti tertawa dan gembira ketika diajak bermain, atau menunjuk benda yang ia inginkan.
“Ketika anak tidak memberikan respons, kita juga harus mengecek pengelihatan, stimulasi, dan pendengarannya,” ucap Hendry.
5. Repetisi
Anak dengan autisme seringkali melakukan pergerakan yang berulang-ulang dan melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan fungsinya. Misalnya ketika sedang bermain mobil, sang anak malah menciumi mobilannya.
6. Flapping
Ketika senang, anak biasanya akan tepuk tangan atau tertawa. Namun anak dengan autisme biasanya akan melakukan flapping (mengepak-kepakan lengan atau tangannya) ketika senang.
7. Memainkan Benda Secara Terus Menerus
Anak autisme biasanya akan betah untuk memainkan sesuatu dalam waktu yang lama dan berulang-ulang. Ketika kita meminta berhenti, ia akan memberikan respons tidak senang.
Penulis: Diviya AgathaSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tumbuh kembang merupakan proses yang kompleks dan penting pada anak, orangtua perlu segera menyadari jika terjadi gangguan.
Baca SelengkapnyaAutis adalah kondisi yang dipengaruhi genetik hingga keturunan.
Baca SelengkapnyaAdanya gangguan autisme pada bayi dan balita merupakan hal yang perlu dikenali oleh orangtua.
Baca SelengkapnyaOrangtua harus mengenali potensi yang dimiliki oleh anak baik apakah anak berbakat atau tidak.
Baca SelengkapnyaKondisi ketika seorang anak membutuhkan terapi wicara perlu dikenali oleh orangtua agar dapat diatasi secepatnya.
Baca SelengkapnyaIdentifikasi tanda-tanda kecerdasan tinggi pada balita, seperti pencapaian milestone yang lebih cepat dan kemampuan mereka dalam memecahkan masalah.
Baca SelengkapnyaStimulasi berbicara bagi anak penting dilakukan untuk mencegah terjadinya speech delay.
Baca SelengkapnyaSejumlah tanda pertumbuhan anak yang lambat perlu dikenali oleh orangtua.
Baca SelengkapnyaOrangtua bisa membantu mengasah dan menuntun anak agar motorik milih mereka terasah dan berkembang.
Baca SelengkapnyaOrangtua perlu menyiapkan anak untuk mandiri sebelum memasukkan mereka di jenjang Sekolah Dasar.
Baca SelengkapnyaTumbuh kembang setiap anak merupakan proses yang unik dan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti genetik, psikologis, dan lingkungan.
Baca SelengkapnyaOrangtua memiliki peran yang besar dalam membentuk kecerdasan anak terutama sejak usia anak masih dini.
Baca Selengkapnya