Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sel kekebalan tubuh lakukan 'bunuh diri' untuk cegah alergi

Sel kekebalan tubuh lakukan 'bunuh diri' untuk cegah alergi Ilustrasi alergi. Shutterstock/Photodiem

Merdeka.com - Tubuh kita memiliki mekanisme kerja tertentu, baik yang sudah terungkap oleh para peneliti maupun yang masih menjadi misteri. Baru-baru ini peneliti mengungkap cara kerja sel kekebalan tubuh yang mengejutkan untuk mencegah tubuh mengalami alergi.

Ketika terjadi reaksi alergi yang ekstrem pada tubuh, sistem kekebalan tubuh akan mengeluarkan zat antibodi-nya yang paling kuat. Reaksi alergi ini bisa terjadi pada pasien asma, urticaria, atau shock alergi. Peneliti dari CNRS, INSERM, dan Universite de Limoges telah menunjukkan bahwa produksi type E immunoglobulins (IgE) oleh sel kekebalan tubuh ini ternyata menyebabkan sel kekebalan tubuh tak bisa bergerak dan secara perlahan akan mengalami kematian.

Penemuan yang diterbitkan dalam Cell Reports pada tanggal 12 Februari 2015 ini menunjukkan bagaimana tubuh mengelola IgE untuk mencegah reaksi alergi. Kekebalan tubuh didasarkan pada sel B lymphocytes yang membawa zat anti bakteri atau antivirus seperti IgE, IgA, IgM, dan IgG atau antibodi. Zat 'senjata' ini yang digunakan tubuh untuk melindungi dari virus, bakteri, ataupun reaksi alergi. Dalam kasus ekstrem alergi, zat ini juga bisa memicu reaksi alergi, seperti dilansir oleh Science Daily (13/02).

Peneliti beranggapan bahwa dalam proses evolusi, tubuh memiliki mekanisme yang mengatur 'senjata terkuat' mereka dalam kekebalan tubuh, yaitu IgE. IgE hanya diproduksi dan diaktifkan ketika tubuh mengalami keadaan ekstrem seperti saat terjadi alergi. Sel ini dikeluarkan sesekali karena efeknya yang juga ekstrem. Sel kekebalan tubuh yang membawa IgE akan bertahan untuk melindungi tubuh dari parasit, racun, dan lainnya. Kemudian sel akan melakukan 'bunuh diri' untuk mengurangi produksi IgE dalam tubuh.

Sel harus melakukan 'bunuh diri' karena tingkat IgE yang tinggi dalam tubuh bisa merugikan diri sendiri. Peneliti selanjutnya berharap untuk bisa mengetahui lebih banyak mengenai mekanisme sel kekebalan tubuh ini. Penemuan lebih lanjut bisa membuka jalan untuk menghasilkan perawatan terbaru untuk pasien alergi.

(mdk/kun)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal Penyakit Autoimun, Kondisi Tubuh yang Diserang Pelindungnya Sendiri
Mengenal Penyakit Autoimun, Kondisi Tubuh yang Diserang Pelindungnya Sendiri

Penyakit autoimun merupakan kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan organ tubuh sendiri.

Baca Selengkapnya
Penyakit Autoimun Tidak Bisa Disembuhkan Namun Bisa Dikendalikan, Ketahui Faktor Risikonya
Penyakit Autoimun Tidak Bisa Disembuhkan Namun Bisa Dikendalikan, Ketahui Faktor Risikonya

Penyakit autoimun dan alergi kerap menimbulkan gejala yang sama dan perlu dibedakan untuk membantu pengendaliannya.

Baca Selengkapnya
8 Vitamin untuk Autoimun, Ketahui Jenis dan F   ungsinya
8 Vitamin untuk Autoimun, Ketahui Jenis dan F ungsinya

Penting untuk mengelola gejala autoimun dengan memenuhi asupan vitamin yang dibutuhkan.

Baca Selengkapnya
Mengapa Tubuh Kita Membatu dn Diam Tak Bergerak saat Ketakutan?
Mengapa Tubuh Kita Membatu dn Diam Tak Bergerak saat Ketakutan?

Pada saat kita ketakutan, salah satu hal yang biasa terjadi adalah tubuh menjadi membeku atau membatu tak bergerak.

Baca Selengkapnya
Penelitian Terbaru Berhasil Pecahkan Mengapa Ada Orang yang Sama Sekali Tidak Terinfeksi COVID-19
Penelitian Terbaru Berhasil Pecahkan Mengapa Ada Orang yang Sama Sekali Tidak Terinfeksi COVID-19

Penelitian terbaru mengungkap penyebab sejumlah orang aman dari Covid-19 tanpa pernah terinfeksi.

Baca Selengkapnya
Penyebab Penyakit Autoimun dan Gejala Umumnya yang Penting Diketahui
Penyebab Penyakit Autoimun dan Gejala Umumnya yang Penting Diketahui

Penyakit autoimun memiliki banyak jenis. Ketahui penyebab dan gejala umumnya.

Baca Selengkapnya
Gejala Penyakit Autoimun: Sering Lelah, Rambut Rontok, dan Demam
Gejala Penyakit Autoimun: Sering Lelah, Rambut Rontok, dan Demam

Penyebab orang mengalami autoimun adalah faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup.

Baca Selengkapnya
Mengenal Badai Sitokin: Penyebab, Gejala, dan Cara Pengobatannya
Mengenal Badai Sitokin: Penyebab, Gejala, dan Cara Pengobatannya

Badai sitokin adalah reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh di mana tubuh melepaskan sejumlah besar sitokin sehingga menyebabkan peradangan yang ekstrem.

Baca Selengkapnya
Peneliti UGM Bantah Nyamuk Wolbachia Jadi Senjata Pembunuh Manusia
Peneliti UGM Bantah Nyamuk Wolbachia Jadi Senjata Pembunuh Manusia

Nyamuk wolbachia diyakini bisa menekankan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).

Baca Selengkapnya
Memahami Autoimun, Penyakit Dialami Cita Citata Usai Suntik Putih dan Vitamin C
Memahami Autoimun, Penyakit Dialami Cita Citata Usai Suntik Putih dan Vitamin C

Cita Citata menyebut penyakit itu muncul karena dirinya sering suntik putih atau vitamin C.

Baca Selengkapnya