Selain Fogging, Cara Apa yang Efektif untuk Memberantas DBD?
Merdeka.com - Meningkatnya jumlah demam berdarah dengue (DBD) di berbagai daerah membuat kembali marak pengasapan atau fogging. Tindakan ini disebut efektif membunuh nyamuk dewasa seperti disampaikan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan RI, dr Siti Nadia Tarmizi.
Namun, fogging bukan satu-satunya cara menekan kasus DBD di suatu wilayah. Tim dari puskesmas bakal melakukan pemeriksaan epidemiologi ketika ada satu kasus DBD di wilayah tersebut.
"Jadi, sebenarnya bukan cuma fogging tapi juga menaruh abate, menyebar larvasida dan mencari tempat kemungkinan perindukan nyamuk. Tujuannya untuk membunuh larva atau jentik nyamuk atau istilahnya anak nyamuk," kata Nadia saat dihubungi Health-Liputan6.com.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pencegahan DBD? 'Upaya ini tidak hanya terfokus pada pengendalian vektor dan lingkungan, tetapi juga secara progresif mengadopsi metode pencegahan inovatif, termasuk vaksinasi dan nyamuk ber-Wolbachia,' ungkap Fadjar.
-
Bagaimana cara mencegah DBD menurut Pemprov DKI? Lebih lanjut, orang tua juga diharapkan menjaga anak-anak saat beraktivitas di liar ruang. Anak-anak diminta untuk memakai pakaian yang menutupi tubuh, seperti celana dan baju lengan panjang.
-
Bagaimana cara mencegah DBD di Jakarta? 'Utamanya PSN 3M plus & vaksinasi. Gencarkan G1R1J/gerakan 1 rumah 1 kader jumantik dengan menunjuk petugas PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk),' ucap dia.
-
Bagaimana cara mencegah penularan demam berdarah? 3M Plus: Praktikkan ‘Menguras, Menutup, Mengubur, dan Memantau’ (3M Plus) untuk mengontrol tempat berkembang biak nyamuk Aedes.Menggunakan Repelen Nyamuk: Sama seperti pencegahan malaria, menggunakan repelen nyamuk juga efektif untuk mencegah gigitan nyamuk Aedes.Memasang Kawat Nyamuk: Pasang kawat nyamuk pada jendela dan ventilasi untuk mencegah nyamuk masuk ke dalam rumah.
-
Bagaimana mencegah demam berdarah? Salah satu cara yang paling terkenal dalam mencegah demam berdarah pada anak ialah dengan melakukan 3M atau menguras, menutup dan mengubur.
-
Bagaimana cara mencegah demam berdarah? Untuk mencegah penyakit demam berdarah dengue (DBD), salah satu solusi yang dapat diandalkan adalah vaksinasi. Vaksin ini dirancang untuk memberikan perlindungan kepada seluruh anggota keluarga, asalkan dosis yang diberikan mengikuti anjuran dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Namun, yang lebih penting adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan langkah-langkah pencegahan.
Nadia juga menjelaskan penting sekali untuk memberantas larva atau jentik nyamuk. Bisa saja, jentik tersebut bervirus dengue.
Menurut penelitian tim Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes, nyamuk bisa mengandung virus dengue tanpa menggigit orang yang sakit DBD terlebih dahulu.
"Kalau dulu kita tahu si nyamuk ini membawa virus dengue dari orang yang sakit demam berdarah, sekarang nyamuk bervirus dengue tadi bisa mentrasmisikan virus ke anaknya lewat peneluran, jentik, dan larva," kata Nadia.
Akan lebih baik bila fogging dilakukan tidak hanya di luar juga dalam rumah. Namun, banyak masyarakat yang enggan karena membuat rumah bau insektisida.
"Jika fogging tidak dilakukan sampai dalam rumah, pastikan Anda membersihkan sarang nyamuk di dalam rumah menggunakan cairan insektisida di pasaran, pastikan tidak ada baju yang digantung-gantung karena nyamuk suka sekali beristirahat di situ," saran Nadia.
Peran aktif masyarakat dalam memberantas sarang nyamuk memang harus dimulai masing-masing rumah.
"Harus mulai dari kita sendiri kan penularannya kan di rumah. Jadi, rumah harus harus dibersihkan, tidak ada jentik nyamuk di rumah kita," tandasnya.
Reporter: Benedikta DesideriaSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data Kemenkes per 14 April 2024 menunjukkan ada 62.001 pasien DBD dengan jumlah kematian 475 orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSalah satu hal yang banyak dipercaya adalah bahwa ketika seseorang pernah terkena DBD, dia tidak akan mengalaminya lagi.
Baca SelengkapnyaPenyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Baca SelengkapnyaEfektivitas pemanfaatan teknologi wolbachia untuk menurunkan kejadian demam berdarah juga sudah dibuktikan di 13 negara.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Temukan Penyebaran DBD Meningkat, Kasus Paling Banyak di Jakarta Selatan
Baca SelengkapnyaUji coba ini sebagai upaya mengurangi penyebaran demam berdarah dengue (DBD).
Baca SelengkapnyaMelalui serangkaian penelitian ini diharapkan nyamuk Aedes aegypti terinfeksi dengan Wolbachia
Baca SelengkapnyaKasus DBD di Indonesia terus meningkat, seperti data Kementerian Kesehatan RI yang mencatatkan 190.561 kasus dan 1.141 kematian hingga minggu ke-36 tahun ini.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data RSUD Taman Sari tidak ada korban jika dalam kasus DBD tahun ini.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersiap menempatkan sebanyak 1.400 ember berisi telur-telur nyamuk aedes aegypti mengandung bakteri wolbachia.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengatakan Wolbachia dapat melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk aedes aegypti.
Baca SelengkapnyaLima kota yang dimaksud adalah Kupang, Semarang, Bontang, Bandung dan Jakarta Barat.
Baca Selengkapnya