Sering Dialami oleh Remaja Putri, Ini Bahaya yang Dapat Muncul dari Anemia
Merdeka.com - Anemia merupakan salah satu masalah yang banyak dialami oleh remaja putri, khususnya yang sudah mengalami menstruasi. Terdapat sekitar 600 juta perempuan di dunia mengalami anemia, dan 23 persen remaja putri di Indonesia menghadapi masalah ini.
"Bukan berarti remaja putra tidak bisa anemia, namun perempuan jauh lebih rentan karena selain mengalami fase pertumbuhan, mereka juga mengalami siklus menstruasi setiap bulan," kata drg. Vitria Dewi.
Remaja usia 13-18 tahun membutuhkan asupan zat besi sebanyak 26 miligram per hari. Jumlah ini sebenarnya dapat dipenuhi jika mengonsumsi asupan gizi seimbang.
-
Kenapa anemia berbahaya bagi remaja putri? Terjadinya anemia ini memperbesar risiko mereka melahirkan anak stunting
-
Kapan anak perempuan biasanya pertama kali mengalami menstruasi? Sebagian besar remaja perempuan akan mengalami menstruasi pertama mereka antara usia 10 hingga 15 tahun.
-
Bagaimana cara mengatasi anemia pada remaja putri? Pola makan mereka harus dibenarkan. Tablet penambah darah harus dikonsumsi seminggu sekali.
-
Kapan masa pubertas biasanya dimulai pada anak perempuan? Umumnya, pubertas dimulai antara usia 8 hingga 13 tahun pada anak perempuan dan 9 hingga 14 tahun pada anak laki-laki, meskipun waktu dimulainya bisa berbeda-beda untuk setiap individu.
-
Kenapa remaja putri butuh tablet tambah darah? Remaja putri dikatakan perlu mengonsumsi tablet tambah darah karena pada periode remaja, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keseimbangan nutrisi dan kadar darah, terutama zat besi.
-
Kenapa pubertas perempuan terjadi? Perubahan hormonal menjadi penyebab utama terjadinya pubertas. Proses ini dimulai di otak, khususnya di hipotalamus, yang mengeluarkan hormon pelepas gonadotropin (GnRH). Hormon ini kemudian merangsang kelenjar pituitari untuk memproduksi hormon luteinizing (LH) dan hormon perangsang folikel (FSH). Hormon-hormon ini berfungsi untuk merangsang ovarium dalam memproduksi estrogen, yang memicu perkembangan karakteristik seksual sekunder pada perempuan.
Namun remaja putri disarankan untuk meminum tablet tambah darah (TTD) untuk mengganti asupan zat besi yang hilang saat menstruasi.
Anemia yang dibiarkan dapat menghambat remaja dalam berkonsentrasi di sekolah. Mereka juga sulit beraktivitas karena mengalami 5L (Lemah, Letih, Lesu, Lelah dan Lunglai). Kondisi ini dapat berlanjut hingga perempuan hamil dan melahirkan.
"Kalau dia hamil risikonya akan lebih tinggi bila terjadi pendarahan. Bayi juga berisiko mengalami malnutrisi dan stunting di kemudian hari," ujarnya.
Suplemen tablet tambah darah (TTD) cukup dikonsumsi sebanyak satu kali dalam seminggu. Terapkan juga menu bergizi seimbang dan jangan pernah lewatkan sarapan. Edukasi mengenai pentingnya TTD juga harus diterapkan pada remaja putri dalam mencegah anemia.
"Saat ini TTD sudah tersedia di setiap UKS sekolah dan dapat dikonsumsi oleh para murid. Kami dan pemerintah telah berinvestasi senilai 3,6 juta dollar Kanada atau Rp36 miliar untuk akses suplementasi remaja putri di 9.000 sekolah Indonesia," kata Sri Kusyuniati, Direktur Nutrition International Indonesia.
Reporter: Annisa Mutiara AshariniSumber: Dream.co.id
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lebih dari 43 persen remaja perempuan di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, berpotensi mengalami penyakit ini.
Baca SelengkapnyaTerjadinya anemia ini memperbesar resiko mereka melahirkan anak stunting
Baca SelengkapnyaIwan mengungkapkan, keadaan anemia pada remaja putri merupakan hal yang harus ditangani.
Baca SelengkapnyaBeberapa manfaattablet tambah darah untuk kesehatan wanita.
Baca SelengkapnyaStunting menjadi permasalahan serius yang mengancam sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
Baca SelengkapnyaPada remaja, pil KB bisa dilakukan untuk menormalkan siklus menstruasi tanpa sebabkan penurunan kesuburan remaja.
Baca SelengkapnyaKekurangan zat besi akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak karena mempengaruhi mulai nafsu makan, gangguan perilaku, emosi dan motorik anak.
Baca SelengkapnyaMasalah gangguan irama jantung lebih rentan dialami oleh perempuan, ketahui gejalanya yang terjadi.
Baca SelengkapnyaUsia menstruasi seorang wanita bisa menjadi penanda bagi sejumlah hal dalam kehidupannya termasuk pada risiko diabetes tipe 2 di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaDokter spesialis neurologi, Restu Susanti mengatakan, perempuan lebih berisiko mengalami migrain dibandingkan laki-laki.
Baca SelengkapnyaAsupan nutrisi di periode emas kehidupan anak sangat memengaruhi berbagai hal terutama dalam pencegahan stunting dan anemia pada anak.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan RPJMN 2020- 2024, prevalensi stunting ditargetkan turun hingga 14 persen pada 2023.
Baca Selengkapnya