Sering dipukul bikin anak semakin nakal!
Merdeka.com - Tak jarang orang yang memberikan hukuman fisik pada anak mereka. Namun sebuah penelitian terbaru justru mengungkap bahwa memberikan hukuman fisik seperti memukul tak bisa membuat anak jera.
Sebuah penelitian bahkan menemukan bahwa anak akan semakin nakal jika sering dipukul atau dihukum secara fisik. Peneliti dari Amerika Serikat menemukan bahwa bentuk disiplin yang melibatkan hukuman fisik bisa berdampak buruk pada perilaku anak, tak peduli seberapa baik hubungan anak dan orang tua.
"Terdapat kepercayaan bahwa melakukan hukuman fisik seperti memukul anak tak akan berdampak buruk jika hubungan anak dan orang tua selama ini baik. Namun hal ini salah. Penelitian kami menunjukkan bahwa melakukan hukuman fisik justru memperburuk perilaku anak," ungkap profesor Shawna Lee dari University of Michigan School of Social Work, seperti dilansir oleh Daily Mail (11/12).
-
Apa dampak hukuman fisik pada anak? Hukuman fisik dapat menyebabkan dampak negatif baik secara fisik maupun psikologis, serta dapat mengganggu hubungan yang seharusnya harmonis antara orang tua dan anak.
-
Mengapa sering membentak anak bisa berpengaruh buruk pada mental mereka? Anak-anak yang sering kali mendengar teriakan atau bentakan dari orang tua berpotensi mengalami trauma emosional. Dampak dari trauma ini bisa sangat serius, termasuk masalah kesehatan mental di kemudian hari, yang bisa menyebabkan penurunan rasa percaya diri.
-
Apa dampak kekerasan pada anak? Menurut American Psychological Association (APA), anak-anak yang mengalami kekerasan lebih rentan terhadap depresi, kecemasan, agresi, dan perilaku antisosial di kemudian hari.
-
Bagaimana kekerasan dapat memengaruhi kemampuan anak mengendalikan emosi? Kekerasan yang dialami anak memiliki dampak yang signifikan terhadap kemampuan mereka dalam mengendalikan emosi. Setelah mengalami kekerasan, anak sering kali kesulitan untuk mengontrol emosinya, sehingga mereka lebih rentan merasa sedih, marah, atau ketakutan secara berlebihan.
-
Kenapa anak dibentak bisa berpengaruh buruk pada kesehatan mental? Menurut penelitian, pola asuh agresif, seperti berteriak, mengancam, dan disiplin verbal, dapat memberikan dampak signifikan pada kesehatan mental anak-anak, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
-
Apa dampak kekerasan pada otak anak? Anak-anak yang mengalami kekerasan tidak hanya menanggung luka fisik, tetapi juga menderita luka emosional, perilaku menyimpang, dan penurunan fungsi otak.
Hasil ini didapatkan setelah peneliti melakukan pengamatan pada 3.200 keluarga dengan anak berusia satu, tiga, dan lima tahun. Penelitian ini telah diterbitkan dalam jurnal Developmental Psychology.
Sementara itu, penelitian lain juga menemukan bahwa orang tua yang sering berteriak pada anak dan remaja membuat mereka lebih mudah mengalami depresi dan perilaku yang menyimpang. Risiko ini semakin tinggi ketika orang tua mengancam anak mereka dengan benda.
Meski begitu, ada perbedaan jika yang melakukan kekerasan fisik ibu dan ayah. Ibu yang sering menghukum anak secara verbal dan fisik berkemungkinan meningkatkan risiko masalah mental pada anak. Namun jika ibu hanya mengomel tanpa melakukan kekerasan fisik, risikonya tak terlalu tinggi.
Berbeda dengan ayah yang sering memarahi anak. Meski tak melakukan hukuman fisik, kekerasan verbal yang dilakukan ayah bisa sangat mempengaruhi mental dan perilaku anak. Hasil di atas setidaknya bisa dijadikan pembelajaran agar para orang tua berhati-hati sebelum menghukum anak mereka, baik secara verbal maupun fisik.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anak-anak yang sering mengalami teriakan dari orangtua cenderung mengalami gangguan mental seperti kecemasan, depresi, dan stres.
Baca SelengkapnyaBentakan terhadap anak dapat menyebabkan beberapa dampak negatif. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan metode pengasuhan yang positif.
Baca SelengkapnyaKebiasaan memukul merupakan suatu hal yang kerap dilakukan anak. Hal ini perlu diperhatikan dan dihindari oleh orangtua.
Baca SelengkapnyaBanyak orangtua yang membentak dan meneriaki anak untuk mendisiplinkan buah hati. Hal ini ternyata perlu dihindari dan bisa berdampak buruk pada buah hati.
Baca SelengkapnyaFaktanya, hukuman fisik seperti memukul tidak bisa dijadikan satu alat untuk bisa membuat perilaku anak berubah.
Baca SelengkapnyaMengapa balita suka memukul? Temukan penyebabnya dan pelajari strategi cerdas bagi orangtua untuk mengatasi perilaku ini, agar si kecil tumbuh lebih positif!
Baca SelengkapnyaBullying dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk fisik, verbal, atau perilaku sosial yang merugikan korban.
Baca SelengkapnyaMemukul anak merupakan metode hukuman yang sebaiknya tidak lagi dilakukan.
Baca SelengkapnyaMeskipun terlihat seperti bentuk kasih sayang, memanjakan anak secara berlebihan dapat memberikan dampak negatif pada perkembangan mereka di masa depan.
Baca SelengkapnyaMeneriaki anak bisa menimbulkan sejumlah dampak buruk yang perlu diwaspadai teruta untuk kondisi mentalnya:
Baca SelengkapnyaMunculnya perilaku agresif pada seorang anak bisa terjadi karena sejumlah kesalahan parenting yang dilakukan orangtua.
Baca Selengkapnya