Sering kebelet pipis? Ini cara mengontrolnya!
Merdeka.com - Inkontinensia urine adalah suatu kondisi di mana seseorang tidak dapat mengontrol kandung kemih mereka. Orang itu menyadari bahwa air seni mereka bocor, tetapi mereka tidak dapat mengendalikannya. Stres menjadi penyebab paling umum dari kondisi ini. Inkontinensia urine umumnya terjadi pada wanita. Berikut adalah beberapa penjelasan tentang penyebab inkontinensia urine, seperti dilansir Health Me Up.
1. Kehamilan dan persalinan merupakan penyebab utama inkontinensia pada wanita karena otot-otot panggul melemah. Beberapa wanita juga mengembangkan kandung kemih yang terlalu aktif setelah mereka memasuki usia 40 karena perubahan hormonal dan menopause. Sementara itu, pria cenderung menderita inkontinensia karena batu ginjal atau pembesaran prostat.
2. Inkontinensia urine bisa disebabkan oleh stres. Kandung kemih yang terlalu aktif juga membuat seseorang mengalami kondisi ini.
-
Apa itu inkontinensia urine? Inkontinensia urine atau kebocoran urine adalah kondisi di mana seseorang tidak dapat mengendalikan buang air kecil.
-
Kenapa inkontinensia urine bisa terjadi? Inkontinensia urine dapat terjadi karena berbagai faktor, termasuk melemahnya otot-otot dasar panggul, kerusakan saraf yang mengatur kandung kemih, infeksi saluran kemih, atau efek samping dari kondisi medis lainnya seperti diabetes atau penyakit Parkinson.
-
Bagaimana cara mengatasi inkontinensia urine? Berikut cara mengatasi inkontinensia urine, antara lain: 1. Perubahan Gaya Hidup Beberapa perubahan gaya hidup juga dapat membantu mengelola inkontinensia urine.
-
Kapan inkontinensia urine terjadi? Jika otot-otot ini melemah, maka kontrol atas buang air kecil menjadi terganggu, memungkinkan kebocoran urine terjadi.
-
Siapa yang berisiko mengalami inkontinensia? Kondisi ini dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan, menyebabkan stres, malu, dan isolasi sosial karena kekhawatiran akan kebocoran yang tidak terduga.
-
Apa saja gejala konstipasi? Gejala konstipasi seringkali jelas, tetapi seringkali diabaikan. Sulit buang air besar (BAB) yang berulang kali, tinja yang keras dan kering, serta perasaan tidak nyaman saat BAB adalah beberapa gejala yang paling umum. Selain itu, konstipasi juga dapat disertai dengan nyeri atau kram di daerah dubur, perut kembung, dan mual.
3. Ada beberapa penyebab inkontinensia urine, tetapi sebagian besar karena melemahnya saraf panggul, otot dan organ yang biasanya mengontrol buang air kecil. Penuaan, kerusakan fisik, kanker, obesitas atau tumor kandung kemih menjadi faktor lain yang menyebabkan inkontinensia urine.
Pengobatan dari kondisi ini tergantung pada gejala inkontinensia urine yang dirasakan oleh penderita.
(mdk/des)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Inkontinensia urine atau kebocoran urine adalah kondisi di mana seseorang tidak dapat mengendalikan buang air kecil.
Baca SelengkapnyaKetika mengalami kondisi kesehatan tertentu, seseorang bisa tidak sengaja kentut hingga buang air.
Baca SelengkapnyaTerlalu sering menahan kencing bisa menyebabkan sejumlah masalah kesehatan yang perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaMunculnya dorongan untuk buang air kecil ini merupakan hal yang umum dialami oleh wanita. Menurutnya, terdapat sejumlah faktor yang bisa menyebabkannya.
Baca SelengkapnyaMunculnya keringat di ketiak bisa diatasi agar tak semakin parah.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah beberapa bahaya yang diakibatkan dari menahan buang air besar.
Baca SelengkapnyaKemacetan di jalur mudik terkadang membuat pengendara terpaksa melakukan hal ekstrem untuk membuang hajat.
Baca SelengkapnyaGangguan nokturia dapat mengurangi kualitas tidur seseorang.
Baca SelengkapnyaMenahan kentut bisa sebabkan sejumlah masalah kesehatan pada tubuh sehingga perlu untuk dihindari.
Baca SelengkapnyaMengompol kerap dikaitkan pada anak-anak. Kondisi ini dianggap wajar dan tidak perlu dikhawatirkan.
Baca SelengkapnyaInfeksi saluran kemih (ISK) pada anak adalah kondisi dimana bakteri, virus, atau jamur menginfeksi bagian saluran kemih.
Baca SelengkapnyaDr. Tom Chi, seorang profesor urologi di University of California, menyatakan bahwa keinginan untuk buang air kecil saat merasa tegang adalah hal yang wajar.
Baca Selengkapnya