Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sering meluapkan amarah picu serangan jantung

Sering meluapkan amarah picu serangan jantung Ilustrasi marah. ©Shutterstock.com/ Uros Zunic

Merdeka.com - Memendam emosi dan kemarahan tanpa mengungkapkannya memang tak baik untuk tubuh dan pikiran. Namun sebuah penelitian menunjukkan bahwa meluapkan amarah secara berlebihan juga bisa merusak tubuh, terutama jantung.

Penelitian yang dilakukan pada ribuan pasien serangan jantung diketahui mengalami serangan jantung sekitar dua jam setelah merasakan kemarahan atau meluapkan amarah mereka, dibandingkan dengan waktu-waktu lain dalam setahun.

"Terdapat risiko tinggi mengalami serangan jantung setelah seseorang meluapkan amarah dengan berlebihan," ungkap peneliti Elizabeth Mostofsky dari Cardiovascular Epidemiology Research Unit di Harvard Medical School, Boston.

Orang lain juga bertanya?

Semakin besar kemarahan yang ditunjukan, termasuk dengan melemparkan barang, menyakiti orang lain, maka semakin tinggi pula risiko untuk mengalami serangan jantung. Kemarahan yang besar bisa meningkatkan risiko serangan jantung hingga empat kali lipat, sementara kemarahan yang sedang bisa meningkatkan risiko serangan jantung hingga dua kali lipat.

"Konsistensi kemarahan dengan peningkatan amarah bisa meningkatkan risiko serangan jantung, tak hanya kemarahan saja," tambah Mostofsky seperti dilansir oleh Vitals (14/05).

Data yang didapatkan peneliti didapatkan dari 3.886 pasien yang diteliti mulai tahun 1989 sampai 1996. Partisipan ditanyai mengenai diet, gaya hidup, kebiasaan olahraga, pengobatan, serta situasi ketika mereka mengalami serangan jantung.

Peneliti menemukan bahwa masing-masing intensitas kemarahan memiliki risikonya sendiri. Misalkan kemarahan sedang yang bisa ditandai dengan meningginya nada suara membuat seseorang berisiko 1,7 kali lebih tinggi terkena serangan jantung. Sementara kemarahan yang membuat seseorang sampai mengepalkan tangan, menggeretakkan gigi, dan mempengaruhi tubuhnya bisa memiliki risiko 2,3 kali untuk terkena serangan jantung.

Yang paling parah adalah kemarahan yang berlebihan seperti kehilangan kontrol, melemparkan barang-barang, menyakiti diri sendiri atau menyakiti orang lain. Kemarahan yang berlebihan ini bisa meningkatkan risiko serangan jantung hingga 4,5 kali. Mengetahui penelitian ini, sebaiknya Anda berhati-hati sebelum mulai meluapkan amarah Anda. (mdk/kun)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Keseringan Marah-marah, Ini 6 Dampak Buruknya bagi Kesehatan Tubuh
Keseringan Marah-marah, Ini 6 Dampak Buruknya bagi Kesehatan Tubuh

Kebiasaan marah dan emosi meledak-ledak yang kita miliki bisa memiliki dampak bagi kesehatan tubuh.

Baca Selengkapnya
Pengaruh Marah pada Tubuh dan Cara Mengelolanya dengan Baik
Pengaruh Marah pada Tubuh dan Cara Mengelolanya dengan Baik

Meski marah adalah reaksi alami, jika tidak dikelola dengan baik, emosi ini dapat berdampak negatif pada kesehatan tubuh dan mental kita.

Baca Selengkapnya
Cemas dan Stres Berkepanjangan Bisa Memicu Terjadinya Penyakit Jantung
Cemas dan Stres Berkepanjangan Bisa Memicu Terjadinya Penyakit Jantung

Kondisi cemas dan stres berkepanjangan yang kita alami bisa menjadi pemicu munculnya masalah kesehatan jantung.

Baca Selengkapnya
Ini yang Terjadi pada Tubuh saat Sedang Marah
Ini yang Terjadi pada Tubuh saat Sedang Marah

Pada saat seseorang sedang marah, terjadi sejumlah perubahan yang bisa dialami oleh tubuh.

Baca Selengkapnya
6 Kebiasaan Buruk Pemicu Serangan Jantung, Jangan Disepelekan
6 Kebiasaan Buruk Pemicu Serangan Jantung, Jangan Disepelekan

Tanpa kita sadari, kebiasaan-kebiasaan yang kita lakukan justru membawa kita pada risiko serangan jantung yang lebih tinggi.

Baca Selengkapnya
Melepaskan Amarah Tidak Akan Efektif Meredakannya, Begini Cara Tepat Melakukannya
Melepaskan Amarah Tidak Akan Efektif Meredakannya, Begini Cara Tepat Melakukannya

Dibanding melepaskan amarah hingga meledak, ketahui cara yang tepat dalam melepaskan dan meredakan amarah.

Baca Selengkapnya
Konsumsi Kafein dan Stres Bisa Jadi Pemicu Gangguan Irama Jantung
Konsumsi Kafein dan Stres Bisa Jadi Pemicu Gangguan Irama Jantung

Sejumlah kebiasaan kita sehari-hari seperti konsumsi kafein dan stres yang tak terobati bisa jadi penyebab masalah gangguan irama jantung.

Baca Selengkapnya
Marah Tapi Bisa Bikin Bahagia? Ini Penjelasan Menurut Psikolog dari Segi Kesehatan Mental
Marah Tapi Bisa Bikin Bahagia? Ini Penjelasan Menurut Psikolog dari Segi Kesehatan Mental

Seseorang yang meluapkan kemarahannya ternyata bisa merasa bahagia, kenapa bisa begitu?

Baca Selengkapnya
Fakta Orang yang Mudah Tertawa dan Jarang Diketahui, Ketahui Alasan dan Dampaknya
Fakta Orang yang Mudah Tertawa dan Jarang Diketahui, Ketahui Alasan dan Dampaknya

Ketahui fakta orang yang mudah tertawa berikut ini, ternyata ada alasan di baliknya.

Baca Selengkapnya
6 Cara Sehat Menyalurkan Amarah secara Positif Tanpa Harus Meledak-ledak
6 Cara Sehat Menyalurkan Amarah secara Positif Tanpa Harus Meledak-ledak

Amarah yang kita miliki bisa disalurkan secara positif tanpa harus meledak dan disalurkan melalui perilaku negatif.

Baca Selengkapnya
Tips Mencegah Serangan Jantung saat Berolahraga, Kenali Kemampuan Tubuh
Tips Mencegah Serangan Jantung saat Berolahraga, Kenali Kemampuan Tubuh

Meskipun olahraga bisa meningkatkan kesehatan kardiovaskular, tanpa pendekatan yang tepat, aktivitas fisik yang intens bisa memicu bagi serangan jantung.

Baca Selengkapnya