Sering pakai deodoran? Ketahui bakteri yang ada di ketiak kamu
Merdeka.com - Deodoran dan antipespirant memang sering dijadikan solusi untuk mengatasi masalah yang terkait dengan bau badan. terutama bagi kamu yang merasa memiliki keringat berlebih meskipun tak banyak bergerak.
Tetapi sebuah penelitian yang diterbitkan dalam journal PeerJ memberikan kita pandangan yang lebih jelas terkait dengan pengaruh penggunaan deodoran dan antipespirant pada mikrobiome kulit di ketiak dari waktu ke waktu.
Seperti yang dilansir melalui medicaldaily, para peneliti menjelaskan bahwa seperti halnya usus dan mulut, kulit manusia juga ditinggali oleh mikrobiome. Mereka juga menjelaskan bahwa komposisi yang tepat dari bioma kulit memengaruhi efektivitasnya sebagai lapisan pertahanan untuk melawan patogen. Hal ini jugalah yang berkontribusi pada bau badan.
-
Apa penyebab bau ketiak? Bau asam disebabkan oleh campuran keringat dengan bakteri dan gesekan serta penumpukan sel kulit mati. Selain itu, kotoran seperti sel kulit mati, polusi, dan residu deodoran juga dapat menjadi penyebab bau tak sedap karena menjadi tempat pertumbuhan bakteri.
-
Kenapa ketiak bau? Salah satu faktor utama yang menyebabkan bau tak sedap di daerah lipatan tubuh adalah kelembapan dan keringat yang terperangkap di sana.
-
Bagaimana menghilangkan bau ketiak dengan deodoran? Untuk menghindari aroma tidak sedap di ketiak, Anda bisa menerapkan deodoran sebelum memulai kegiatan. Aroma yang kuat dari deodoran dapat mengubah tingkat keasaman kulit di area ketiak, yang mana dapat efektif dalam mencegah pertumbuhan bakteri.
-
Kenapa bau ketiak muncul? Biasanya, bau ketiak disebabkan oleh bakteri yang memecah keringat dan menghasilkan senyawa yang berbau kurang sedap.
-
Apa penyebab bau badan? Menariknya, keringat itu sendiri sebenarnya tidak berbau. Bau badan terjadi ketika bakteri yang ada di permukaan kulit berinteraksi dengan keringat, terutama di area-area tertentu seperti ketiak, selangkangan, dan kaki.
Dalam studi tersebut, para peneliti melibatkan sekitar 17 orang untuk diambil sampel ketiaknya. Sejumlah lima orang tidak menggunakan deodoran maupun antipespirant, lima orang menggunakan deodoran secara teratur,sedangkan sisanya menggunakan antipespirant secara teratur. Para peneliti memantau mereka selama delapan hari.
Pada hari pertama mereka melakukan aktivitas normal mereka. Namun pada hari kedua hingga keenam mereka diminta untuk tidak menggunakan produk apapun. Pda dua hari terakhir mereka diminta untuk menggunakan produk lain yang mengandung alumunium zirkonium tetrachlorohydrex gly.
Hasilnya, pada awalnya para peneliti menemukan efek negatif yang ditimbulkan oleh antipespirant pada jumlah mikroba di ketiak. Tetapi setelah satu hari tak menggunakan produk, pengguna antipespirant memiliki koloni bakteri yang lebih sedikit dibandingkan dengan pengguna deororan maupun yang tidak menggunakan prosuk apapun.
Jumlah koloni bakteri semakin meningkat pada hari kedua hingga kelima saat para peserta diminta untuk tidak menggunakan produk apapun. Namun, ketika para peserta diminta untuk menggunakan antipespirant pada dua hari terakhir, jumlah bakteri justru menurun.
Sekitar 62 persen peserta yang tak menggunakan produk apapun memiliki bakteri Corynebacteria dan sebesar 21 persen memiliki bakteri Staphylococcaceae, dan 10 persen berbagai jenis bakteri secara acak.
Corynebacteria adalah jenis bakteri yang menyebabkan bau badan. Hasil yang berbeda ditemukan pada orang-orang yang menggunakan antipespirant secara teratur sejak awal. Mereka memiliki 60 persen Staphylococcaceae, 14 persen Corynebacteria, dan 20 persen bakteri lainnya.
Kesimpulannya, penggunaan antipespirant maupun deodoran benar-benar menata kembali ekosistem mikroba di kulit kamu. Secara khusus, penelitian ini menunjukkan bahwa antipespirant secara mencolok mengubah bakteri yang hidup di ketiak, dan membuat pemakainya kaya akan mikroba. Sayangnya, penelitian ini belum mengetahui apakah spesies mikrobiome ini memiliki efek mengganggu atau tidak pada kesehatan kulit.
(mdk/SRA)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bau ketiak merupakan masalah umum yang sering mengganggu bagi individu dan orang-orang di sekitarnya. Ayo temukan solusinya!
Baca SelengkapnyaBeberapa penyebab seseorang mengalami bau ketiak yang mengganggu berdasarkan penelitian.
Baca SelengkapnyaBeberapa orang bisa tetap bau ketiak walau sudah mandi dan menjaga kebersihan karena alasan berikut.
Baca SelengkapnyaMunculnya bau ketiak bisa mengganggu orang di kanan dan kiri kita, ketahui cara menghilangkannya.
Baca SelengkapnyaMunculnya bau tak sedap di ketiak dan lipatan tubuh lain rentan terjadi karena sejumlah hal.
Baca SelengkapnyaBerikut empat cara untuk menghilangkan bau ketiak berlebih.
Baca SelengkapnyaCobain ragam solusi mencegah munculnya bau ketiak yang nggak sedap.
Baca SelengkapnyaBau ketiak pada wanita seringkali menjadi masalah yang mengganggu, terutama dalam kehidupan sehari-hari yang penuh aktivitas.
Baca SelengkapnyaMemiliki bau ketiak berlebih memang sering kali membuat kepercayaan diri berkurang. Ini cara mengatasinya.
Baca SelengkapnyaBau ketiak memang bisa jadi sumber masalah baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Bagaimana cara basmi bau ketiak ini? Berikut ulasan selengkapnya.
Baca SelengkapnyaJerawat di ketiak merupakan masalah kulit yang umum terjadi, meskipun seringkali kurang mendapatkan perhatian dibanding jerawat di area wajah.
Baca SelengkapnyaDokter Tirta menjelaskan bahwa kebersihan memiliki dampak yang lebih besar terhadap bau badan dibandingkan makanan, seperti bawang atau kari.
Baca Selengkapnya