Stres paling berpengaruh pada kesehatan wanita usia 40-an

Merdeka.com - Penelitian terbaru menunjukkan bahwa stres kronis bisa membahayakan kesehatan tubuh. Tak hanya itu, peneliti juga menemukan bahwa stres kronis paling berbahaya dan berpengaruh pada kesehatan wanita berusia 40 - 60 tahun.

Stres kronis bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan, termasuk sakit di persendian yang dialami 40 persen wanita, sakit kepala dan migrain yang dialami 28 persen wanita, serta masalah pencernaan yang dialami oleh 28 persen wanita. Meski begitu peneliti tak menemukan adanya kaitan antara stres dengan risiko kematian yang meningkat.

Hasil ini ditemukan oleh peneliti setelah melakukan penelitian terhadap 1.500 wanita sejak tahun 1968, seperti dilansir oleh Huffington Post (12/06). Mereka mengikuti kegiatan wanita tersebut dan menanyakan mengenai keadaan kesehatan dan tingkat stres. Diketahui bahwa wanita seringkali mengalami puncak stres pada usia pertengahan, yaitu sekitar 40 - 60 tahun.

Wanita yang mengalami stres dalam waktu yang panjang mengalami beberapa masalah kesehatan seperti sakit pada persendian, sakit kepala, serta masalah pencernaan. Penelitian ini menunjukkan bahwa kaitan antara stres dengan masalah kesehatan sangat jelas, bahkan setelah peneliti memperhitungkan faktor risiko lain seperti berat badan, kebiasaan merokok, dan tingkat aktivitas.

Lantas, mengapa hanya pada wanita saja? Sebuah penelitian tahun 2013 oleh American Psychological Association Report menemukan bahwa wanita cenderung lebih terpengaruh oleh tekanan. Hal ini membuat mereka merasa lebih cepat cemas, dan lebih sering mengalami stres dibanding pria.

Bagi para wanita, ada baiknya untuk mulai mengurangi kadar stres yang dirasakan, baik yang disebabkan oleh masalah personal maupun stres dalam pekerjaan. Jika tidak, pelan-pelan stres bisa menggerogoti kesehatan tubuh Anda. (mdk/kun)