Sudah tahu? Ini 5 penyakit yang tak butuh antibiotik
Merdeka.com - Antibiotik adalah resep obat yang paling umum kita dapatkan saat melakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter atau pelayan kesehatan lainnya. Meskipun begitu, penting bagi kita untuk mengetahui kapan tubuh membutuhkan antibiotik. Alexander fleming, seorang ahli yang menemukan penisilin (salah satu jenis antibiotik) mengatakan bahwa penyalahgunaan obat dapat menyebabkan resistensi bakteri. Nah, untuk menghindari hal tersebut, seperti yang dilansir melalui cheatsheet.com berikut ini merupakan lima penyakit yang sebenarnya tidak terlalu membutuhkan antibiotik.
1. Infeksi telinga
Infeksi telinga sering terjadi pada anak-anak. Sebagian besar infeksi telinga mampu memperbaiki diri sendiri dalam dua sampai tiga hari tanpa menggunakan obat-obatan, khususnya anak-anak usia 2 tahun atau lebih tua. Antibiotik hanya diperlukan saat anak-anak mengalami infeksi yang berat hingga membuat rasa nyeri yang tak tertahankan.
-
Apa yang dilakukan tubuh saat melawan penyakit? Ketika tubuh sedang melawan infeksi atau penyakit, ia membutuhkan lebih banyak energi, yang berarti lebih banyak glukosa.
-
Apa saja contoh kata-kata untuk orang sakit? Kata-kata untuk orang sakit bisa berupa doa, harapan, nasihat, atau ungkapan cinta dan perhatian. Kata-kata ini bisa membuat orang yang sakit merasa lebih tenang, kuat, dan bersemangat untuk melawan penyakitnya.
-
Kenapa harus bersyukur saat sakit? Bersyukurlah ketika kamu mengalami sakit, itu tandanya Tuhan sangat mengistimewakan kamu dengan perhatiian-perhatian kecilnya.
-
Bagaimana antibiotik melawan infeksi bakteri? Obat ini berfungsi dengan dua cara: menghentikan pertumbuhan bakteri atau langsung membunuh bakteri tersebut.
-
Mengapa kesehatan penting? Kesehatan adalah aset berharga yang memengaruhi setiap aspek kehidupan kita.
-
Kenapa infeksi bisa jadi komplikasi? Infeksi bisa terjadi setelah operasi, akibat dari rendahnya jumlah sel darah putih karena kemoterapi, atau karena gangguan pada sistem kekebalan tubuh.
2. Eksim
Beberapa dokter memang mengontrol gejala eksim dengan antibiotik. Hanya saja obat ini tidak berefek apapun untuk membantu meringankan gatal, kemerahan, atau kondisi kulit yang semakin parah. Penanganan yang lebih efektif mungkin bisa dilakukan dengan melembapkan kulit dan menghindari iritasi. Biasanya antibiotik harus diresepkan ketika ada tanda-tanda infeksi bakteri seperti benjolan atau luka penuh nanah, kulit menjadi sangat merah dan panas serta demam.
3. Mata merah
Tidak semua kasus mata merah disebabkan oleh bakteri. Mata merah bisa juga disebabkan oleh virus atau alergi. Sat mata merah disebabkan oleh bakteri pun, mereka akan hilang dengan sendirinya dalam waktu 10 hari. Oleh karena itu kamu tidak memerlukan antibiotik untuk mengatasinya. Kamu akan memerlukan antibiotik dalam kondisi di mana mata merah menularkan bakteri yang didukung oleh sistem kekebalan tubuh yang lemah.
4. Infeksi pernapasan
Sebagian besar kasus flu, pilek batuk dan kasus pernapasan lainnya disebabkan oleh virus, sehingga antibiotik tidak akan membantu sama sekali. Radang tenggorokan adalah bakteri. Hanya sekitar 15% sakit tenggorokan pada orang dewasa disebabkan oleh radang. Kamu bisa mempertimbangkan menggunakan antibiotik jika gejala berlangsung lebih dari 10 atau 14 hari.
5. Infeksi sinus
Sinusitis juga disebabkan oleh virus, dan bahkan jika bakteri adalah penyebabnya, infeksi seringkali menghilang tanpa pengobatan setelah berlangsung sekitar satu minggu. Ini membuatnya tidak membutuhkan antibiotik. Tetapi, pertimbangkan untuk menggunakan antibiotik jika gejala semakin parah atau tak kunjung mereda dalam waktu sekitar 10 hari.
Ternyata, pada penyakit tertentu tubuh kita ternyata tak membutuhkan antibiotik. Semoga bermanfaat!
(mdk/SRA)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Walau anak mengalami batuk dan pilek, namun tak selamanya kondisi tersebut harus diselesaikan dengan obat.
Baca SelengkapnyaTahukah kamu bahwa mengonsumsi antibiotik untuk mengatasi batuk dan pilek sebenarnya merupakan kesalahan?
Baca SelengkapnyaHepatitis adalah salah satu penyakit yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat, tapi sayangnya, masih banyak kesalahpahaman & mitos yang berkembang tentang ini.
Baca SelengkapnyaMeskipun hampir sama, namun bakteri dan virus ternyata memiliki beberapa perbedaan.
Baca SelengkapnyaTerdapat sejumlah mitos terkait pengobatan saat anak demam. Ketahui mana yang mitos dan mana yang fakta.
Baca SelengkapnyaJangan cepat-cepat minum antibiotik ketika batuk dan pilek. Yuk, kenali risiko dan efek samping yang mungkin muncul.
Baca SelengkapnyaBadan pegal dan sakit yang muncul ini menandakan sejumlah kondisi yang sedang dialami tubuh.
Baca SelengkapnyaPenyakit yang tampaknya tidak berbahaya sekalipun dapat menimbulkan konsekuensi yang parah jika tidak ditangani atau diabaikan.
Baca SelengkapnyaSebagian besar orang meyakini bahwa HIV adalah penyakit yang tidak dapat diobati. Yuk, cek kebenarannya!
Baca Selengkapnya