Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Susah mengendalikan emosi? Salahkan gen!

Susah mengendalikan emosi? Salahkan gen! Ilustrasi marah. Shutterstock/Photo Africa

Merdeka.com - Studi terbaru mengungkapkan bahwa sensitivitas seseorang terhadap informasi yang sangat emosional mungkin tergantung pada tingkat tertentu pada gen mereka. Hasil penelitian itu diungkapkan oleh para ilmuwan dari University of British Columbia (UBC).

Dalam penelitian yang diterbitkan pada edisi terbaru Journal of Neuroscience, profesor psikologi Rebecca Todd dan rekan-rekannya menjelaskan bahwa pembawa variasi genetik tertentu cenderung memiliki aktivitas yang lebih tinggi di area otak yang bertanggung jawab dalam mengatur emosi dan mengevaluasi kesenangan dan ancaman.

Menurut Todd, kondisi tersebut mungkin menjelaskan mengapa beberapa orang lebih rentan terhadap Post traumatic stress disorder (PTSD) - penyakit mental yang dipicu stres parah karena mengalami atau menyaksikan suatu kejadian.

Orang lain juga bertanya?

Hal ini disebabkan oleh gen ADRA2b, yang mempengaruhi norepinefrin neurotransmitter. Sebelumnya, Todd telah menemukan bahwa pembawa varian penghapusan gen cenderung membuat orang lebih memperhatikan kata-kata negatif, dan dalam studi baru, dia pertama kalinya menggunakan pencitraan otak untuk meneliti bagaimana gen tersebut mempengaruhi persepsi orang tentang dunia.

Dia dan timnya telah memindai otak dari 39 orang, termasuk 21 pembawa variasi ADRA2b, dan menemukan bahwa mereka lebih rentan dalam mengalami peningkatan emosional.

Sebagaimana dilansir Red Orbit, Todd dan timnya telah memindai otak dari 39 orang, termasuk 21 pembawa variasi ADRA2b, dan menemukan bahwa mereka memiliki tingkat jauh lebih tinggi dari apa yang dikenal sebagai ditingkatkan emosional kejelasan (EEV).

Para peserta penelitian diminta untuk memperkirakan jumlah pixelation atau noise pada gambar dengan konten emosional yang positif, negatif atau netral. Pembawa varian genetik lebih mungkin untuk memperkirakan tingkat noise yang lebih rendah pada gambar positif dan negatif. Selain itu, mereka memiliki aktivitas otak yang lebih tinggi di daerah otak yang sensitif terhadap relevansi emosional.

"Emosi tidak hanya tentang menggambarkan bagaimana perasaan kita tentang dunia, tetapi juga bagaimana otak kita mempengaruhi persepsi kita tentang hal itu," kata ilmuwan senior Adam Anderson, profesor perkembangan manusia di Cornell University.

(mdk/des)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cara Seorang Anak dapat Mewarisi Sifat dari Orang Tuanya, Simak Lebih Lanjut
Cara Seorang Anak dapat Mewarisi Sifat dari Orang Tuanya, Simak Lebih Lanjut

Melalui warisan genetik, anak-anak tidak hanya mewarisi ciri-ciri fisik tetapi juga sifat-sifat kepribadian orang tua.

Baca Selengkapnya
Bukan Hanya Kecerdasan, 6 Hal Ini Juga Bisa Diturunkan Ayah pada Anak
Bukan Hanya Kecerdasan, 6 Hal Ini Juga Bisa Diturunkan Ayah pada Anak

Sejumlah kondisi bisa diturunkan pada anak oleh ayah karena genetik.

Baca Selengkapnya
Pengertian Social Anxiety Disorder, Jenis dan Penyebabnya
Pengertian Social Anxiety Disorder, Jenis dan Penyebabnya

Perasaan cemas dan takut ketika menghadapi sesuatu normal terjadi. Namun, harus diperhatikan apabila ketakutan berlanjut.

Baca Selengkapnya
Penyebab Kita Merasa Marah dan 8 Cara Positif dalam Meluapkannya
Penyebab Kita Merasa Marah dan 8 Cara Positif dalam Meluapkannya

Mengenali penyebab dari munculnya rasa marah penting untuk membantu menyalurkannya secara positif di kemudian hari.

Baca Selengkapnya
Ini Bukti Emosi Seseorang Mampu Pengaruhi Kesehatan
Ini Bukti Emosi Seseorang Mampu Pengaruhi Kesehatan

Emosi dapat mempengaruhi pikiran dan tubuh seseorang. Yuk, simak bagaimana emosi dapat mempengaruhi kesehatan!

Baca Selengkapnya
Fenotip dan Genotip adalah Pewarisan Sifat Organisme, Ketahui Konsep dan Contohnya
Fenotip dan Genotip adalah Pewarisan Sifat Organisme, Ketahui Konsep dan Contohnya

Fenotip dan genotip adalah dua unsur berbeda yang saling berkaitan.

Baca Selengkapnya