Tak Hanya Diderita Anak, Dermatitis Atopik Juga Bisa Dialami Lansia
Merdeka.com - Masalah kulit dermatitis atopik (DA) merupakan masalah yang sering muncul pada anak usia 1-5 tahun. Walau identik dengan anak-anak, penyakit ini bisa menyerang semua usia mulai dari bayi hingga orang lanjut usia.
Menurut dokter spesialis kulit dan kelamin Ronny Handoko, pasien lansia lebih rentan terkena dermatitis atopik. Lansia memiliki kondisi kulit yang lebih tipis, menurunnya daya tahan kulit, dan sistem imun yang rendah.
“Pasien lansia yang menderita DA juga memerlukan peran keluarga atau pengasuh yang benar-benar mengerti DA karena rutinitas yang higienis begitu penting,” ucap Ronny yang berpraktik di Klinik Pramudia dalam Seminar Waspadai Dermatitis Atopik Serang Semua Umur dan Jenis Kelamin, di Jakarta ditulis Jumat (16/8/2019).
-
Kenapa kulit lansia lebih rentan kering? Menurunnya kelembaban kulit pada lansia membuat mereka lebih rentan terhadap berbagai jenis permasalahan kulit. Oleh karena itu, lansia membutuhkan perawatan kulit yang lebih intensif dibandingkan dengan orang dewasa pada umumnya.
-
Siapa yang bisa terkena dermatitis? Ini adalah kondisi umum yang dapat mempengaruhi orang dari segala usia, dan bisa bersifat akut atau kronis.
-
Siapa yang berisiko kulit kering? Menurut American Academy of Dermatology Association (AAD), beberapa orang lebih berisiko mengalami kulit kering.- Orang berusia di atas 40 tahun.- Orang dengan kulit coklat, hitam, atau putih.- Orang dengan yang tangannya sering terkena air.- Orang yang tinggal di daerah beriklim dingin.- Orang yang merokok.
-
Mengapa kulit orang tua lebih rentan terhadap kekeringan? Orang tua seringkali mengalami kekeringan pada kulitnya karena kekurangan kolagen.
-
Apa saja masalah kulit yang dihadapi orang tua? Perubahan hormon, penurunan produksi kolagen, dan paparan lingkungan dapat memengaruhi kondisi kulit, menyebabkan masalah seperti kekeringan, keriput, dan kehilangan elastisitas.
-
Apa saja penyakit yang sering dialami lansia? Oleh karena itu, penting untuk mengetahui beberapa penyakit yang sering dialami oleh lansia, seperti yang dilaporkan oleh VerywellHealth pada Senin (9/9/2024).1. Penyakit KardiovaskularOrang-orang yang berusia lanjut rentan terhadap penyakit dalam, termasuk kardiovaskular. Penyakit ini dapat muncul dalam bentuk serangan jantung, kanker, dan gangguan paru-paru, yang semuanya berisiko mengancam nyawa. Salah satu contohnya adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh penyumbatan arteri yang mengalirkan darah ke jantung.
Banyak faktor yang dapat menyebabkan DA pada orang dewasa dan lansia yakni udara panas, sinar matahari, keringat, debu, bahan pakaian polyester dan wool, stres, jenis kelembaan sabun, stress, pre-menstrual, penggunaan sesuatu yang mengandung logam imitasi, karet, dan plastik, bahkan detergen yang digunakan. Hal tersebut membuat pasien mengeluhkan kulitnya mengalami peradangan, gatal, kering, dan pecah-pecah.
Pada prinsipnya, pasien dewasa dan lansia akan merasakan gejala dan lokasi luka yang sama. Namun, ruam yang terjadi pada dewasa dan lansia berada lebih banyak titik daripada balita yakni pada siku, lutut, leher, sekitar mata, dahi, dada, punggung, sekitar mulut, tangan, kaki, dan puting susu.
Gejala utamanya berupa gatal kronis dengan variasi ringan sampai berat. Gatal tersebut dapat menimbulkan ruam di berbagai tempat. Terdapat rasa gatal yang dominan namun gejala kulit yang minim pada lansia. Kondisi ini disebut dengan pruritus senilis.
Pruritus senilis dapat merupakan masalah lokal dari kulit saja, namun juga dapat disebabkan oleh keterlibatan penyakit lain seperti gangguan ginjal, gangguan hati, atau keganasan seperti limfoma.
“Hal ini tentunya sangat mengganggu bagi kehidupan sosial. Karena akan menimbulkan rasa gatal dan tidak nyaman bagi pasien, bahkan dapat membuat pasien merasa minder karena luka yang ditimbulkan,” tandas Ronny.
Reporter: Diviya AgathaSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Eksim pada anak-anak atau dermatitis atopik merupakan kondisi kulit yang umum dan sering kali menimbulkan kekhawatiran bagi orang tua.
Baca SelengkapnyaKusta adalah penyakit menular kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Penyakit ini dapat mempengaruhi kulit, saraf tepi, hingga pernapasan.
Baca SelengkapnyaAlergi deterjen dapat terjadi pada siapa saja, kenali ciri-cirinya dengan baik.
Baca SelengkapnyaSejumlah masalah kesehatan kulit yang dialami oleh bayi dan anak bisa rentan dialami karena sejumlah alasan.
Baca SelengkapnyaEksim dapat bersifat kronis, karena gejalanya dapat kambuh secara berkala.
Baca SelengkapnyaYuk simak apa saja masalah kulit yang sering terjadi pada wanita 50 tahun ke atas, serta cara mengatasinya!
Baca SelengkapnyaSeiring bertambahnya usia, masalah kesehatan yang mungkin kita alami juga berubah.
Baca SelengkapnyaOrangtua harus bisa membedakan mana skincare untuk anak dan orang dewasa. Saat anak menggunakan skincare orang dewasa banyak bahaya yang ditimbulkan.
Baca SelengkapnyaDermatitis juga disebut sebagai eksim, penyakit ini merupakan penyakit kulit yang tidak menular.
Baca SelengkapnyaKondisi pancaroba yang terjadi beberapa waktu terakhir ini menyebabkan cuaca menjadi lembap dan bisa berdampak membuat kulit jadi lebih sensitif.
Baca Selengkapnya