Tak Perlu Panik Jika ASI Hanya Keluar Sedikit pada Minggu Awal Kelahiran
Merdeka.com - Banyak ibu yang baru melahirkan mengalami masalah kesulitan memberikan Air Susu Ibu (ASI) pada minggu-minggu awal sang buah hati. Hal ini tentu menimbulkan ketakutan pada sang ibu. Namun jika ASI yang keluar tak banyak, tak perlu panik karena sebenarnya kebutuhan pada hari-hari awal ini belum banyak.
"Jadi, bayi baru lahir, di tiga hari pertama itu lambungnya masih kecil banget, volume lambung masih 5-7 mili, ya seperti kelereng kecil," kata dokter yang juga konsultan laktasi Ameetha Drupadi.
Lebih lanjut, Ameetha menjelaskan bahwa usai lahir, masih ada cadangan lemak sisa dari dalam kandungan.
-
Bagaimana kondisi bayi tersebut? Dengan suhu badan yang rendah mencapai 35,7 derajat Celsius saat tiba di rumah sakit, si kecil yang mengalami hipotermia dihangatkan dan diberikan pertolongan pertama secara intensif.
-
Mengapa berat badan bayi yang rendah menjadi masalah? Berat badan bayi yang terlalu rendah bisa menghambat perkembangannya serta berdampak pada kesehatan.
-
Apa yang terjadi pada bayi tersebut? 'Tapi bayi itu selamat. Dia sehat,' ungkap Nana Mirdad seraya membagikan cuplikan-cuplikan video penanganan sang bayi oleh tenaga medis di UGD.
-
Apa ciri fisik bayi? Dilansir laman Live Science, sisa-sisa kerangka dari jasad bayi itu menunjukkan anak laki-laki itu memiliki mata biru, berkulit gelap dan rambut keriting berwarna coklat tua hingga hampir hitam.
-
Mengapa bayi belum masuk panggul? Pada kondisi ini biasanya bayi berada di posisi kurang tepat, bisa menghadap ke belakang punggung atau sungsang.Bisa juga Anda mengalami masalah anatomi dengan plasenta, rahim, atau panggul sehingga bayi tidak dapat menempatkan posisi yang tepat dengan sendirinya sehingga memerlukan bantuan.
-
Apa yang membuat badan bayi lembek? Badan bayi yang lembek atau cenderung lunak memang sering kali terjadi. Sayangnya, di masyarakat badan bayi yang lembek kerap dikaitkan dengan beberapa mitos, seperti kurang nutrisi atau kurang asupan ASI.
"Jadi, dia sebenarnya masih bisa bertahan hidup sampai tiga hari, bahkan lima hari," katanya.
Walau begitu, tetap saja ibu harus berusaha menyusui sang bayi. Kehadiran cairan kolostrum begitu diperlukan bagi kesehatan bayi baru lahir, salah satunya mengurangi kemungkinan bayi mengalami 'kuning'.
"Tetapi dari awal harus disusuin, kan ada kolostrum tuh di tiga hari pertama yang mengikuti kebutuhan bayi. Paling cuma keluar 5 mili, itu udah normal, udah banyak," kata Ameetha.
Bila ibu tetap berusaha menyusui bayi dengan cara perlekatan yang benar, lama-lama kolustrum akan hadir. Makin lama akan makin banyak jumlahnya sampai usia bayi tiga hari. Sesudah kolostrum hadir, di hari kelima ASI akan berwarna putih.
"Itu semua yang merangsang adalah isapan mulut bayi," tandas Ameetha.Reporter: Benedikta DesideriaSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penting untuk mengetahui sejumlah kondisi ketika anak sudah diberi ASI secara cukup.
Baca SelengkapnyaDalam memastikan kebutuhan makan bayi, memerah ASI merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan oleh ibu.
Baca SelengkapnyaPemberian ASI merupakan hal penting pada bayi. Dalam pemberiannya, dokter anak menyebut cukup dilakukan selama 15-30 menit.
Baca SelengkapnyaKekurangan ASI dapat menyebabkan bayi lebih rentan terhadap penyakit dan infeksi.
Baca SelengkapnyaMeconium adalah istilah yang digunakan untuk menyebut tinja pertama bayi yang baru lahir.
Baca SelengkapnyaMembuat bayi bersendawa setelah minum susu sangat penting dilakukan untuk mencegah berbagai masalah.
Baca SelengkapnyaOverfeeding atau terlalu banyak memberi makan merupakan salah satu kondisi yang ditakuti oleh orangtua terjadi pada buah hati mereka.
Baca SelengkapnyaRSAB Harapan Kita berjanji menangani bayi berinisial LAH secara optimal.
Baca Selengkapnya