Tak Selalu Berhubungan dengan Pencernaan, Ketahui 4 Tanda Keracunan Makanan
Merdeka.com - Kondisi keracunan makanan merupakan sebuah masalah yang mungkin muncul ketika kamu sembrono dalam memilih makanan. Masalah ini biasanya bisa terjadi dalam beberapa hari dan berakhir.
Walau kadang terjadi secara singkat, namun keracunan makanan ini bisa sangat menyiksa.
"Walau sebagian besar masalah keracunan makanan ini bisa berakhir dengan sendirinya, pastikan untuk memeriksa frekuensi dan durasi dari gejala yang dialami (muntah, diare, dan lain sebagainya)," terang Amargo Couture, dietisien dari Staten Island University Hospital dilansir dari EatThis.
-
Bagaimana menangani keracunan makanan? Pada saat mengalami keracunan makanan, sejumlah tindakan penanganan bisa dilakukan. Mencegah dehidrasi juga merupakan cara utama agar gejala keracunan ini tidak memburuk.
-
Apa saja gejala keracunan makanan? Dilansir dari WebMD gejala tersebut dapat meliputi: Muntah, Mual, Diare, Sakit perut, Demam.
-
Kenapa keracunan makanan bisa terjadi? Keracunan makanan bisa dialami karena sejumlah hal seperti: Campylobacter, bakteri yang ditemukan dalam makanan dan minuman yang terkontaminasi atau diproses secara tidak baik, Escherichia coli (E. coli), biasanya ditemukan pada sayuran mentah dan daging yang kurang matang, Listeria, yang dapat hadir pada daging irisan dan keju lembut, Norovirus, yang dapat Anda dapatkan dari kerang yang kurang matang, Salmonella, biasanya ditemukan pada unggas yang kurang matang dan telur mentah, Staphylococcus aureus, yang juga dapat menyebabkan infeksi staph.
-
Bagaimana mengatasi diare setelah makan banyak? 'Kalau mau makan macam-macam beli saja tablet enzim pencernaan karena bisa saja pankreas yang istirahat jadi bekerja keras, enzimnya belum tersedia lengkap di situ timbullah diare, ini juga ada obat anti kembungnya, kalau makan berlebih kan proses gas juga meningkat,' katanya.
-
Bagaimana cara mengatasi keracunan makanan pada anak? Berikut cara mengatasi keracunan makanan pada anak yang penting diketahui, antara lain: Ciri-ciri Keracunan pada Anak Langkah pertama yang harus diambil ketika anak mengalami keracunan makanan adalah segera mencari bantuan medis.
-
Apa saja gejala keracunan makanan pada anak? Secara umum, gejala keracunan makanan pada anak meliputi mual, muntah, diare, demam, sakit perut, dan mungkin juga dehidrasi.
"Jika muntah ini terus-menerus terjadi, sebaiknya kamu segera ke dokter untuk di-evaluasi dan ditangani agar tidak mengalami dehidrasi," sambungnya.
Couture menyatakan bahwa sejumlah kasus keracunan makanan bisa menjadi berbahaya jika tidak segera diatasi. Dampak masalah ini bisa berupa dehidrasi ringan hingga parah atau bahkan terjadinya paralisis pada otot pernapasan.
"Pastikan untuk mencuci tangan ketika memegang makanan, dinginkan makanan secepatnya pada wajan yang pas agar memperoleh suhu yang tepat, hindari kontaminasi antara makanan matang dan mentah, serta hindari zona berbahaya temperatur makanan untuk mencegah bakteri berkembang biak berlipat," saran Couture.
Ketika seseorang mengalami keracunan makanan, sejumlah kondisi bisa dialami oleh tubuhnya. Dilansir dari EatThis, berikut sejumlah tanda yang bisa muncul ketika tubuh keracunan makanan.
Sakit Perut dan Diare serta Mual dan Muntah
1. Sakit Perut dan Diare
"Kondisi pencernaan yang tak nyaman akibat keracunan makanan merupakan cara tubuh untuk mengembalikan kesehatan dengan bereaksi pada racun yang dicerna sehingga menyebabkan iritasi pada lapisan usus dan perut," terang Couture.
"Gejala dan tanda ini mungkin bisa muncul beberapa jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi, atau bahkan beberapa hari dan minggu setelah mengonsumsinya," sambungnya.
2. Mual dan Muntah
Racun yang masuk ke tubuh kita akibat racun dari makanan ini bisa menyebabkan mual dan muntah. Kandungan racun ini bakal berusaha dinetralkan dan dikeluarkan oleh tubuh.
Pada saat hal ini terjadi, pastikan menjaga asupan air agar terhindar dari dehidrasi. Hal ini bisa rentan terjadi pada saat kamu keracunan makanan.
Lesu dan Lelah serta Pandangan Memburam dan Meracau
3. Lesu dan Lelah
"Lesu dan lelah merupakan gejala lain dari keracunan makanan karena dilepaskannya zat kimia bernama sitokin," terang Couture.
Sitokin merupakan pengatur respons imun tubuh terhadap infeksi. Penyebab lain dari lesu dan lelah ini mungkin disebabkan oleh hilangnya selera makan sehingga kamu merasa lelah sepanjang waktu.
4. Pandangan Memburam dan Meracau
Dampak lain yang bisa muncul dari keracunan makanan adalah terjadinya paralisis. Hal ini terjadi karena neurotransmiter otak yang terhadang sehingga menyebabkan munculnya masalah.
Terjadinya gangguan pada otak ini bisa menimbulkan beragam dampak. Kondisi ini menimbulkan pelopak mata yang turun, pandangan memburam, omongan meracau, dan bahkan memengaruhi otot pernapasan.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tubuh membutuhkan istirahat untuk melawan infeksi atau zat berbahaya, sehingga menghindari makanan berat sementara waktu adalah tindakan yang tepat
Baca Selengkapnyagejala keracunan makanan pada anak meliputi mual, muntah, diare, demam, sakit perut, dan mungkin juga dehidrasi.
Baca SelengkapnyaKeracunan makanan perlu ditangani dengan cepat dan benar.
Baca SelengkapnyaSakit perut yang dialami oleh seseorang bisa disebabkan oleh berbagai kondisi kesehatan.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang gejala keracunan makanan pada anak cara mengatasinya.
Baca SelengkapnyaKucing muntah makanan bisa disebabkan oleh berbagai hal. Oleh karena itu, penting untuk tahu penyebab dan cara mencegahnya.
Baca SelengkapnyaKondisi anak tiba-tiba muntah dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Baca SelengkapnyaMunculnya masalah diare da sembelit merupakan suatu hal yang rawan terjadi di kala Lebaran Idulfitri, ketahui penyebabnya.
Baca SelengkapnyaSensasi perut yang terasa seperti ditarik atau dipilin-pilin bisa menjadi gejala utama dari kondisi ini.
Baca SelengkapnyaMunculnya bunyi di perut bisa menjadi tanda suatu kondisi yang berbahaya seperti kanker perut.
Baca Selengkapnya