Tak terpecahkan, ini 5 wabah lokal teraneh dalam sejarah
Merdeka.com - Wabah lokal atau lebih dikenal dengan epidemi merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan kondisi di mana penyakit menyebar luas di suatu daerah dan terjadi pada banyak orang. Epidemi atau wabah lokal ini penyakit yang timbul sebagai kasus baru pada suatu populasi manusia dalam suatu periode tertentu. Secara sederhana wabah lokal adalah penyakit yang terjadi secara cepat dan tidak diduga.
Hingga saat ini ada banyak sekali wabah yang telah menyerang manusia. Ada wabah yang bisa diatasi tetapi ada pula wabah yang hingga saat ini masih menjadi misteri dalam ilmu pengetahuan. Melansir dari oddee.com, setidaknya terdapat lima wabah lokal yang pernah menyerang manusia dan hingga kini misteri penyebab dan bahkan obatnya masih belum terungkap.
Ensefalitis lethargica Sickness alias Sleepy Epidemi
-
Dimana wabah misterius ini terjadi? Dalam beberapa hari terakhir, China dihantui lonjakan penyakit pernapasan misterius di kalangan anak-anak di sepanjang wilayah utara, menciptakan kekhawatiran di kalangan masyarakat.
-
Kenapa muncul wabah misterius ini? Para pejabat China dengan cepat memberikan penjelasan, menekankan masyarakat tidak perlu panik. Para pejabat mengaitkan peningkatan kasus penyakit mirip pneumonia ini dengan kombinasi patogen umum selama musim dingin pertama tanpa pembatasan Covid-19 yang ketat.
-
Bagaimana penyakit misterius ini menyebar? 'Tidak jelas kapan wabah ini dimulai karena akan tidak biasa bagi begitu banyak anak untuk terpengaruh begitu cepat,' Dan Silver, seorang pelapor ProMED.
-
Apa penyebab wabah penyakit beri-beri? Wabah penyakit sudah bermunculan sejak pendudukan Belanda di Bumi Nusantara. Masalah ini membuat para pakar ahli di bidang kesehatan memutar otak untuk menemukan ramuan yang tepat untuk mengatasi wabah tersebut.
-
Di mana penyakit ini terjadi? Lebih dari 95 siswi di SMU St. Theresa's Eregi Girls Ibu Kota Nairobi, Kenya menderita penyakit misterius sehingga sekolah terpaksa ditutup sementara.
-
Bagaimana wabah malaria menyebar? Sebaran malaria di Cirebon Merujuk Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Cirebon yang dikutip dari Liputan6, penyakit malaria saat itu menyebar dengan cepat.
Terjadi hampir bersamaan dengan wabah flu Spanyol yang mematikan, ada satu wabah aneh lainnya yang merajalela sekitar tahun 1915. Wabah yang dikenal dengan Ensefalitis lethargica atau wabah mengantuk ini telah menewaskan sekitar satu juta orang. Tak cukup dengan itu, wabah ini juga menyebabkan jutaan orang lainnya mengalami kelumpuhan. Wabah ini menyebabkan orang mengalami sakit tenggorokan dan kejang yang berakhir dengan koma atau bahkan kematian. Wabah ini menyebabkan risiko kematian hingga 40%.
Secara lebih spesifik Ensefalitis lethargica ditandai dengan beberapa gejala seperti demam tinggi, sakit tenggorokan, sakit kepala, lesu, penglihatan buram, respon fisik dan mental melambat, pola tidur dan bahkan tidak sadarkan diri. Dalam kasus yang parah, penderita akan mengalami koma dan bahkan kematian. Seperti kehadirannya, wabah lokal atau epidemi ini berakhir pada tahun 1926 secara misterius. Hingga kini, wabah ini belum diketahui penyebabnya.ÂÂ
Penyakit Tidur di Kazakhstan
Terjadi di sebuah kota kecil Kalachi, Kazakhstan, hampir seperempat penduduknya terserang penyakit tidur yang tidak terkait sama sekali dengan Ensefalitis. Penyakit mulai muncul pada tahun 2013 dan menyebabkan orang tertidur selama berhari-hari dalam satu waktu.
Saat terbangun penderita akan merasa mual, sakit kepala, atau bahkan kehilangan memori. Lebih dari 20.000 tes telah dilakukan pada udara, air, makanan, dan orang-orang dari daerah tersebut. Tetapi sejauh ini belum ada penemuan yang menjadi titik terang untuk mengatasi wabah lokal ini.ÂÂ
Penyakit ini menyerang hampir segala usia, baik anak-anak, usia muda maupun usia tua. Beberapa anak yang terserang wabah ini mengaku mengalami halusinasi dengan mengatakan bahwa mereka melihat kuda bersayap, atau ular ada di atas tempat tidur mereka. Saat ini, penyakit ini masih dalam penelitian medis.ÂÂ
Wabah menari di Strasbourg
Pada bulan Juli 1518, sebuah wabah lokal aneh  aneh menyerang kota Strasbourg, yang kini telah menjadi bagian dari Perancis. Wabah ini pertama kali dimulai dari seorang wanita bernama Frau Troffea. Dia mulai menari di jalan tanpa alasan yang jelas dan bahkan tanpa musik. Dalam waktu seminggu, 34 orang lain mulai tertular dan pada bulan Agustus tercatat sekitar 400 orang yang telah tertular.
Pada awalnya para musisi justru menfasilitisi mereka yang menari dengan iringan musik. Tetapi mereka berhenti ketika kaki orang yang menari tersebut berlumuran darah dan mereka mulai mati akibat serangan jantung. Banyak orang melakukan ritual suci ke gunung untuk memohon keselamatan. Pada saat itu, orang-orang meyakini bahwa orang-orang yang menari tersebut disebabkan oleh  kutukan Santo Vitus. Santo Vitus adalah seorang santo yang dihormati sebagai pelindung orang-orang yang terkena epilepsi.ÂÂ
Morgellons
Salah satu wabah yang masih diperdebatkan hingga saat ini adalah sebuah wabah lokal yang disebut dengan Morgellons. Wabah ini dinamai oleh seorang ahli biologi University of Massachusetts Boston yang bernama Mary Leito. Meskipun tampaknya cenderung mempengaruhi wanita kulit putih terutama yang berusia setengah baya, penderita merasa seperti ada serangga di bawah kulitnya.ÂÂ
Gejala yang ditunjukkan wabah ini seperti gatal-gatal atau pasien merasa seperti terbakar, atau bahkan kehilangan memori. Namun, penyelidikan oleh CDC (Centers for Disease Control and Prevention) menemukan berasumsi wabah ini sebagai penyakit mental. Namun, banyak orang percaya Morgellons adalah kondisi fisik dan dokter masih mencoba untuk memahami hal tersebut.
Wabah tertawa Tanganyika
Pada tanggal 30 Januari 1962, di negara baru Tanganyika (sekarang menjadi bagian dari Tanzania) bermula dari tiga gadis muda yang menertawakan sebuah lelucon. Namun, bukan tawa mereda setelah beberapa menit, tertawa itu justru menular ke seluruh sekolah. Ii bahkan mempengaruhi hampir 60% dari siswa. Tak hanya itu, wabah tertawa itu juga menyebar ke luar sekolah. ÂÂ
Meskipun telah ada laporan yang mengatakan bahwa orang-orang di kota tersebut tertawa terus menerus selama satu tahun, ternyata laporan itu tidak benar. Karena wabah ini, para penderita tertawa tanpa kendali hingga mengeluarkan air mata, pingsan, dan bahkan memunculkan ruam. Beberapa sekolah terpaksa menutup karena dikatakan telah menularkan wabah pada ribuan orang.
Untuk saat ini , wabah tertawa dianggap sebagai contoh lain dari Mass psychogenic illness  (MPI). MPI yang disebut juga sebagai penyakit sociogenic adalah penyebaran cepat dari tanda-tanda dan gejala yang memengaruhi anggota kelompok kohesif penyakit. Satu-satunya yang diyakini dari wabah lokal ini  adalah wabah ini hanya memengaruhi anak-anak.
(mdk/SRA)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyakit ini terutama menyerang anak-anak di bawah 14 tahun dengan pasien berusia 5 tahun paling banyak.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, Dinga-dinga dilaporkan hanya terjadi di satu distrik di Uganda.
Baca SelengkapnyaMisi ini guna menyelidiki penyakit misterius yang belum terdiagnosis terkait dengan banyak kematian di daerah terpencil di negara tersebut.
Baca SelengkapnyaKasus ini bermula dari salah satu pelajar yang belum sembuh total dari cacar air masuk sekolah
Baca SelengkapnyaMinum air hangat dianggap sebagai salah satu kebiasaan sehat. Padahal, salah konsumsi bisa berdampak buruk.
Baca SelengkapnyaKasus pneumonia misterius baru-baru ini menghebohkan China.
Baca SelengkapnyaDBD menjangkiti kelompok usia produktif dan paling banyak terjadi di usia anak-anak.
Baca SelengkapnyaHampir 100 sisi di sebuah SMU di Kenya menderita penyakit misterius yang membuat kaki mereka tidak bisa berjalan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan laporan otoritas setempat, penyakit yang tidak diketahui telah menewaskan 143 orang di wilayah tersebut pada bulan November 2024.
Baca SelengkapnyaLebih dari 100 orang meninggal hanya dalam dua pekan.
Baca SelengkapnyaKasus penikaman menyasar taman kanak-kanak kembali terjadi di China pada Senin (10/7/2023). Penyerangan ini menewaskan enam orang.
Baca SelengkapnyaPenyakit yang disebabkan oleh nyamuk ini bisa menyebabkan radang otak yang berakibat fatal, bahkan hingga kematian.
Baca Selengkapnya