Tebak sisa umur lewat detak jantung
Merdeka.com - Mungkin memang benar, tidak ada satu pun orang di dunia ini yang tahu panjang usi yang dimilikinya di dunia ini. Tetapi, dengan sebuah terobosan baru yang ditemukan dalam dunia kesehatan mungkin sekarang kamu bisa memprediksi sisa usia yang bisa kamu jalani untuk menikmati dunia. Para ilmuwan telah menemukan sebuah "tes kematian" yang bisa memprediksi kematian seseorang.
Mereka menemukan hubungan antara denyut jantung dengan kemungkinan harapan hidup. Denyut jantung yang dihitung adalah detak saat tubuh dalam keadaan santai. Menurut Medical College of Qingdao University yang dilansir melalui metro.co.uk, orang-orang yang memiliki detak jantung rata-rata 80 denyut setiap menit memiliki 45% kemungkinan meninggal dalam jangka 20 tahun mendatang.
Kondisi jantung terbaik untuk diukur terletak pada pagi hari, ketika kita baru saja bangun tidur. Denyut jantung rata-rata orang dalam kondisi santai berkisar antara 60 dan 100 denyut setiap menitnya. tetapi atlet profesional memiliki jantung dengan 40 denyut setiap menitnya.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang umur panjang? Penelitian yang dipublikasikan di jurnal GeroScience ini melibatkan 44.000 orang yang lahir antara tahun 1893 dan 1920.
-
Siapa yang melakukan studi tentang umur panjang? Dilansir dari Everyday Health, dalam studi yang dilakukan oleh Xiang Gao, MD, PhD, seorang profesor dan peneliti di Institut Nutrisi Universitas Fudan di Shanghai, ditemukan bahwa aktivitas fisik, tidak merokok, dan pola makan sehat adalah faktor utama yang mendukung umur panjang.
-
Bagaimana peneliti menentukan usia tulang? Uji radiokarbon terhadap empat tulang dari tiga individu berbeda menyatakan lokasi itu digunakan sebagai ruang pemakaman selama 3.000 tahun.
-
Bagaimana mengukur usia biologis? Ada beberapa cara untuk mengukur usia biologis, tetapi tidak ada yang bisa dianggap sebagai standar.
-
Bagaimana para peneliti menentukan usia nenek moyang makhluk hidup? Dalam studi baru ini, Edmund Moody, pakar genomik di Universitas Bristol, mengembangkan metode untuk prediksi usia LUCA. Pendekatan umum bergantung pada tingkat mutasi genetik yang berbeda-beda namun diketahui pada spesies mikroba, serta kecepatan transfer gen di antara mereka, untuk menciptakan semacam jam molekuler.
Para peneliti dari Medical College of Qingdao University menggunakan data dari 46 studi yang pernah dilakukan sebelumnya dengan melibatkan sekitar 1,2 juta orang. Salah satu peneliti, Dr. Dongfeng Zhang mengatakan bahwa tidak ada keraguan bahwa peningkatan denyut jantung berfungsi sebagai sinyal yang mengatakan seseorang memiliki kesehatan yang buruk.
Zhang juga menyarankan kepada kita untuk lebih memperhatikan denyut jantung dalam pada saat kita dalam posisi santai. Penelitian ini juga menunjukan pentingnya aktivitas fisik untuk menurunkan denyut jantung.
(mdk/SRA)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Death Clock adalah aplikasi berbasis AI yang memprediksi tanggal kematian pengguna berdasarkan kebiasaan dan kesehatan, bertujuan mendorong hidup lebih sehat.
Baca SelengkapnyaSejumlah kondisi yang tampak pada mata seseorang bisa sangat menunjukkan kondisi kesehatan termasuk risiko kematian diri pada seseorang.
Baca SelengkapnyaSistem AI yang dibuat peneliti berhasil memproyeksikan peristiwa yang akan terjadi di masa depan manusia, termasuk kematian.
Baca SelengkapnyaBerumur panjang bahkan hingga 100 tahun melibatkan kombinasi dari berbagai macam hal.
Baca SelengkapnyaPenelitian mengungkapkan bahwa berdiri dengan satu kaki bisa membantu untuk menentukan usia fisik tubuh kita.
Baca SelengkapnyaManusia bukan makhluk yang hidup abadi. Umur manusia ada batasnya.
Baca SelengkapnyaRerata harapan hidup global mencapai 73,4 tahun. Tapi, siapa sangka ternyata ada loh orang yang hidupnya lebih dari 120 tahun, penasaran? Yuk simak selengkapnya
Baca SelengkapnyaPenelitian terbaru mengungkap sejumlah perubahan gaya hidup yang bisa perpanjang usia hingga 20 tahun.
Baca SelengkapnyaRobot bot AI ini memiliki tingkat akurasi 11 persen lebih tinggi dibandingkan dengan model lainnya.
Baca SelengkapnyaIlmuwan AS dan Denmark telah melakukan uji coba ke masyarakat Denmark.
Baca SelengkapnyaBerhenti merokok sebelum usia 40 tahun bisa memiliki efek panjang umur sama seperti pada orang yang tidak pernah merokok.
Baca SelengkapnyaSebuah penelitian selama 5 tahun menunjukkan bahwa orang yang bahagia memiliki risiko kematian dini 3,7% lebih rendah.
Baca Selengkapnya