Teliti, ini 5 penyakit tak terduga yang dipicu menopause
Merdeka.com - Mungkin kamu pernah mendengar bahwa masa menopause dapat memberi efek pada perubahan suasana hati kamu. Tetapi, tak dapat disangkal bahwa masa akhir dari periode wanita ini dapat memicu beberapa masalah kesehatan yang mengejutkan.
Sebagian wanita dapat melalui masa menopause ini dengan aman, tetapi sebagian lagi memiliki kemungkinan mengembangkan beberapa masalah kesehatan. Melansir dari prevention.com, berikut ini merupakan deretan lima penyakit yang dipicu oleh menopause.
Gangguan pada panggul
-
Apa itu menopause? Menopause terjadi ketika ovarium Anda berhenti memproduksi sel telur, sehingga mengakibatkan rendahnya kadar estrogen. Estrogen adalah hormon yang mengontrol siklus reproduksi.
-
Kenapa menopause dini terjadi? Apa pun yang merusak ovarium atau menghentikan produksi estrogen dapat menyebabkan menopause dini, misalnya seperti kemoterapi untuk kanker atau ooforektomi (pengangkatan ovarium).
-
Siapa yang berisiko menopause dini? Jika seorang ibu mengalami menopause dini, ada kemungkinan yang lebih tinggi bahwa putrinya juga akan mengalami hal yang sama.
-
Siapa yang mengalami perubahan siklus menjelang menopause? Wanita yang mendekati masa menopause (biasanya di atas usia 40 tahun) sering kali mengalami ketidakteraturan siklus haid, termasuk keterlambatan haid.
-
Apa saja contoh masalah hormon? Hormon dalam tubuh berperan penting dalam mengatur berat badan dan metabolisme. Ketidakseimbangan hormon, seperti hormon tiroid yang tidak aktif atau resistensi insulin, dapat menyebabkan penambahan berat badan meskipun seseorang berolahraga. Kondisi medis seperti polycystic ovary syndrome (PCOS) juga dapat mempengaruhi regulasi hormon dan berat badan.
-
Apa penyebab pusing saat menopause? Selama masa menopause, kadar hormon seperti estrogen menurun secara drastis. Penurunan estrogen ini dapat menyebabkan gejala seperti sakit kepala yang sering disebut sebagai migrain menopause.
Ketika masih muda, otot-otot panggul mungkin saja masih bisa bekerja dengan baik dalam mendukung berbagai aktivitas yang kamu lakukan. Tetapi setelah mengalami masa menopause, otot-otot panggul ini akan mulai melemah dan menyebabkan beberapa gangguan seperti kandung kemih,rahim, rektum, atau bahkan vagina akan mulai terkulai ke bawah. Wanita yang pernah melahirkan secara normal (persalinan vaginal) adalah yang paling rentan terserang gangguan ini.Â
Tak sedikit pula wanita akan mendapatkan kenaikan berat badan setelah menopause dan menyebabkan tekanan ekstra pada otot-otot panggul. Jika kamu merasakan adanya tonjolan di antara kaki atau bahkan mengalami masalah pengosongan kandung kemih atau usus, sebaiknya kamu segera mengonsultasikannya dengan dokter urogynecologist. Mereka adalah dokter yang mengkhususkan diri dalam gangguan panggul.Â
Penyakit organ hati
Ketika masih muda, hati cenderung mudah memperbaiki diri dari berbagai serangan seperti alkohol, infeksi atau bahkan kelebihan lemak. Meskipun terkadang organ ini terkadang meletakkan jaringan parut, bukan sel-sel sehat. Kadar estrogen tampaknya berkontribusi untuk mengganggu sistem kerja hati. Ketika hormon estrogen menurun saat menopause, jaringan parut mulai berkembang dalam tubuh. Jika itu terjadi, maka ini dapat menyebabkan penyakit pada organ hati yang kronis.Â
Estrogen juga berperan dalam melindungi mitokondria, atau markas perlindungan bagi sel-sel hati kamu. Ketika hormon estrogen menurun, kerusakan bisa saja terjadi dan berujung pada cepatnya penuaan organ hati. Melakukan tes kadar enzim dalam hati dapat menjadi cara pencegahan dini bagi kamu untuk terhindar dari serangan penyakit ini. Bagi banyak orang, penyakit hati biasanya cukup diam hingga mencapai tahap yang lebih maju.
Gangguan autoimmun
Sebenarnya gangguan seperti merasa lelah atau bahkan murung adalah gejala umum yang terjadi pada masa menopause. Sayangnya, di sisi lain ini bisa menjadi gejala gangguan autoimmun seperti multiple sclerosis, lupus, atau rheumatoid arthritis. Sementara penurunan kemampuan sistem kekebalan tubuh muncul saat menopause, tentu saja ini bisa memperburuk kondisi kamu.Â
Sekali lagi, ini berkaitan dengan penurunan kadar estrogen yang ada dalam tubuh kamu. Pergeseran hormon estrogen saat menopause dapat menyebabkan peradangan berlebihan dalam tubuh dan memicu sistem tubuh tertentu untuk mengaktifkan dirinya sendiri.
Mata kering
Estrogen bukanlah satu-satunya hormon yang mengalami perubahan saat seseorang mengalami menopause. penurunan kadar hormon estrogen membuat kadar hormon testosteron justru meningkat. Peningkatan kadar hormon testosteron dapat mempengaruhi kondisi mata kamu. Hormon testosteron ini berperan penting dalam kelenjar meibom dengan menghasilkan lapisan berminyak dan melindungi kelembapan pada permukaan mata.
Kondisi tersebut bisa membuat lapisan berminyak tersebut menipis. Akibatnya, air dari mata lebih banyak menguap dan meninggalkan kadar garam yang menjengkelkan. Inilah yang menyebabkan mata menjadi kering dan terlihat merah.Selain itu, kelenjar lakrimal yang menjadi antibodi yang melindungi permukaan mata akan mati lebih cepat setelah menopause.
Sleep apnea
Penelitian yang datang dari University of Texas menunjukkan bahwa wanita memiliki risiko 3,5 kali lebih tinggi terhadap sleep apnea dibandingkan dengan mereka yang belum. Sleep apnea adalah kondisi di mana seseorang akan mengalami perhentian napas selama beberapa detik dalam satu titik pada saat tidur. Kondisi inilah yang membuat seseorang kesulitan untuk mendapatkan istirahat yang cukup. Selain itu, sleep apnea juga bisa menimbulkan risiko diabetes, stroke dan banyak lagi.Â
Ada beberapa hal yang terjadi pada masa menopause yang membuat seseorang lebih rentan terhadap sleep apnea. Pertama, penurunan progesteron. Ini adalah hormon yang membantu melindungi sistem pernapasan. Kedua, kulit leher yang mulai menipis membuat pernapasan rentan pada malam hari. Ketiga, peningkatan berat badan setelah menopause dapat menghambat sistem pernapasan.Â
(mdk/SRA)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menopause dini adalah kondisi ketika seorang wanita mengalami menopause sebelum usia 40 tahun.
Baca SelengkapnyaKadar estrogen rendah dapat memiliki dampak signifikan pada kesehatan dan kesejahteraan perempuan.
Baca SelengkapnyaKenali tanda-tanda ketidakseimbangan hormon yang bisa memicu berat badan bertambah!
Baca SelengkapnyaStroke pada wanita bisa muncul dari sejumlah gejala kecil yang kerap tak disadari.
Baca SelengkapnyaKeringat yang berlebihan ini muncul bukan karena panas matahari atau pakaian Anda yang terlalu tebal, tapi bisa jadi karena masalah pada kesehatan Anda.
Baca SelengkapnyaEvent ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan menopause dan hal-hal yang berkaitan dengannya.
Baca SelengkapnyaWaspadai gejalanya jika sering mengalami menstruasi terlambat.
Baca SelengkapnyaMeski lebih sering terjadi pada wanita lansia, kanker ovarium tetap bisa muncul pada siapa saja, termasuk mereka yang masih muda.
Baca SelengkapnyaPenyakit pada sistem reproduksi manusia adalah gangguan atau kelainan yang terjadi pada organ-organ yang berfungsi untuk menghasilkan keturunan.
Baca SelengkapnyaTelat haid bisa menjadi sesuatu yang mengkhawatirkan sebab berhubungan dengan beberapa gangguan kesehatan.
Baca SelengkapnyaJangan sepelekan siklus menstruasi yang nggak teratur, waspada PCOS ya!
Baca Selengkapnya