Ternyata herpes bisa jadi obat ampuh melawan kanker
Merdeka.com - Sebuah penelitian terbaru yang menunjukkan bahwa herpes ternyata mampu membunuh sel-sel kanker dan menghentikan tumor yang berkembang di tubuh manusia.
Penelitian ini menggunakan strain rekayasa genetika yang disebut T-vec. Strain tersebut dianggap sebagai obat baru dan cahaya cerah bagi para penderita kanker dan tumor.
Menurut lansiran Health (27/05), penelitian ini pertama kali diterbitkan dalam Journal of Clinical Oncology, yakni dengan mengungkapkan bahwa virus tersebut dapat digunakan untuk membunuh sel kanker.
-
Apa saja manfaat dari kemoterapi? Kemoterapi memberikan manfaat yang signifikan bagi banyak pasien kanker. Setelah menjalani kemoterapi, mayoritas pasien menunjukkan respons positif. Ada yang merespons penuh dengan hilangnya tumor sepenuhnya, sementara yang lain merespons secara parsial, di mana diameter tumor berkurang lebih dari 30 persen.
-
Bagaimana kemoterapi bekerja untuk melawan kanker? 'Ini karena kemoterapi efektif dalam membunuh sel kanker, tapi dia juga dapat mempengaruhi sel-sel sehat yang membelah cepat. Seperti sel rambut, kulit, saluran pencernaan, ini yang menyebabkan berbagai efek samping,' jelas Bernard.
-
Bagaimana kemoterapi bekerja untuk menghambat kanker? Terdapat beberapa jenis kemoterapi yang masing-masing dapat melawan sel kanker dengan cara yang berbeda-beda.
-
Apa itu kemoterapi? Kemoterapi adalah metode pengobatan yang mungkin sudah dikenal luas, terutama dalam konteks pengobatan berbagai jenis kanker. Ini adalah terapi yang menggunakan zat kimia yang kuat untuk membunuh sel-sel yang tumbuh dengan cepat dalam tubuh.
-
Bagaimana cara kerja kemoterapi? Kemoterapi menargetkan sel kanker yang tumbuh cepat ini. Obat-obatan tersebut akan membunuh sel-sel ini atau setidaknya menghentikan perkembangbiakannya. Proses ini dilakukan dengan memutus bagian tertentu dari siklus sel.
-
Bagaimana cara mencegah kanker? Untuk mencegah kanker, sebaiknya hindari faktor-faktor risiko di atas dan jalani pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi seimbang, rajin berolahraga, tidak merokok, dan tidak mengonsumsi minuman beralkohol.
Tidak seperti kemoterapi yang melemparkan jaring lebar dan membunuh sel-sel yang berkembang biak, cara terbaru ini lebih mengarah pada penyempitan pergerakan sel kanker untuk tumbuh. Sehingga hal tersebut lebih efektif tanpa harus takut menyebar ke mana-mana.
Para peneliti melihat lebih dari 400 pasien yang menderita melanoma maligna (jenis kanker kulit paling mematikan), 16 persen di antaranya diberikan pengobatan T-vec dan telah menunjukkan respon positif dalam waktu satu semester.
"Kita biasanya berpikir bahwa virus adalah musuh manusia, nyatanya mereka memiliki kemampuan khusus untuk mengobati kanker yang sangat menjanjikan," ujar Profesor Paul Workman, chief executive dari Intitute of Cancer Research.
(mdk/ega)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi, UGM tak pernah berhenti berinovasi. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah di bidang penanganan penyakit kanker
Baca SelengkapnyaSejumlah penemuan obat revolusioner bisa menjadi manfaat terhadap dunia kesehatan di masa mendatang.
Baca SelengkapnyaAwal mula kemoterapi hingga inovasinya terkini. Simak penjelasan mengenai sejarah kemoterapi berikut ini!
Baca SelengkapnyaPenyakit herpes memiliki berbagai jenis yang dapat menyerang manusia.
Baca SelengkapnyaPenelitian ini pernah dilakukan di stasiun luar angkasa. Hasilnya ada kemajuan pada obatnya.
Baca SelengkapnyaBagi sebagian orang, fungsi serta jenis-jenis dari kemoterapi mungkin adalah hal yang asing. Yuk, simak penjelasan lengkap mengenai kemoterapi di sini!
Baca SelengkapnyaVirus herpes tidak bisa sepenuhnya dihilangkan dari tubuh.
Baca SelengkapnyaKanker, menurut situs WebMD, adalah istilah umum yang mencakup lebih dari 200 jenis penyakit.
Baca SelengkapnyaRusia mengklaim bahwa mereka telah berhasil menemukan vaksin kanker yang akan bisa diakses secara gratis di 2025.
Baca SelengkapnyaPengobatan kanker usus tanpa melalui operasi tergantung pada seberapa parah kondisi tersebut, meliputi pilihan terapi hingga imunoterapi.
Baca SelengkapnyaVaksin kanker akan mulai didistribusikan awal tahun 2025.
Baca SelengkapnyaKanker merupakan momok bagi banyak orang. Pada saat ini, Rusia mengklaim bahwa mereka selangkah lebih dekat untuk menemukan vaksin Kanker.
Baca Selengkapnya