Ternyata ini penyebab anak suka pilih-pilih makanan
Merdeka.com - Orang tua bisa memohon, membujuk, atau meminta anaknya untuk mencoba makanan baru. Tetapi beberapa anak tetap saja menolaknya. Penelitian terbaru dari University of North Carolina pun akhirnya menemukan sebab kenapa anak suka pilih-pilih makanan.
Penelitian yang dikepalai oleh Myles Faith ini menyatakan bahwa bukan salah orang tua jika anak tidak suka makanannya. Sebab ternyata masalah suka pilih-pilih makanan ini adalah gen pada diri anak.
"Dalam kondisi tertentu, ada indikasi neophobia makanan pada anak yang takut mencoba sajian baru sehingga mempengaruhi kondisi emosional mereka," tutur Faith, seperti yang dikutip dari Science Daily (22/03).
-
Apa yang harus dilakukan orang tua? Dalam situasi yang sulit seperti ini, anak-anak memerlukan dukungan dan bimbingan yang baik dari orang tua. Orang tua juga harus menyadari bahwa salah satu penyebab utama perilaku bullying pada anak adalah ketidakmampuan mereka untuk membedakan antara perilaku yang baik dan buruk.
-
Apa yang harus orang tua lakukan? Jelaskan kepada anak bahwa meskipun mereka mungkin mendengar kata-kata kasar dari orang lain, hal itu tidak berarti kata-kata tersebut selaras dengan nilai-nilai keluarga Anda dan sebaiknya tidak diulang di rumah atau di hadapan anggota keluarga lainnya.
-
Mengapa penelitian ini penting? 'Melalui pemahaman tentang cara bakteri ini mendeteksi darah, kita berpotensi mengembangkan terapi baru yang menghambat kemampuan mereka ini,' ujar Siena Glenn, penulis utama studi dan mahasiswa pascadoktoral di Washington State University.
-
Apa yang ditemukan peneliti? Para peneliti menggambarkan spesies baru dari genus Calotes di Tiongkok selatan dan Vietnam utara.
Faith juga menambahkan jika kondisi tersebut sebenarnya bisa diubah. Sehingga anak tidak akan terlalu pilih-pilih makanan lagi.
Di sisi hubungan antar keluarga, penemuan ini menunjukkan bahwa orang tua harus mempertimbangkan kondisi masing-masing anaknya. Bahkan antar saudara kandung yang tinggal di bawah satu atap.
Salah satu cara yang bisa digunakan adalah memberi contoh pada anak bahwa makanan yang dihindari sebenarnya dinikmati oleh anggota keluarga yang lain. Atau orang tua menciptakan berbagai resep masakan baru yang bisa dipilih oleh anak.
Apakah buah hati di rumah Anda juga suka pilih-pilih makanan? Bagaimana cara Anda mengatasinya?
Baca juga:8 Manfaat kesehatan makan makanan mentahIngin jadi vegetarian? Pertimbangkan 4 hal ini!Makan lobak, cara gampang kurangi berat badanTips diet bagi para pecinta karbohidrat (mdk/riz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam membantu atasi masalah anak yang pilih-pilih makanan, penerapan aturan makan bisa menjadi kunci.
Baca SelengkapnyaPola asuh yang diterapkan oleh orang tua bisa mempengaruhi kebiasaan makan anak, termasuk mendorong anak untuk memilih-milih makanan.
Baca SelengkapnyaPada anak yang pemilih makanan terdapat cara agar dia makan lebih sehat dan lahap.
Baca SelengkapnyaKebiasaan makan anak yang sehat bisa sangat bergantung pada orangtua sebagai contoh yang baik.
Baca SelengkapnyaKetika seorang anak pilih-pilih makanan atau menjadi picky eater, hal ini bisa menyebabkan kurangnya nutrisi untuk tumbuh kembang.
Baca SelengkapnyaTerjadinya pilih-pilih makanan atau picky eater pada anak bisa dihadapi dengan sejumlah cara berikut:
Baca SelengkapnyaPengenalan anak denganberbagai jenis makanan bisa jadi langkah awal agar mereka tidak pilih-pilih makanan.
Baca SelengkapnyaAnak yang pilih-pilih makanan atau picky eater bisa terjadi karena sejumlah hal yang mereka alami.
Baca SelengkapnyaPenelitian temukan bahwa kebiasaan makan yang dimiliki balita ternyata dipengaruhi genetik dan biasanya tetap terjadi hingga usia remaja.
Baca SelengkapnyaAnak tidak nafsu makan memang membuat orangtua bingung. Perlu trik tertentu untuk bisa merayu si kecil supaya lahap kembali.
Baca SelengkapnyaKendati orangtua kadang melakukan yang terbaik, namun kesalahan parenting mungkin terjadi dan dialami anak.
Baca SelengkapnyaAnak susah makan bisa jadi karena ada masalah dengan indera pengecapnya. Teliti tubuh anak untuk mengetahui keluhan dan konsultasikan ddengan dokter.
Baca Selengkapnya