Tes duduk bisa ungkapkan panjang usia?

Merdeka.com - Sebuah tes sederhana yang terlihat mudah, atau mungkin sulit, diklaim mampu memprediksi berapa lama lagi seseorang akan hidup. Tes ini adalah dengan cara duduk di lantai, kemudian berdiri lagi, ungkap penelitian.

Penelitian ini menemukan bahwa orang dalam usia pertengahan dan lanjut usia yang tak bisa berdiri tanpa bantuan kedua tangan dan lutut untuk berdiri setelah duduk ditengarai memiliki sisa umur kurang dari enam tahun jika dibandingkan dengan orang usia lanjut yang bisa berdiri tanpa bantuan kedua tangan dan lutut.

Dokter seringkali menggunakan tes duduk ini untuk menentukan kekuatan kaki dan kesehatan tubuh bagian bawah orang berusia lanjut. Namun tes terbaru ini lebih sulit dan bisa digunakan pada kelompok usia yang lebih muda, ungkap peneliti Dr Kathryn Berlacher, asisten profesor di University of Pittsburgh Medical Center.

"Sementara kekuatan otot dan rasio berat badan penting dalam tes ini, kelenturan tubuh, keseimbangan, dan koordinasi motorik juga menentukan," ungkap Claudio Gil Soares de Araujo, profesor di Gama Filho University di Rio de Janeiro, seperti dilansir oleh NBC News (13/12).

Penelitian ini dilakukan pada 2002 orang dewasa berusia 51 - 80 tahun selama 6,3 tahun. Sekitar 63 persen partisipan adalah pria. Para partisipan diminta untuk duduk di lantai kemudian berdiri lagi tanpa bantuan kedua tangan dan lutut, atau anggota tubuh lainnya.

Perilaku mereka kemudian diberikan skor mulai dari nol untuk yang tak bisa berdiri, hingga 10 untuk yang bisa berdiri tanpa bantuan.

Hasilnya, orang yang memiliki skor nol memiliki risiko kematian hingga tiga sampai 6,5 kali selama penelitian, dibandingkan dengan orang yang memiliki skor delapan sampai 10. Sementara mereka yang memiliki skor 3,5 sampai 5,5 memiliki risiko kematian 3,8 kali lebih besar.

"Hanya dua orang dengan skor 10 yang meninggal kurang dari enam tahun," jelas Araujo.

Sekarang coba praktikkan tes di atas, apakah Anda bisa berdiri tanpa bantuan tangan atau lutut?