Tes ini bisa deteksi kanker payudara sebelum muncul benjolan!
Merdeka.com - Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang ditakuti oleh wanita. Meski begitu, masih banyak wanita yang takut memeriksakan diri mereka terkait kanker payudara. Hal ini bisa disebabkan oleh ketakutan dan biaya tes atau screening kanker payudara yang tak murah.
Namun kini peneliti tengah mengembangkan cara baru yang lebih mudah dan murah untuk membantu wanita mengetahui risiko terkena kanker payudara, yaitu melalui tes darah. Peneliti akan mengembangkan tes darah sederhana yang mendeteksi adanya metal pada tubuh wanita. Tes ini bahkan diklaim bisa mengetahui risiko seseorang terkena kanker payudara jauh sebelum muncul benjolan pada payudara mereka.
Tes darah untuk mendeteksi metal ini tengah dikembangkan oleh ilmuwan di Oxford University. Mereka berharap tes yang mudah dan tidak mahal ini akan menolong banyak wanita untuk mencegah kanker payudara sebelum muncul benjolan dalam tubuh mereka. Wanita tak perlu lagi harus melakukan tes yang rumit dan mahal seperti mammogram.
-
Bagaimana cara mencegah kanker payudara? Lebih baik mencegah daripada mengobati. Ada beberapa cara yang bisa anda coba untuk mendeteksi gejala kanker payudara di atas. Cara tersebut bernama SADARI yang digagas dari Yayasan Kanker Indonesia. Untuk melakukan SADARI, lakukan 7-10 hari pasca menstruasi:
-
Apa yang membantu kanker payudara lebih mudah diobati? 'Semakin cepat kanker payudara terdeteksi, semakin besar peluang untuk sembuh,' ungkap Budi Harapan Siregar, dokter spesialis bedah konsultan onkologi di Eka Hospital Bekasi, dalam keterangan pers yang dirilis pada Sabtu (12/10/2024).
-
Bagaimana cara mendeteksi dini kanker payudara? Selain faktor menyusui, Dr. Diani juga mengingatkan pentingnya deteksi dini melalui pemeriksaan rutin payudara, baik pada masa menyusui maupun setelahnya.
-
Mengapa pijatan payudara bisa membantu mencegah kanker? Penelitian yang dilakukan lebih dari satu dekade lalu ini masih relevan hingga sekarang. Menurut hasil penelitian tersebut, tekanan fisik yang diberikan melalui pijatan payudara dapat membantu mengatur sel-sel tubuh kembali ke pola pertumbuhan yang normal.
-
Bagaimana pria bisa mendeteksi dini kanker payudara? Pria dapat melakukan deteksi dini dengan melakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri) untuk mengetahui risiko dari kanker payudara dalam diri. Berbeda dengan wanita, pria tidak perlu memperhatikan siklus menstruasi, dan benjolan atau nyeri pada payudara pria lebih mudah dirasakan saat disentuh.
-
Mengapa menyusui dapat menurunkan risiko kanker payudara? Penurunan risiko kanker payudara pada wanita yang menyusui berhubungan dengan perubahan hormonal yang terjadi selama masa menyusui. Hormon estrogen, yang diketahui berperan dalam perkembangan beberapa jenis kanker payudara, mengalami penurunan saat seorang ibu menyusui.
Peneliti juga menjelaskan bahwa mendeteksi risiko kanker payudara sejak awal adalah cara termudah untuk menyelamatkan ribuan nyawa dan menghindarkan banyak wanita dari pengobatan akibat kanker. Peneliti Fional Larner mengungkapkan bahwa pencegahan sangat jauh lebih baik daripada mengobati.
"Terdapat kemungkinan sembuh hingga 80 persen bagi pasien kanker payudara jika mereka berhasil mendeteksinya sedini mungkin. Semakin cepat, semakin tinggi pula kemungkinan selamat. Ada obat yang bisa membantu menyembuhkan kanker payudara, namun akan lebih baik jika kita bisa mencegahnya," ungkap Larner, seperti dilansir oleh Daily Mail (09/12).
Lantas, bagaimana cara kerja tes darah untuk mendeteksi kanker payudara? Peneliti telah mengetahui bahwa tubuh jaringan payudara mengeluarkan zat zinc dalam bentuk 'berat' dan 'ringan'. Sementara itu, tumor dan sel kanker akan banyak menyerap zinc dalam bentuk 'ringan'.
Karena itu, wanita yang memiliki sel tumor atau sel kanker akan melepaskan lebih banyak zinc dalam bentuk 'berat'. Jika dalam tes darah ditemukan zinc berbentuk 'berat' dalam jumlah yang banyak, kemungkinan besar wanita tersebut memiliki sel tumor atau kanker pada payudaranya.
Sayangnya tes ini belum bisa digunakan saat ini dan kemungkinan baru tersedia lima tahun mendatang. Peneliti memperkirakan bahwa dalam waktu 10 tahun tes ini bisa menyelamatkan banyak nyawa dan bisa digunakan secara umum untuk mendeteksi kanker payudara pada wanita. Tes darah dengan melihat kandungan metal ini juga tak menutup kemungkinan untuk digunakan mendeteksi jenis kanker lainnya.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per 2020 menunjukkan bahwa angka kematian akibat kanker payudara mencapai 685.000 orang.
Baca SelengkapnyaRisiko kanker payudara pada wanita bisa ditekan salah satunya dengan pemberian ASI secara rutin.
Baca SelengkapnyaRutin memijat payudara ternyata memiliki banyak manfaat untuk wanita. Ini lima manfaat yang bisa dirasakan saat rutin memijat payudara.
Baca SelengkapnyaPenyakit kanker paru-paru bisa dideteksi secara dini hanya melalui embusan napas.
Baca SelengkapnyaMenurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dari sekitar 200 jenis kanker yang ada
Baca SelengkapnyaCiri-ciri kanker payudara stadium awal biasanya tak disadari para pengidapnya. Padahal dengan mengetahuinya, kita bisa mencegah lebih dini penyebaran sel kanker
Baca SelengkapnyaKanker payudara bisa dialami juga oleh pria dengan berbagai gejala berikut.
Baca SelengkapnyaBagi pasien kanker payudara, dukungan orang terdekat merupakan hal penting untuk pemulihannya.
Baca SelengkapnyaDr Kemala menyatakan, bahwa sebagian besar pasien penderita kanker datang ke rumah sakit sudah stadium lanjut dan itu tentu menjadi masalah.
Baca SelengkapnyaJika penemuan penggunaan AI untuk identifikasi sel kanker ini berhasil, banyak nyawa yang bisa terselamatkan dengan cepat.
Baca SelengkapnyaHuman papillomavirus (HPV) adalah infeksi menular seksual umum yang dapat menyerang kulit, area genital, dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaMencegah kanker bisa dilakukan dengan sejumlah cara. Salah satunya adalah dengan melakukan sejumlah pijatan.
Baca Selengkapnya