Tes napas bisa deteksi kanker payudara dalam waktu 10 menit
Merdeka.com - Sekarang tak perlu melakukan mammogram atau rontgen sinar X untuk menemukan kanker payudara. Peneliti menemukan cara terbaru yaitu melalui tes napas. Dalam waktu sepuluh menit saja, tes napas ini bisa mendeteksi kanker payudara. Hasilnya pun sama akuratnya dengan sinar X atau mammogram.
Penemuan baru ini tentu menguntungkan pasien karena mereka tak perlu terlalu sering melakukan mammogram yang tak nyaman. Peneliti juga berharap cara yang lebih mudah dan cepat ini bisa memberikan dorongan bagi lebih banyak wanita untuk melakukan pemeriksaan demi mencegah kanker payudara.
Cara yang lebih sederhana namun sama efektifnya ini juga membuat wanita bisa menghindari radiasi yang tidak diperlukan selama memeriksakan diri. Seringkali wanita harus mengalami efek samping akibat radiasi yang mereka dapatkan saat pemeriksaan kanker.
-
Bagaimana cara mendeteksi dini kanker payudara? Selain faktor menyusui, Dr. Diani juga mengingatkan pentingnya deteksi dini melalui pemeriksaan rutin payudara, baik pada masa menyusui maupun setelahnya.
-
Bagaimana pria bisa mendeteksi dini kanker payudara? Pria dapat melakukan deteksi dini dengan melakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri) untuk mengetahui risiko dari kanker payudara dalam diri. Berbeda dengan wanita, pria tidak perlu memperhatikan siklus menstruasi, dan benjolan atau nyeri pada payudara pria lebih mudah dirasakan saat disentuh.
-
Bagaimana cara mengetahui kanker payudara? Perempuan perlu mengenali kondisi payudara mereka melalui SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) agar bisa segera menyadari jika ada perubahan.
-
Bagaimana cara mendeteksi kanker paru? Deteksi dini terbagi menjadi dua: skrining dan diagnosis dini. Skrining adalah tindakan melakukan tes pada populasi sehat yang belum ada gejala. Disarankan mereka yang berusia 45 tahun, perokok aktif atau bekas perokok aktif 10 tahun lalu, punya riwayat pekerjaan terkait bahan kimia, silika dan pertambangan untuk melakukan skrining. Sementara itu, deteksi dini adalah ketika orang mempunyai gejala dan dilakukan pemeriksaan lanjutan. Salah satunya dengan pemeriksaan CT Scan dosis radiasi rendah.
-
Bagaimana cara memeriksa jaringan payudara? Biopsi merupakan prosedur untuk mengambil sampel jaringan payudara yang kemudian diperiksa di laboratorium. Pemeriksaan ini dapat mengidentifikasi apakah tumor payudara bersifat jinak atau ganas (kanker) serta menentukan jenis kanker yang ada.
-
Bagaimana cara mencegah kanker payudara? Lebih baik mencegah daripada mengobati. Ada beberapa cara yang bisa anda coba untuk mendeteksi gejala kanker payudara di atas. Cara tersebut bernama SADARI yang digagas dari Yayasan Kanker Indonesia. Untuk melakukan SADARI, lakukan 7-10 hari pasca menstruasi:
Alat yang dinamakan BreathLink ini dikembangkan oleh firma di Amerika Serikat dan sudah mulai dipasarkan di Eropa. Ketika menggunakannya, wanita hanya perlu bernapas selama dua menit pada alat tersebut. Setelahnya, napas wanita yang masuk ke mesin akan dianalisis berdasarkan tingkat zat kimia yang ada di dalamnya.
Hasilnya kemudian akan disambungkan ke komputer untuk menentukan apakah pola zat kimia tersebut merupakan tanda dari kanker payudara, seperti dilansir oleh Daily Mail (07/02). Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLoS ONE ini menunjukkan hasil yang sama akuratnya dengan mammogram.
"Kami mengetahui bahwa jika Anda mendapatkan hasil negatif dalam tes kanker payudara, kemungkinan 99,9 persen Anda tak memiliki kanker. Itu adalah kunci karena kebanyakan wanita yang memeriksakan diri tak memiliki kanker. Dengan begitu mereka tak perlu melakukan mammogram," ungkap Michael Phillips, profesor dari New York Medical College.
Jika wanita mendapatkan hasil positif dalam tes napas, baru mereka melakukan tes mammogram untuk mengetahui lebih lanjut. Meski begitu, peneliti menjelaskan bahwa masih dibutuhkan banyak penelitian untuk membuat alat ini sebagai satu-satunya cara untuk mendeteksi kanker payudara.
Peneliti optimis bahwa di tahun-tahun mendatang, tes napas ini akan menjadi tes yang global dan disarankan. Nantinya tes napas ini akan menjadi semudah tes darah atau tes urine untuk mendeteksi penyakit.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyakit kanker paru-paru bisa dideteksi secara dini hanya melalui embusan napas.
Baca SelengkapnyaData Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per 2020 menunjukkan bahwa angka kematian akibat kanker payudara mencapai 685.000 orang.
Baca SelengkapnyaRutin memijat payudara ternyata memiliki banyak manfaat untuk wanita. Ini lima manfaat yang bisa dirasakan saat rutin memijat payudara.
Baca SelengkapnyaDeteksi dini dari gejala kanker paru penting dilakukan terutama pada sejumlah kondisi berikut:
Baca SelengkapnyaRisiko kanker payudara pada wanita bisa ditekan salah satunya dengan pemberian ASI secara rutin.
Baca SelengkapnyaMenurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dari sekitar 200 jenis kanker yang ada
Baca SelengkapnyaCiri-ciri kanker payudara stadium awal biasanya tak disadari para pengidapnya. Padahal dengan mengetahuinya, kita bisa mencegah lebih dini penyebaran sel kanker
Baca SelengkapnyaBila di luar negeri rata-rata di usia 60-an terkena kanker paru, di Indonesia banyak pasien kanker tersebut terdiagnosis di 50-an tahun
Baca SelengkapnyaTak sedikit orang yang salah kaprah dalam mengartikan perayaan ini ke arah negatif.
Baca SelengkapnyaDr Kemala menyatakan, bahwa sebagian besar pasien penderita kanker datang ke rumah sakit sudah stadium lanjut dan itu tentu menjadi masalah.
Baca SelengkapnyaMetode PCR sebelumnya juga digunakan untuk mendeteksi virus corona.
Baca SelengkapnyaKanker payudara bisa dialami juga oleh pria dengan berbagai gejala berikut.
Baca Selengkapnya