Tetap Pakai Masker Meski Sudah Vaksin Covid-19
Merdeka.com - Vaksinasi covid-19 yang sudah memasuki gelombang ketiga, namun, Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI), Prof. dr. Pandu Riono, MPH, Ph.D mengatakan hingga saat ini tidak ada vaksin yang efektif untuk menangkal virus covid-19. Meski beberapa klaim vaksin buatan Amerika bisa mencegah penularan namun masker merupakan cara paling efektif melindungi diri sendiri dan orang lain.
"Masker adalah vaksin terbaik, murah, mudah dipakai dan terbukti bisa mencegah penularan," jelasnya di webinar Diaspora dan Gerakan Pakai Masker, seperti dikutip dari Liputan6.com.
Pandu mengatakan, sejak adanya pandemi Flu Spanyol 102 tahun yang lalu, masker terbukti paling efektif dalam mencegah penularan virus. Untuk itu, ia menekankan untuk tetap menggunakan masker meskipun sudah banyak orang yang divaksin.
-
Bagaimana cara menggunakan masker? Masker sebaiknya digunakan sekitar 1-3 kali seminggu, tergantung jenis kulit. Misalnya, masker clay cocok untuk kulit berminyak dan sebaiknya digunakan setelah toner. Sementara sheet mask bisa diterapkan setelah toner tetapi sebelum serum untuk memberikan hidrasi tambahan.
-
Kenapa pakai masker penting? Masker bisa mencegah penyakit-penyakit tersebut karena masker berfungsi sebagai penghalang fisik yang mengurangi kontak langsung antara droplets atau tetesan cairan yang keluar dari mulut dan hidung seseorang dengan orang lain.
-
Kenapa masker wajah disarankan untuk dipakai? Mereka menekankan pentingnya memakai masker pada waktu-waktu tertentu untuk melindungi diri sendiri dan orang lain dari penyebaran penyakit.
"Walau sudah divaksinasi tetap harus pakai masker. Karena masker efektif juga menekan penularan melalui droplet atau airbone," paparnya.
Prof. Pandu menerangkan, pola mobilitas rang Indonesia tinggi sejak sebelum Ramadan. Pandu melihat kemungkinan euforia sejumlah kalangan yang mendapatkan vaksinasi namun mengabaikan protokol kesehatan. Padahal, kata dia, beberapa kota kinerjanya masih belum baik dalam mengendalikan pandemi covid-19.
"Sudah terbukti, liburan natal tahun baru luar biasa pergerakan kasus baru (COVID-19) terutama di Jawa-Bali. Apalagi setelah hari raya libur panjang akan terjadi lonjakan kasus," ujarnya.
Pandu mengatakan, masalah yang ditimbulkan usai lebaran tidak hanya karena larangan mudik, tapi masih banyak dilakukan masyarakat. Tetapi juga tempat wisata banyak yang dibuka, sehingga meningkatkan resiko penularan.
"Pandemi ini nyata. Namun yang terjadi vaksinasi dilakukan bukan untuk pengendalian pandemi tapi untuk pemulihan ekonomi. Para pengambil kebijakan malah menghitung alokasi vaksin untuk mencapai herd immunity yang tidak mungkin tercapai. Bagaimana mau mencapai 85 persen herd immunity, Indonesia tidak punya pabrik vaksin, wilayahnya juga luas. Jadi 40 persen saja mengendalikan pandemi ini yang jadi masalah. Sehingga vaksin itu bukan satu-satunya cara. Pakai masker," pungkasnya.
(mdk/ttm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menggunakan masker adalah langkah pencegahan, bukan hanya untuk COVID-19, tapi juga berbagai macam virus lainnya.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaDinas kesehatan DKI Jakarta mengungkapkan kasus Covid-19 naik 40 persen dalam sepekan. Sementara kasus mycoplasma pneumonia enam orang.
Baca SelengkapnyaBeredar kabar vaksin Mpox yang dipersiapkan adalah vaksin eksperimental.
Baca SelengkapnyaDia lalu mengatakan vaksin dengue dapat diberikan kepada masyarakat berusia 6 hingga 45 tahun.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaPakar mengungkap sejumlah kiat agar masyarakat dapat menjalani liburan Natal dan Tahun Baru dengan aman di tengah kasus Covid-19 yang meningkat.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.
Baca Selengkapnya