Tidak Ada Sinyal pada Saat Liburan Bisa Timbulkan Dampak Kesehatan Mental Wisatawan
Merdeka.com - Ketika liburan, sering kali kita menjelajahi tempat eksotis seperti gunung dan laut. Namun tak semua tempat tersebut memiliki akses yang memadai untuk komunikasi.
Hal yang sama juga bisa terjadi ketika kita berkelana ke perdesaan atau ke luar negeri. Masalah koneksi ini sering kita alami dalam liburan yang dijalani.
Dilansir dari NY Post diketahui bahwa ketika seorang wisatawan terputus dari akses digital pada saat perjalanan, terdapat dampak yang muncul pada mentalnya. Diketahui bahwa ketika hal ini terjadi, bisa muncul perasaan cemas, frustrasi, dan withdrawal syndrom yang serupa sakau.
-
Apa yang membuat seseorang merasa cemas saat tidak ada akses gadget? Sindrom ini membuat seseorang merasa cemas secara berlebihan ketika tidak memiliki akses ke gadget mereka.
-
Apa efek kesepian pada kesehatan mental? 'Hubungan antarpribadi adalah kebutuhan inti manusia,' ujar Colin Hessem, ilmuwan komunikasi dari Oregon State University yang terlibat dalam penelitian ini. 'Ketika kebutuhan untuk menjalin hubungan yang kuat tidak terpenuhi, individu akan menderita secara fisik, mental, dan sosial.'
-
Siapa yang terdampak isolasi sosial karena gangguan mental? Banyak orang dengan gangguan kesehatan mental mengalami isolasi sosial karena stigma atau karena gejala-gejalanya yang menghambat kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain.
-
Apa yang menyebabkan orang mudah gelisah dan kehilangan motivasi? Seseorang yang mudah gelisah dan kehilangan motivasi cenderung kesulitan mengambil keputusan sendiri. Alhasil sejumlah aktivitas bisa terganggu, banyak pekerjaan yang bisa tertunda dan bahkan tak terselesaikan.
-
Siapa yang bisa mengalami kelelahan mental? Tidak memiliki jaringan sosial yang kuat dapat meningkatkan risiko kelelahan mental. Keterisoliran sosial dapat membuat seseorang merasa terpinggirkan.
-
Mengapa misokinesia membuat seseorang merasa terganggu? 'Ketika Anda melihat seseorang terluka, Anda mungkin merasa meringis karena rasa sakit mereka tercermin di otak Anda,' kata Jaswal. Dengan kata lain, orang yang rentan terhadap misokinesia mungkin secara tidak sadar berempati dengan fidgeter, namun dengan cara yang negatif.
Penelitian ini dipublikasikan pada Journal of Travel Research. Temuan ini didapat usai menganalisis pengalaman dari 24 orang di 17 negara yang terputus dari koneksi pada saat liburan.
Walau pada awalnya mengalami masalah, namun kemudian mereka bisa menerima hal ini dan bahkan merasa terbebas. Banyak partisipan ketika sudah kembali terkoneksi merasa kewalahan dengan banyaknya pesan yang masuk pada gawai mereka.
Muncul karena Alasan Praktis
Munculnya kecemasan pada seseorang ini disebut disebabkan karena alasan praktis. Navigasi pada saat liburan merupakan salah satu masalah yang muncul ketika tidak ada internet, tidak adanya peta serta panduan navigasi membuat wisatawan ini merasa cemas terutama di perkotaan.
Bagi mereka yang berlibur ke perdesaan, withdrawal syndrome atau masalah yang muncul ketika berhenti menggunakan ponsel merupakan hal negatif paling utama dan bisa diibaratkan seperti 'sakau'. Ketika wisatawan merasa tak mampu untuk menggunakan teknologi yang biasa mereka gunakan untuk menghabiskan waktu.
Dialami Wisatawan yang Berkomitmen untuk Bekerja
Peneliti mengungkap rasa 'sakau' ini cenderung lebih tinggi pada wisatawan yang memiliki komitmen pribadi maupun professional.
"Kami menemukan bahwa beberapa partisipan senang dan menikmati pengalaman terputus dari dunia luar ini walau sempat mengalami kesulitan, namun sebagian membutuhkan waktu lebih lama untuk menerima pengalaman terputus dari koneksi ini," ungkap peneliti Dr. Brad McKenna.
Lebih Terhubung dengan Lingkungan Sekitar
Banyak orang juga menyebut bahwa mereka jadi lebih memperhatikan dan terhubung dengan lingkungan sekitar.
"Mereka menjadi lebih perhatian dan fokus pada lingkungan sekitar ketika tidak terkoneksi dibanding terganggu oleh pesan masuk, notifikasi atau peringatan dari aplikasi seluler mereka," terang McKenna.
Partisipan juga mengaku bahwa mereka berbicara lebih banyak dengan sesama wisatawan atau penduduk lokal dibanding ketika ponsel mereka aktif.
"Banyak orang yang menjadi lelah karena koneksi secara konstan dari teknologi dan saat ini terdapat tren perkembangan wisata bebas digital," ungkap peneliti Dr. Wenjie Cai.
"Sangat membantu untuk melihat perjalanan emosional yang dialami oleh wisatawan tersebut," tandasnya.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak orang justru sakit usai liburan. Ini Penyebab terjadinya hal tersebut serta cara mengatasinya.
Baca SelengkapnyaKecanduan judi terutama judi online bisa membawa sejumlah dampak buruk bagi kesehatan mental.
Baca SelengkapnyaPada musim liburan seperti sekarang banyak orang yang merasakan kesepian. Berikut cara untuk mengatasi dan melawan perasaan tersebut.
Baca SelengkapnyaBanyak orang mengalami sakit atau motivasi yang menurun usai liburan. Kondisi ini bisa terjadi akibat faktor psikologis yang terjadi.
Baca SelengkapnyaKesepian artinya kesendirian, atau ketika merasa sendiri.
Baca SelengkapnyaRasa kesepian bisa kita alami secara tiba-tiba, penting untuk mengenalinya secara tepat walau kadang kondisi ini tidak disadari.
Baca SelengkapnyaJudi online bisa menyebabkan kecanduan, masalah mental, dan sosial.
Baca SelengkapnyaKurang tidur selama beberapa waktu bisa berdampak buruk pada tubuh, namun benarkah hal ini bisa berdampak hingga kematian?
Baca SelengkapnyaGangguan perjudian adalah kondisi ketika perilaku judi sudah menjadi candu dan mengganggu kehidupan sehari-hari seseorang.
Baca SelengkapnyaLebih dari sekadar perasaan sedih atau kelelahan, anhedonia merupakan gejala klinis berbagai gangguan mental.
Baca SelengkapnyaPost-holiday blues adalah kondisi psikologis yang umum terjadi setelah liburan berakhir.
Baca SelengkapnyaKesepian tidak hanya berdampak pada kehidupan sosial seseorang, tetapi juga pada kesehatan mentalnya.
Baca Selengkapnya