Tidak Semua Orang Memiliki Durasi Menurunkan Berat Badan yang Sama
Merdeka.com - Banyak orang biasa melakukan diet secara bersamaan namun tak mendapat hasil yang sama secara bersamaan. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Ternyata semua orang memang punya durasinya sendiri dalam menurunkan berat badan.
"Durasi waktu untuk menurunkan berat badan masing-masing orang berbeda. Tubuh manusia juga tidak dapat disamaratakan seperti mesin," ujar dokter spesialis kedokteran olahraga Sophia Hage.
Setiap orang, kata Sophia, memiliki kondisi yang berbeda-beda. Ini juga membuat metode yang digunakan seseorang dalam menurunkan berat badan pada setiap orang bisa berbeda-beda.
-
Bagaimana cara menurunkan berat badan? 'Kurangi 500 kalori selama misalnya target turun berat badan 4 kg, jadi targetnya dalam satu minggu harus turun sekitar 1 kg, itu harus rutin melakukan olahraga rutin 3-5 kali per minggu dengan durasi 150 menit per minggu artinya setiap kali olahraga itu bisa 40-45 menit minimal,' jelas Firlianita.
-
Apa yang dilakukan seleb untuk turun berat badan? Dengan rajin berolahraga dan menjaga pola makan, ia berhasil mengurangi berat badannya sebanyak 40 kg.
-
Bagaimana cara yang sehat untuk menurunkan berat badan? Penurunan berat badan yang sehat dan berkelanjutan memerlukan keseimbangan antara asupan kalori dan aktivitas fisik, serta pola makan yang seimbang dan nutrisi yang cukup.
-
Bagaimana cara pria itu menurunkan berat badannya? Dia awalnya mengikuti saran dokter untuk berpuasa makan selama 40 hari, hanya mengkonsumsi multivitamin untuk nutrisi dan hidup dan minum minuman rendah/kalori seperti kopi, teh, dan air mineral sesuai anjuran dokter.
-
Bagaimana cara mengatasi berat badan yang sulit turun? Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa tanda ini, sebaiknya periksa hormon Anda sebagai kemungkinan penyebab masalah berat badan,' kata Vyas dalam sebuah video di TikTok.
-
Apa itu obesitas? Obesitas atau kegemukan menjadi penyebab munculnya sejumlah penyakit berbahaya.
Selain itu, Sophia menambahkan bahwa karena tubuh manusia butuh beradaptasi, maka menurunkan berat badan secara drastis dalam waktu yang singkat dan terlalu cepat sangat tidak dianjurkan.
"Kebanyakan penelitian menganjurkan penurunan berat badan yang sehat sebaiknya dijaga dalam rentang 1 sampai 2 kilogram per minggu atau 4 sampai 8 kilogram per bulan," saran Sophia.
Namun, dia mengatakan bahwa ada beberapa kasus ekstrem yang mengancam jiwa. Untuk kondisi semacam ini, dibutuhkan intervensi yang agresif dan dalam pengawasan medis.
Salah satu kasus ekstrem misalnya seperti yang dialami Titi Wati asal Palangkaraya, Kalimantan Tengah yang memiliki berat badan hingga 220 kg. Kondisi tersebut membuat Titi harus melakukan operasi pengecilan pada lambungnya.
Dalam kasus Titi sendiri, Sophia melihat ada kemungkinan beberapa faktor yang membuat berat badannya melonjak drastis. Seperti kurangnya aktivitas fisik serta kebiasaan mengonsumsi camilan tidak sehat.
"Faktor-faktor lainnya selain nutrisi dan aktivitas yang perlu digali adalah apakah ada underlying disease atau penyakit atau gangguan medis yang menyebabkan kenaikan berat badannya, apakah itu gangguan metabolisme atau hormon," tambah wanita yang mengambil pendidikan spesialisasi kedokteran olahraga di Fakultas Kedokteran UI ini.
Selain itu, stres atau masalah emosional lain juga bisa menjadi penyebab berat badan bertambah.
"Sehingga setiap kali stres atau cemas, lari ke makanan atau nyemil," tandasnya.
Reporter: Giovani Dio PrasastiSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bagi mereka yang berolahraga untuk menurunkan berat badan, bisa saja olahraga tidak memperoleh hasil yang diinginkan.
Baca SelengkapnyaTidak turunnya berat badan setelah diet bisa jadi disebabkan oleh beberapa faktor berikut.
Baca SelengkapnyaMenurunkan berat badan bukanlah hal yang mudah dan sering kali menjadi tantangan bagi banyak orang.
Baca SelengkapnyaWalau lebih berat dilakukan, menurunkan berat badan di atas usia 40 tahun bisa tetap dilakukan tanpa berolahraga.
Baca SelengkapnyaIntermitten fasting bisa jadi salah satu alternatif untuk menurunkan berat badan. Namun dalam pelaksaannya tetap harus menjaga asupan dan juga olahraga.
Baca SelengkapnyaMinum kopi di malam hari bisa tidak berdampak pada sejumlah orang.
Baca SelengkapnyaSuara bersin yang berbeda adalah hal yang normal dan merupakan variasi alami dari individu ke individu.
Baca Selengkapnya