Tidur bantu otak bersihkan racun berbahaya
Merdeka.com - Jangan sepelekan waktu beristirahat. Sebab penelitian terbaru menemukan kalau tidur cukup sangat diperlukan demi membantu otak untuk membersihkan racun yang berbahaya.
"Saat tubuh istirahat, otak bekerja keras untuk membersihkan racun yang diperoleh tubuh ketika kita masih sadar," terang Dr Maiken Nedergaard dari University of Rochester Medical Centre (URMC) di New York.
Sebaliknya, jika kurang tidur, racun bisa mengendap dalam otak sehingga meningkatkan risiko penyakit Alzheimer dan penyakit saraf lainnya.
-
Mengapa kurang tidur berisiko terkena Alzheimer? Ketidakcukupan tidur berkaitan dengan risiko demensia, termasuk Alzheimer. Penting untuk memiliki jadwal tidur yang teratur serta menghindari konsumsi alkohol, kafein, dan elektronik menjelang tidur. Memulai ritual tidur yang menenangkan juga dapat membantu memperbaiki pola tidur.
-
Mengapa kurang tidur bisa mempercepat penuaan otak? Pada usia 40-an, kekurangan tidur bisa mempercepat proses penuaan otak. Berdasarkan penelitian, dampaknya mulai dirasakan saat memasuki usia 50-an.
-
Kenapa kurang tidur ganggu otak? Kebiasaan ini dapat mengganggu kemampuan otak dalam mengingat dan berpikir, serta meningkatkan risiko demensia dan Alzheimer.
-
Kenapa kurang tidur berisiko meningkatkan demensia? Pola tidur yang tidak memadai, terutama pada tahap hidup sebelumnya, dapat meningkatkan risiko demensia di masa mendatang.
-
Bagaimana pengaruh kualitas tidur pada penuaan otak? Kualitas tidur yang buruk serta kesulitan untuk tertidur dan bangun di pagi hari memiliki keterkaitan dengan penuaan otak. Hal ini terutama berlaku bagi orang yang mengalami masalah tidur tersebut selama minimal lima tahun.
-
Apa dampak buruk kurang tidur? Kurang tidur yang berkepanjangan memaksa tubuh untuk melepaskan lebih banyak kortisol, yaitu hormon stres yang biasanya meningkat dalam situasi penuh tekanan. Ketidakseimbangan hormon ini berdampak pada perubahan suasana hati dan peningkatan tingkat stres.
Sebagaimana dilansir dari Daily Mail, peneliti memaparkan bahwa otak tidak bisa membersihkan racun seperti tubuh yang bergantung pada sistem limfatik untuk mengusir zat-zat berbahaya.
"Membersihkan racun dalam otak membutuhkan usaha yang lebih besar, terutama jika jumlah racunnya sangat banyak. Proses itu pun hanya bisa dilakukan otak ketika tubuh beristirahat," tambah peneliti.
Hasil penelitian kemudian dilaporkan dalam jurnal Science.
Baca juga:Ketahui foreplay impian pria selama ini!Tingkatkan gairah seksual dengan sayuran hijau10 Makanan pembangkit gairah seksual teraneh di dunia6 Alasan memalukan untuk menolak seksKetahuilah 7 posisi seks favorit pria
(mdk/riz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kurang tidur dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan, baik fisik maupun mental.
Baca SelengkapnyaKebiasaan yang dapat mengganggu kesehatan otak adalah kebiasaan yang dapat merusak sel-sel otak, menghambat aliran darah dan oksigen ke otak.
Baca SelengkapnyaTerlalu sering tidur menyebabkan berbagai risiko kesehatan
Baca SelengkapnyaBuat kamu yang masih bertanya-tanya apa saja dampak negatif dari sering begadang yang patut diwaspadai, berikut ini penjelasannya.
Baca SelengkapnyaOtak memiliki peran dalam mengendalikan seluruh fungsi tubuh.
Baca SelengkapnyaKondisi kurang tidur bisa sangat memengaruhi keadaan mental seseorang sehingga penting diperhatikan.
Baca SelengkapnyaBerbagai hal yang kita lakukan sehari-hari bisa berdampak pada kondisi kesehatan kita termasuk pada kondisi otak.
Baca SelengkapnyaKurang tidur selama beberapa waktu bisa berdampak buruk pada tubuh, namun benarkah hal ini bisa berdampak hingga kematian?
Baca SelengkapnyaMencegah Alzheimer di usia muda memerlukan perhatian khusus pada berbagai aspek gaya hidup dan kesehatan.
Baca SelengkapnyaSejumlah tindakan kita di malam hari bisa memengaruhi kondisi otak.
Baca SelengkapnyaMembatasi screentime atau waktu penggunaan gawai sangat penting bagi kondisi tidur kita terutama pada bulan Ramadan ini.
Baca SelengkapnyaTidak hanya faktor genetik yang berperan, gaya hidup dan pilihan sehari-hari kita juga memiliki dampak besar terhadap kesehatan otak.
Baca Selengkapnya