Tidur panjang di akhir pekan ternyata buruk bagi otak
Merdeka.com - Tidur panjang dan bermalas-malasan di akhir pekan memang menyenangkan setelah seminggu penuh bekerja keras. Tetapi kebiasaan tersebut ternyata buruk bagi otak, terutama bagi orang-orang yang kurang tidur pada pekan aktif. demikian menurut penelitian terbaru.
Para ahli dari Penn State, University of Crete, University of Athens dan New York School of Medicine tepatnya menemukan kalau tidur lebih lama di akhir pekan tidak membuat memberikan keuntungan kesehatan apapun bagi otak yang kelelahan.
"Kurang tidur karena sibuk bekerja itu buruk. Tetapi dengan mengganti tidur lebih lama di akhir pekan tidak akan memberikan manfaat apa-apa bagi otak," terang Dr Alexandros Vgontzas.
-
Bagaimana hari santai meningkatkan kualitas tidur? Stres dan overstimulasi dapat mengganggu kualitas tidur, kata Dr Tugnait. Aktivitas santai dan mengambil waktu untuk bersantai dapat membantu meningkatkan pola tidur, menghasilkan tidur yang lebih nyenyak dan kesehatan yang lebih baik secara keseluruhan.
-
Bagaimana tidur terlalu lama berpengaruh ke kesehatan? Efeknya terlihat pada gangguan metabolisme dan hormon, seperti insulin, yang dapat mempengaruhi kontrol gula darah.
-
Kapan waktu terbaik untuk tidur di akhir pekan? Gunakan akhir pekan sebagai kesempatan untuk memperbaiki jadwal tidur Anda. Coba tidur lebih awal dan bangun lebih pagi agar mendapatkan cukup istirahat.
-
Apa yang bisa membantu tubuh rileks di akhir pekan? Mandi dan berendam air panas juga bisa menjadi cara untuk membuat akhir pekan lebih sehat. Hal ini bisa membuat tubuh menjadi rileks dan siap untuk tidur dengan kualitas baik.
-
Bagaimana tidur cukup membuat mood lebih baik? Tidur yang cukup juga dapat membantu meningkatkan suasana hati dan ketahanan terhadap stres.
-
Apa saja manfaat tidur yang cukup? Tidur yang cukup dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan mengurangi risiko serangan jantung serta stroke. Tidur juga membantu meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan penyakit.
Sebagaimana dilansir dari Huffington Post, sebanyak 30 pria dan wanita sehat dengan rata-rata usia 24 tahun terlibat dalam penelitian tersebut. Mereka diminta tidur normal setiap hari selama delapan jam. Kemudian responden melanjutkan dengan tidur selama enam jam pada hari Senin sampai Sabtu diikuti dengan tidur selama sepuluh jam pada hari Minggu.
Dari situ, peneliti menemukan kalau hormon stres meningkat ketika responden hanya tidur enam jam sehari. Fungsi otak juga ikut menurun. Akan tetapi menambah jumlah jam tidur di akhir pekan tidak memberikan dampak positif apapun terhadap kondisi responden.
Bagi beberapa orang yang terlalu sibuk, jadwal dan jatah tidur memang cenderung disepelekan. Namun peneliti terus mengingatkan kalau tubuh dan otak perlu istirahat dan setidaknya kita harus tidur serta bangun di jam yang sama setiap hari demi menjaga keseimbangan jam biologis.
Hasil penelitian kemudian dilaporkan dalam American Journal of Physiology - Endocrinology and Metabolism.
Baca juga:6 Cara paling mudah membuat tubuh rileksSering sakit perut saat kecil berdampak pada mental saat dewasaMenuntut ilmu terlalu tinggi bisa memicu stres?4 Cara mudah untuk meningkatkan energiPekerjaan bisa membunuh pelan-pelan (mdk/riz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tidur jadi aktivitas yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh, namun jangan terlalu berlebihan karena bisa memberikan dampak negatif!
Baca SelengkapnyaTidur siang harus memperhatikan durasi yang cukup.
Baca SelengkapnyaFenomena menunda tidur untuk melakukan berbagai hal ini dikenal sebagai Revenge Bedtime Procrastination.
Baca SelengkapnyaAktivitas remeh temeh ini berkontribusi terhadap faktor orang cepat lelah.
Baca SelengkapnyaBuat kamu yang masih bertanya-tanya apa saja dampak negatif dari sering begadang yang patut diwaspadai, berikut ini penjelasannya.
Baca SelengkapnyaRasa malas beraktivitas sering kali muncul setelah libur panjang.
Baca SelengkapnyaBurnout bisa terjadi walau kita baru saja berlibur. Kenali sejumlah penyebab dan cara mencegahnya:
Baca SelengkapnyaSains ternyata punya jawaban mengapa bulan Januari terasa lambat dari bulan-bulan biasanya.
Baca SelengkapnyaWalau tidur merupakan hal yang penting, namun terlalu banyak tidur bisa menjadi hal yang mengancam kesehatan kita.
Baca Selengkapnya