'Tifus menyerang sekitar 30 juta orang setiap tahun'
Merdeka.com - Para ahli memperingatkan bahwa bakteri tifus yang mematikan dapat menimbulkan ancaman global - setelah menyebar melalui Asia dan Afrika.
Demam tifoid atau tifus adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Penyakit ini biasanya ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh feses atau urine orang yang terinfeksi.
Gejala tifus umumnya berkembang satu sampai tiga minggu setelah paparan, dan bisa menjadi ringan atau bahkan berat. Gejalanya termasuk:
-
Mengapa TBC bisa menjadi penyakit mematikan? Tuberkulosis (TBC) saat ini menjadi penyakit menular yang paling mematikan di seluruh dunia, menurut laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
-
Apa saja penyakit kritis yang meningkat? Berdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik (jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, dan lainnya) di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di tahun 2022.
-
Mengapa tipes bisa fatal? Ya, tipes atau demam tifoid bisa menyebabkan kematian jika tidak segera diobati. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi, yang dapat menyebabkan komplikasi serius jika infeksi tidak ditangani dengan baik.
-
Kenapa Flu Singapura bisa berbahaya? Flu Singapura dapat sembuh dengan perawatan yang tepat di rumah, tetapi jika tidak ditangani dengan baik, penyakit ini dapat memicu komplikasi serius, seperti radang otak atau meningitis, yang dapat berujung pada kematian.
-
Apa bahaya penyakit TBC? TBC dianggap penyakit serius karena dapat menular serta berbahaya. Bahkan satu penderita TBC mampu menulari hingga 15 orang di sekitarnya yang harus diwaspadai.
-
Kenapa virus bisa bahaya? Virus-virus ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga mematikan.
- demam tinggi
- sakit kepala
- sembelit atau diare
- bintik merah di dada
- pembesaran limpa dan hati
"Tifus menyerang sekitar 30 juta orang setiap tahun dan pengawasan global pada skala ini sangat penting untuk mengatasi semakin meningkatnya ancaman kesehatan yang disebabkan oleh obat resisten tifus di banyak negara berkembang di seluruh dunia," ungkap WHO seperti dilansir Daily Mail (10/5).
Menurut para ahli, vaksinasi tifus tidak tersedia secara luas di negara-negara berkembang, yang umumnya hanya mengandalkan obat anti-mikroba untuk mengendalikan penyakit tersebut.
Salah satu ilmuwan yang terlibat dalam penelitian ini, Dr Stephen Baker, dari Hospital for Tropical Diseases, unit penelitian klinis Oxford University di Ho Chi Minh, Vietnam, mengatakan: "Hasil ini memperkuat pesan bahwa bakteri tidak mematuhi batas internasional dan setiap upaya untuk mencegah penyebaran resistensi antimikroba harus terkoordinasi secara global."
(mdk/des)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyakit tipes telah menjadi ancaman kesehatan di banyak negara berkembang, termasuk Indonesia.
Baca Selengkapnya"Tiap tahun di dunia sekitar 1,3 juta orang meninggal atau dua setengah orang per menit meninggal di dunia," kata Budi
Baca SelengkapnyaInfeksi bakteri misterius mematikan bernama Streptococcal Toxic Shock Syndrome (STSS) sedang melanda Jepang.
Baca SelengkapnyaMencegah tipes lebih baik daripada mengobati penyakit yang menyerang.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan mengungkapkan satu jenis bakteri patogen berkembang dengan pesat akibat perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaJumlah populasi nyamuk di seluruh dunia terungkap. Angkanya begitu fantastis.
Baca SelengkapnyaHewan paling bahaya di dunia bisa jadi hidup di sekitar kita, untuk itu kita harus waspada terhadap hewan di sekitar kita. Berikut hewan paling bahaya di dunia.
Baca SelengkapnyaKonsumsi antibiotik tanpa resep dari dokter bisa berujung bahaya dan bahkan kematian.
Baca SelengkapnyaOrganisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (14/8) menyatakan situasi penyakit Mpox terkini sebagai “kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia".
Baca SelengkapnyaSejumlah temuan arkeolog menunjukkan bahwa beberapa penyakit menular ternyata sudah ada sejak masa lalu.
Baca SelengkapnyaLima orang meninggal akibat komplikasi penyakit “langka tapi serius” di Virginia, Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaTuberkulosis merupakan tantangan yang masih dihadapi oleh Indonesia hingga saat ini.
Baca Selengkapnya