Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tingginya Angka Kanker Paru-Paru Dipicu Belum Adanya Cara Deteksi Dini

Tingginya Angka Kanker Paru-Paru Dipicu Belum Adanya Cara Deteksi Dini Ilustrasi kanker paru-paru. ©2018 Merdeka.com/Pixabay

Merdeka.com - Salah satu penyakit yang cukup ditakuti dan membahayakan kesehatan sejumlah orang adalah kanker. Secara khusus, kanker paru merupakan jenis penyakit kanker yang jumlah penderitanya cukup tinggi dibanding jenis kanker lain.

Ketua Umum Cancer Information & Support Center (CISC), Aryanthi Baramuli Putri SH MH menyebut bahwa kanker paru merupakan penyebab kematian tertinggi akibat kanker. Bahkan, presentasenya lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah kematian karena jenis kanker lainnya seperti kanker prostat, payudara, dan kolorektal.

Menurut dia tingkat survival lima tahunan kanker paru-paru sangat rendah dan tergantung pada stadium ditemukannya kanker.

Orang lain juga bertanya?

dr Evelina Suzanna SpPA dari Pusat Kanker Nasional - Rumah Sakit Kanker Dharmais, hal ini terjadi karena belum adanya deteksi dini yang resmi dari lembaga kesehatan manapun untuk kanker paru-paru. Sehingga tingginya angka kematian akibat kanker paru masih tinggi.

“Tidak ada deteksi dini yang resmi dari WHO (World Health Organization) untuk penyakit kanker paru, walaupun Jepang pernah mencoba melakukan CT-scan dan tertangkap itu bukan deteksi dini. Deteksi dini itu sebelum sel kanker ditangkap, nah itu baru deteksi dini,” kata Evelina di acara diskusi media Kanker Paru ALK-Positif: Kenali, Periksa, Tangani Bersama belum lama ini.

Gejala Kanker Paru-Paru

Pada awalnya kanker paru memang tidak akan menunjukkan gejala karena yang rusak adalah sel tubuh sendiri, sementara penyakit lain seperti TBC (Tuberkulosis) atau Pneumonia disebabkan karena adanya kuman yang masuk ke dalam tubuh dan pasti akan menunjukkan gejala awal seperti demam, meriang, keringat malam, batuk malam hari, dan merasa tidak nyaman.

Kalau batuknya TBC batuknya yang berdehem-dehem, batuknya bukan batuk yang seperti bronkitis, pasti ada demam meriang, keringat malam, batuk malam hari, dan merasa tidak nyaman. Nah, teknologi untuk seseorang itu diketahui TBC atau bukan di Indonesia sudah banyak seperti pemeriksaan dengan foto ronsen, tapi tidak dengan kanker paru-paru, belum ada deteksi dini, ujar Eveline.

Merokok

Evelina menambahkan bahwa peningkatan angka kematian karena kanker paru-paru juga disebabkan oleh tingkat konsumsi rokok yang masih sangat tinggi, termasuk tren merokok dengan rokok elektronik (vaping).

Menurutnya, paru-paru sangat lembut dan halus bahkan lebih halus dari kornea mata. Namun, kalau paru-paru terus terasapi membuat sifat elastisnya akan hilang.

Kornea dilindungi oleh cairan air mata dan kelopak mata sehingga kita dapat kornea mata tetap bersih dan dapat melihat dengan jernih. Mata akan iritasi oleh asap rokok yang dibuktikan dengan keringnya permukaan kornea dibersihkan dengan adanya air mata yang mengalir banyak yang pada saat mata terkena asap pada kornea.

Sementara paru-paru yang tidak terlihat dan terasapi oleh 20 batang rokok setiap hari dapat dibayangkan betapa keringnya paru-paru hingga suatu saat seseorang bisa terkena kanker paru. Jadi itu penyebabnya baru dari asap rokok dan belum yang lain seperti polutan dan asap pembakaran yang lainnya, katanya.

Dalam kesempatan yang sama juga ditegaskan oleh dr. Sita Laksmi Andarini, Ph.D, Sp. P (K) bahwa rokok elektrik (Vaping) juga berbahaya. Ditemukan bahwa kandungan nikotin dalam rokok elektrik lebih tinggi daripada rokok konvensional.

Penulis: Winda NelfiraSumber: Liputan6.com

(mdk/RWP)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kanker Paru-Paru Jadi Penyebab Kematian Terbanyak di Dunia, Apa Solusinya?
Kanker Paru-Paru Jadi Penyebab Kematian Terbanyak di Dunia, Apa Solusinya?

Di Indonesia kasus kanker paru-paru banyak ditemukan pada usia produktif sekitar 40 tahun.

Baca Selengkapnya
Ketahui 2 Jenis Kanker Paru Berdasar Tipe Sel yang Terlibat
Ketahui 2 Jenis Kanker Paru Berdasar Tipe Sel yang Terlibat

Penyakit kanker paru memiliki dua jenis utama yang bisa dibedakan dari selnya.

Baca Selengkapnya
Ketahui Gejala Kanker Paru yang Perlu Diwaspadai dan Dideteksi Dini
Ketahui Gejala Kanker Paru yang Perlu Diwaspadai dan Dideteksi Dini

Deteksi dini dari gejala kanker paru penting dilakukan terutama pada sejumlah kondisi berikut:

Baca Selengkapnya
Usia Pasien Kanker Paru di Indonesia Lebih Muda 10 Tahun dari Negara Lain, 2 Faktor Ini Penyebabnya
Usia Pasien Kanker Paru di Indonesia Lebih Muda 10 Tahun dari Negara Lain, 2 Faktor Ini Penyebabnya

Bila di luar negeri rata-rata di usia 60-an terkena kanker paru, di Indonesia banyak pasien kanker tersebut terdiagnosis di 50-an tahun

Baca Selengkapnya
Kebiasaan Pemicu Kanker Paru-paru, Cegah Sejak Dini
Kebiasaan Pemicu Kanker Paru-paru, Cegah Sejak Dini

Kanker paru-paru adalah kanker yang terbentuk di dalam paru-paru. Kanker ini dapat disebabkan oleh banyak hal, salah satunya oleh kebiasaan kita sehari-hari.

Baca Selengkapnya
Tiap Tahun 11 Ribu Anak Didiagnosis Kanker, Banyak Baru Diketahui pada Stadium Lanjut
Tiap Tahun 11 Ribu Anak Didiagnosis Kanker, Banyak Baru Diketahui pada Stadium Lanjut

Banyak pasien kanker anak baru mengetahui kondisi kesehatannya setelah memasuki stadium lanjut.

Baca Selengkapnya
Menkes: Biaya Pengobatan Penyakit Akibat Rokok 3 Kali Lebih Tinggi dari Keuntungan Cukai
Menkes: Biaya Pengobatan Penyakit Akibat Rokok 3 Kali Lebih Tinggi dari Keuntungan Cukai

"Beban kesehatan yang dikeluarkan karena penyakit paru kronis itu jauh lebih besar dari pendapatan Bea Cukai," kata Budi.

Baca Selengkapnya
Penderita Kanker di Indonesia Naik, Usia Muda Semakin Rentan
Penderita Kanker di Indonesia Naik, Usia Muda Semakin Rentan

Dr Kemala menyatakan, bahwa sebagian besar pasien penderita kanker datang ke rumah sakit sudah stadium lanjut dan itu tentu menjadi masalah.

Baca Selengkapnya
Jadi Penyebab Kematian Kedua di Indonesia, Biaya Pengobatan Kanker Serviks Capai Rp4,5 Triliun per Tahun
Jadi Penyebab Kematian Kedua di Indonesia, Biaya Pengobatan Kanker Serviks Capai Rp4,5 Triliun per Tahun

Berdasarkan data Globocan 2021, terdapat 36.633 kasus kanker serviks di Indonesia dengan angka kematian yang terus meningkat.

Baca Selengkapnya
Jumlah Kesembuhan Pasien Kanker Anak Hanya 35 Persen, Ketahui Apa Penyebabnya
Jumlah Kesembuhan Pasien Kanker Anak Hanya 35 Persen, Ketahui Apa Penyebabnya

Hingga saat ini tingkat kesembuhan pasien kanker anak di Indonesia hanya 45 persen. Jauh di bawah negara maju yang di kisaran 70-80 persen.

Baca Selengkapnya
Dampak Polusi Udara terhadap Paru-Paru, Bisa Sebabkan Kanker Paru
Dampak Polusi Udara terhadap Paru-Paru, Bisa Sebabkan Kanker Paru

Polusi udara dapat menyebabkan kerusakan paru-paru yang serius, bahkan sampai berpotensi mengancam nyawa.

Baca Selengkapnya
Ini Jenis Kanker Kedua yang Paling Ditakuti dan Banyak Terjadi pada Perempuan
Ini Jenis Kanker Kedua yang Paling Ditakuti dan Banyak Terjadi pada Perempuan

Human papillomavirus (HPV) adalah infeksi menular seksual umum yang dapat menyerang kulit, area genital, dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya