Tingkat testosteron pria sudah ditentukan sejak dalam kandungan

Merdeka.com - Kesehatan seorang pria bisa jadi dipengaruhi oleh banyak hal, mulai gaya hidup, pola makan, dan kebiasaan-kebiasaan lainnya. Namun ternyata tak hanya itu saja. Kesehatan pria ternyata juga dipengaruhi oleh tingkat hormon testosteron sejak dalam kandungan.

Penelitian terbaru bahwa tingkat hormon testosteron yang dimiliki oleh pria sebenarnya sudah ditentukan sejak dalam kandungan. Pria yang memiliki hormon testosteron rendah biasanya disebabkan oleh kurangnya paparan testosteron selama ibunya mengandung, seperti dilansir oleh Science Daily (22/04).

Sementara itu, hal ini juga berimbas pada kesehatan pria karena testosteron sangat penting untuk kesehatan tubuh dalam jangka waktu yang lama. Rendahnya tingkat testosteron pada pria bisa memicu berbagai macam penyakit serius seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.

Peneliti telah menunjukkan bahwa sel yang bertanggung jawab untuk memproduksi testosteron saat dewasa, dikenal sebagai sel leydig, berasal dari sel batang yang ditemukan pada testis. Sementara itu, penelitian ini juga menemukan bukti bahwa sel batang tersebut berkaitan dengan pembentukan testis saat bayi masih dalam kandungan.

Sel leydig memang tidak benar-benar tumbuh hingga pria mencapai masa puber. Namun peneliti menemukan bahwa fungsi sel leydig ini bisa berkurang jika sel batang mereka kekurangan hormon testosteron sejak dalam kandungan. Hasil penelitian ini kembali menunjukkan betapa pentingnya masa perkembangan janin dalam kandungan.

Perkembangan janin dalam kandungan tak hanya mempengaruhi kesehatan bayi saat lahir, melainkan juga berimbas pada kesehatan mereka hingga dewasa. Hasil penelitian ini dilakukan oleh peneliti dari Medical research Council (MRC) di University of Edinburgh.

Ketua peneliti profesor Richard Sharpe menjelaskan bahwa hasil ini sebaiknya membuat para ibu hamil sangat berhati-hati dengan kandungan mereka. Diet dan gaya hidup yang salah, serta paparan zat kimia atau obat yang berbahaya bisa menurunkan tingkat testosteron pada rahim dan berujung pada kesehatan janin mereka.