Tubuh menggemuk lagi setelah sukses berdiet? Ini sebabnya
Merdeka.com - Saat kamu merasa bahwa tubuh kelebihan berat badan, maka kamu pun berdiet demi mengenyahkan tumpukan lemak yang mengganggu. Setelah beberapa bulan berdiet, berat badan pun turun. Namun tak lama kemudian, berat badan kembali naik dan bahkan naik secara berlebih. Kondisi ini dinamakan dengan kegemukan yo-yo yang seperti permainan yo-yo yaitu naik dan turun secara drastis.
Kamu familiar dengan kondisi ini?
Menurut penelitian yang dilansir dari boldsky.com, kondisi ini tak hanya terjadi karena pemilihan pola diet yang salah namun juga karena mikrobiom yang ada dalam usus.
-
Apa yang diubah genetik dalam tubuh yang menyebabkan obesitas? Beberapa gen dapat memengaruhi mekanisme ini, termasuk gen yang bertanggung jawab atas pengaturan nafsu makan, penyimpanan lemak, dan metabolisme energi. Jika terdapat mutasi atau variasi pada gen-gen tertentu, maka regulasi berat badan dapat terganggu, yang pada akhirnya berkontribusi pada obesitas.
-
Apa yang menjadi bukti keberadaan obesitas di masa lalu? Figurini 'Venus' dari Zaman Batu, yang menggambarkan tubuh dengan bentuk sangat montok, menjadi salah satu bukti keberadaan obesitas di masa lalu.
-
Apa itu obesitas? Obesitas atau kegemukan menjadi penyebab munculnya sejumlah penyakit berbahaya.
-
Apa yang sebenarnya menyebabkan tubuh gemuk? Yang menyebabkan peningkatan berat badan sebenarnya adalah kelebihan kalori dari segala jenis makanan, bukan hanya karbohidrat.
-
Apa penyakit yang menyebabkan berat badan naik? Sekitar satu dari lima orang dewasa mengalami gangguan tiroid yang tidak aktif, juga dikenal sebagai hipotiroidisme. Meskipun kondisi ini lebih umum pada wanita, pria juga dapat mengalami hipotiroidisme, yang dapat menyebabkan peningkatan berat badan secara mendadak.
-
Apa penyebab kelebihan berat badan? Kelebihan berat badan sering kali menjadi salah satu faktor yang meningkatkan risiko diabetes.
Dalam percobaan yang melibatkan tikus obesitas, ditemukan bahwa adanya mikrobiom yang persisten di usus membuat berat badan kembali naik.
"Mikrobiom ini tetap mempertahankan 'memori' obesitas sebelumnya sheingga ketika kamu kembali mengonsumsi makanan tinggi kalori atau makan secara berlebihan, maka tak heran berat badanmu akan naik," terang penelitian dari Weizmann Institute of Science.
Penelitian ini kemudian melakukan pendekatan genomik dan metabolisme untuk menelaah mikrobiom dalam usus. Hasilnya ditemukan bahwa rendahnya flavonoid membuat tubuh memerlukan tambahan makanan tinggi kalori untuk membuatnya tetap bekerja dengan baik. Sehingga para peneliti pun menemukan solusi yaitu dengan menambahkan flavonoid ke dalam air minum di mana saat para tikus mengonsumsi makanan tinggi kalori mereka tidak akan mengalami percepatan kenaikan berat badan.
"Jika hasil ini bisa berlaku juga pada tubuh manusia, maka solusi ini bisa membantu meringankan epidemi obesitas yang terjadi pada saat ini," pungkas Eran Elinav, peneliti dari universitas di Israel ini.
(mdk/feb)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Naiknya berat badan secara mendadak bisa disebabkan oleh sejumlah kendala fisik berikut.
Baca SelengkapnyaBertambahnya berat badan seseorang ketika dia berhenti merokok bukanlah mitos belaka. Penelitian mengungkap mengapa hal ini terjadi.
Baca SelengkapnyaKucing obesitas memiliki risiko penyakit yang semakin meningkat.
Baca SelengkapnyaTidak turunnya berat badan setelah diet bisa jadi disebabkan oleh beberapa faktor berikut.
Baca SelengkapnyaMasalah obesitas kemungkinan sudah terjadi sejak 12.000 tahun lalu pada masa perubahan pola hidup manusia.
Baca SelengkapnyaTernyata meski sudah diet berbagai macam cara, lima hal ini bisa membuat perut mu tetap buncit lho. Apa saja? simak faktanya berikut ini.
Baca SelengkapnyaBagi mereka yang berolahraga untuk menurunkan berat badan, bisa saja olahraga tidak memperoleh hasil yang diinginkan.
Baca Selengkapnya