Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Vaksinasi Covid-19 Bentuk Kekebalan Selama Bertahun-tahun

Vaksinasi Covid-19 Bentuk Kekebalan Selama Bertahun-tahun Vaksinasi corona di Kediri. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Kekebalan terhadap virus corona bisa sampai satu tahun atau bahan seumur hidup dan terus meningkat, terutama setelah vaksinasi covid, seperti yang ditemukan dalam dua studi terbaru.

Dari temuan tersebut menambah daftar manfaat vaksinasi covid-19 dan membantu menghilangkan keraguan masyarakat yang masih ragu dan khawatir akan perlindungan terhadap virus hanya berumur pendek, tulis NYTimes seperti dikutip dari Liputan6.com.

Dua penelitian tersebut menunjukkan bahwa kebanyakan orang yang telah pulih dari covid-19 dan kemudian divaksinasi, tidak lagi memerlukan booster. Akan tetapi, orang yang divaksinasi yang tidak pernah terinfeksi kemungkinan besar akan membutuhkan booster, begitu pula sebagian kecil orang yang terinfeksi tetapi tidak menghasilkan kekebalan yang kuat.

Orang lain juga bertanya?

Menurut salah satu penelitian yang diterbitkan pada Senin (24/05/2021) di jurnal Nature, sel yang mempertahankan memori virus bertahan di sumsum tulang dan dapat mengeluarkan antibodi kapan pun dibutuhkan.

Adapun sebuah situs khusus penelitian biologi bernama BioRxiv, merilis studi yang menemukan bahwa sel B memori tersebut terus menjadi dewasa dan menguat setidaknya selama 12 bulan setelah infeksi awal.

"Makalah ini konsisten dengan literatur yang berkembang yang menunjukkan bahwa kekebalan yang ditimbulkan oleh infeksi dan vaksinasi untuk SARS-CoV-2 tampaknya berumur panjang," kata Scott Hensley, ahli imunologi di University of Pennsylvania yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

Namun karena virus seperti virus Corona berubah secara signifikan setiap beberapa tahun, oleh karena itu kita tetap bisa terinfeksi berulang kali sepanjang hidup yang mungkin lebih karena variasi virusnya daripada karena kekebalan kita menurun.

Vaksinasi Tingkatkan Kekebalan Tubuh

Michel Nussenzweig, seorang ahli imunologi di Rockefeller University di New York yang memimpin studi tentang pematangan memori, vaksinasi yang membuat respons sistem kekebalan sel B membuat tubuh sangat kuat sehingga menggagalkan bahkan varian virus.

“Orang yang terinfeksi dan mendapatkan vaksinasi benar-benar memiliki kekebalan yang hebat karena terus mengembangkan antibodi mereka. Saya berharap (kekebalan) akan bertahan lama,” kata Dr. Nussenzweig.

Pada prinsipnya, saat pertama kali bertemu virus, sel B berkembang biak dengan cepat dan menghasilkan antibodi dalam jumlah besar. Setelah infeksi akut diatasi, sejumlah kecil sel tinggal di sumsum tulang, terus memompa keluar antibodi dalam jumlah sedang.

Ali Ellebedy dari Washington University di St. Louis menganalisis darah dari 77 orang dalam interval tiga bulan, dimulai sekitar sebulan setelah mereka terinfeksi virus corona, untuk melihat sel B memori khusus untuk virus corona baru. Hasilnya, hanya enam dari 77 yang dirawat di rumah sakit karena covid-19; sisanya mengalami gejala ringan.

Untuk hasil tingkat antibodi orang-orang ini, penurunannya cepat dalam kurun waktu empat bulan setelah infeksi dan terus menurun secara perlahan berbulan-bulan setelahnya. Hasil ini sejalan dengan penelitian lain.

Menurut beberapa ilmuwan, penurunan tersebut merupakan pertanda menurunnya kekebalan. Jika darah mengandung antibodi dalam jumlah tinggi untuk setiap patogen yang pernah ditemui tubuh, darah akan segera berubah menjadi lumpur kental. Alih-alih, kadar antibodi dalam darah turun drastis setelah infeksi akut, sementara sel B memori tetap diam di sumsum tulang, siap untuk bertindak bila diperlukan.

Adapun tim Dr. Ellebedy memperoleh sampel sumsum tulang dari 19 orang kira-kira tujuh bulan setelah mereka terinfeksi. Lima belas diantaranya terdeteksi memiliki sel B memori, sementara pada empat lainnya tidak terdeteksi. Ini menunjukkan bahwa beberapa orang mungkin membawa sel B memori sangat sedikit atau tidak sama sekali. Intinya, meskipun Anda terinfeksi, bukan berarti Anda memiliki respon imun yang kuat, katanya. Temuan ini semakin memperkuat gagasan pentingnya vaksinasi pada orang yang telah pulih dari covid-19.

Diantara peserta tersebut, lima diantaranya menyumbangkan sampel sumsum tulang tujuh atau delapan bulan setelah mereka awalnya terinfeksi dan kembali empat bulan kemudian. Dari sana Dr. Ellebedy menemukan jumlah sel B memori tetap stabil selama waktu itu.

Ada juga yang disebut antibodi penetral yang diperlukan untuk mencegah infeksi ulang dengan virus, menurut temuan tim Dr. Nussenzweig, tetap tidak berubah antara enam dan 12 bulan, sementara antibodi terkait tetapi kurang penting perlahan menghilang. Sel B memori terus berkembang, antibodi yang mereka hasilkan mengembangkan kemampuan untuk menetralkan kelompok varian yang lebih luas. Pematangan yang sedang berlangsung ini dapat diakibatkan dari sebagian kecil virus yang diasingkan oleh sistem kekebalan, bisa dikatakan untuk latihan target.

Setahun setelah infeksi, aktivitas menetralkan pada peserta yang belum divaksinasi lebih rendah terhadap semua bentuk virus, dengan kerugian terbesar terlihat pada varian yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan.

Vaksinasi secara signifikan memperkuat tingkat antibodi, juga meningkatkan kemampuan menetralkan tubuh sekitar 50 kali lipat. Hasil penelitian Dr. Nussenzweig menunjukkan bahwa orang yang telah pulih dari covid-19 dan kemudian divaksinasi akan terus memiliki tingkat perlindungan yang sangat tinggi terhadap varian yang muncul, bahkan tanpa menerima vaksin booster.

Sementara itu, semua ahli sepakat bahwa kekebalan cenderung bekerja sangat berbeda pada orang yang belum pernah menderita covid-19. Untuk itu, maksimalkan vaksinasi covid-19 untuk mengurangi gejala saat terjangkit virus covid-19.

(mdk/ttm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Peneliti Tengah Kembangkan Vaksin Flu Universal, Dirancang Bisa Redakan Segala Jenis Mutasi Flu
Peneliti Tengah Kembangkan Vaksin Flu Universal, Dirancang Bisa Redakan Segala Jenis Mutasi Flu

Vaksin flu universal bisa membantu mengatasi berbagai jenis flu dan mutasinya seperti Covid-19.

Baca Selengkapnya
Penelitian Terbaru Berhasil Pecahkan Mengapa Ada Orang yang Sama Sekali Tidak Terinfeksi COVID-19
Penelitian Terbaru Berhasil Pecahkan Mengapa Ada Orang yang Sama Sekali Tidak Terinfeksi COVID-19

Penelitian terbaru mengungkap penyebab sejumlah orang aman dari Covid-19 tanpa pernah terinfeksi.

Baca Selengkapnya
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi

Hinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.

Baca Selengkapnya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya

Beredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun

Baca Selengkapnya
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.

Baca Selengkapnya
Rekor, Pria Ini Terinfeksi Covid Terlama Hingga 613 Hari dan Bermutasi Lebih dari 50 Kali
Rekor, Pria Ini Terinfeksi Covid Terlama Hingga 613 Hari dan Bermutasi Lebih dari 50 Kali

Seorang pria 72 tahun di Belanda terinfeksi Covid-19 selama 613 hari dan berakhir meninggal. Yuk, simak fakta lengkapnya!

Baca Selengkapnya
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia

Jamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Waspada Covid Lagi, Begini Imbauan dari Kemenkes dan Ahli
Waspada Covid Lagi, Begini Imbauan dari Kemenkes dan Ahli

Masyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat

Baca Selengkapnya
Apakah Penting Vaksin Herpes Zoster? Ini Tujuan & Manfaat yang Akan Diberikan
Apakah Penting Vaksin Herpes Zoster? Ini Tujuan & Manfaat yang Akan Diberikan

Herpes Zoster merupakan penyakit yang ditandai dengan munculnya bintil, ruam dan disertai dengan cairan bening.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Temukan 1.700 Spesies Baru Virus Purba Berusia 41.000 Tahun, Berpotensi Menginfeksi Manusia dan Menyebar ke Seluruh Dunia
Ilmuwan Temukan 1.700 Spesies Baru Virus Purba Berusia 41.000 Tahun, Berpotensi Menginfeksi Manusia dan Menyebar ke Seluruh Dunia

Tim peneliti menjelajahi lapisan es di Himalaya dan membawa kepingan es-es itu ke laboratorium untuk diperiksa.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran

Komnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Baca Selengkapnya