Ventilasi Udara Buruk Bisa Tularkan COVID-19, Ini Cara Jaga Kualitas Udara di Rumah
Merdeka.com - Penularan virus COVID-19 dapat terjadi pada ruangan dengan sirkulasi udara yang buruk. Untuk mencegah penularan di dalam rumah akibat masalah tersebut, memperhatikan ventilasi dan kualitas udara merupakan hal yang harus dipahami.
Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi dr. Maydie Esfandiari menjelaskan, penting untuk selalu menjaga kualitas dan sirkulasi udara bersih di dalam ruangan agar tubuh tetap sehat dan bebas dari virus, bakteri, serta jamur yang dapat menyerang sistem pernapasan.
“Tubuh membutuhkan oksigen dari udara untuk kelangsungan metabolisme. Oleh karena itu penting untuk memiliki udara yang bersih dan berkualitas seperti tidak berwarna, berbau, dan berasa; terasa segar bila dihirup; serta tidak bercampur dengan benda asing," kata Maydie beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
-
Mengapa udara bersih sangat penting? Udara yang bersih adalah kebutuhan dasar bagi setiap individu di seluruh dunia, namun tingkat polusi terus meningkat secara signifikan hingga mencapai kondisi yang berbahaya.
-
Apa itu udara bersih? Udara yang bersih adalah salah satu komponen utama agar makhluk hidup tinggal dengan nyaman dan aman.
-
Mengapa kualitas udara penting untuk kesehatan? Ketika kualitas udara tercemar polutan, kesehatan bisa terancam.
-
Kenapa kualitas udara yang bersih sangat penting? Mengingat pentingnya udara bersih sebagai kebutuhan fundamental manusia, WHO berupaya mengatasi masalah polusi udara yang semakin parah.
-
Mengapa penting untuk menjaga kebersihan udara di dalam ruangan? Kualitas udara di dalam ruangan bisa Anda buat sebersih mungkin guna menjaga diri Anda dari terpaan penyakit saluran pernapasan.
-
Mengapa kualitas udara dalam ruangan penting? Udara yang Anda hirup di dalam rumah seharusnya menjadi yang terbersih, tetapi kenyataannya sering kali tidak demikian. Bergantung pada tingkat paparan dan kondisi medis yang ada, Anda mungkin merasakan efek kesehatan dari paparan polutan ini baik secara langsung maupun beberapa tahun kemudian.
Dia melanjutkan, seiring berjalannya waktu kualitas udara semakin memburuk sehingga muncul berbagai gangguan penyakit yang berbahaya dan sering dikeluhkan seperti infeksi saluran napas atas (ISPA), kanker, jantung, kulit hingga kondisi yang paling dikhawatirkan saat ini yaitu terpapar COVID-19.
Hal yang Bisa Dilakukan
Dia menyarankan untuk selalu memperhatikan sirkulasi udara dan meletakkan ventilasi pada posisi yang tepat. Selain itu, jagalah kebersihan benda-benda yang rentan menyerap debu, bakteri, jamur, seperti mesin pendingin, karpet, ataupun boneka.
"Pelihara tanaman yang memberikan oksigen tambahan hingga menggunakan semprotan disinfektan yang aman untuk saluran pernapasan," lanjut dia.
Di luar itu, selalu terapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta protokol kesehatan dengan ketat. Selalu gunakan masker, cuci tangan, hindari keramaian, jaga imunitas tubuh dengan rajin berolahraga, istirahat cukup, mengonsumsi makanan bergizi dan vitamin.
Melakukan sejumlah hal tersebut bisa membuat kita terhindar dari infeksi COVID-19. Kualitas udara di rumah yang baik juga dapat bermanfaat secara langsung pada aspek kesehatan lain.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah perubahan bisa kita lakukan untuk membuat rumah lebih sehat dan nyaman untuk ditinggali.
Baca SelengkapnyaKondisi kesehatan seseorang bisa sangat dipengaruhi melalui bagaimana kondisi rumahnya.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini kabar kembali diramaikan dengan masyarakat kota Jakarta yang mengeluhkan kualitas udara buruk. Ini pun sesuai dengan laporan situs IQAir yang menunjukkan indeks kualitas udara Jakarta mengandung polutan utama PM 2,5.
Baca SelengkapnyaDi tengah serbuan polusi udara seperti ini, penting untuk melindungi kesehatan anak.
Baca SelengkapnyaTips efektif memaksimalkan ventilasi rumah agar tetap sejuk dan nyaman sepanjang hari.
Baca SelengkapnyaMenjaga paru-paru di tengah polusi yang sangat tebal bisa dibantu dengan mengonsumsi minuman herbal.
Baca SelengkapnyaDampak serius polusi udara ini dapat menyebabkan beragam penyakit pernapasan, seperti asma, bronkitis, hingga kanker paru.
Baca SelengkapnyaSelama ini, banyak orang percaya bahwa paru-paru basah terjadi akibat kebiasaan tidur di lantai. Namun ternyata faktanya tidak seperti itu.
Baca SelengkapnyaJangan Sampai Terserang ISPA di Musim Pancaroba, Lakukan Hal Ini
Baca SelengkapnyaTembok rumah berjamur bukan hanya masalah kosmetik belaka.
Baca SelengkapnyaIkuti tips berikut untuk menjaga kesehatan pernapasan Anda dengan optimal.
Baca SelengkapnyaPerhatikan tanda seperti tetesan air, bercak air pada tembok, dan cat yang mengelupas. Dengan mengetahui sumber masalah, Anda bisa segera melakukan perbaikan.
Baca Selengkapnya