Virus Ebola telah bermutasi dan jadi lebih ganas!
Merdeka.com - Pada akhir tahun 2014, virus EBola menjadi salah satu virus yang menggemparkan dunia. Virus ini telah tersebar di Afrika Barat dan telah banyak menelan korban. Baru-baru ini peneliti menemukan bahwa virus Ebola menunjukkan tanda-tanda bermutasi dan bisa menjadi lebih ganas dari sebelumnya.
Tim peneliti dari Institut Pasteur di Prancis yang pertama kali menemukan penyebaran Ebola di Guinea, Maret tahun lalu. Peneliti menemukan bahwa mutasi pada virus Ebola bisa menyebabkan penyakit ini menyebar menjadi lebih cepat dan luas.
Emile Ouamouno, anak berusia dua tahun di desa Meliandou adalah korban pertama dari virus Ebola yang telah bermutasi. Emile meninggal setelah empat hari mengalami demam tinggi pada bulan Desember 2014 lalu, seperti dilansir oleh Daily Mail (29/01). Beberapa minggu kemudian adik Emile diketahui terkena Ebola, disusul oleh ibu dan neneknya.
-
Kenapa virus bisa bahaya? Virus-virus ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga mematikan.
-
Apa yang ditemukan oleh peneliti? Para peneliti yang dipimpin oleh Shuhai Xiao di Virginia Tech menemukan fosil spons laut berusia 550 juta tahun, menjelaskan kesenjangan 160 juta tahun dalam catatan fosil.
-
Apa yang ditemukan peneliti? Para peneliti menggambarkan spesies baru dari genus Calotes di Tiongkok selatan dan Vietnam utara.
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Bagaimana wabah malaria menyebar? Sebaran malaria di Cirebon Merujuk Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Cirebon yang dikutip dari Liputan6, penyakit malaria saat itu menyebar dengan cepat.
-
Mengapa ilmuwan meneliti virus purba? Penelitian itu memberi gambaran singkat tentang bagaimana virus beradaptasi dengan perubahan iklim selama ribuan tahun.
Dari sana, virus Ebola terus menyebar. Tim yang menelusuri virus tersebut menemukan bahwa Ebola telah bermutasi dan menjadi lebih menular. Hasil ini didapatkan peneliti setelah menganalisis ratusan sampel darah dari pasien Ebola di Afrika Barat sejak Desember 2013.
"Kami tahu virus ini mengalami perubahan besar. Penting untuk cepat melakukan diagnosis dan perawatan. Kami harus mengetahui mutasi macam apa yang terjadi pada virus ini agar kami selalu waspada terhadap 'musuh' kami," ungkap Dr Anavaj Sakuntabhai pada BBC.
Ebola adalah virus RNA, hampir sama seperti HIV dan influenza. Bukan hal yang mustahil bahwa virus akan bermutasi, namun virus RNA biasanya memiliki kemungkinan bermutasi lebih tinggi. Meski begitu, peneliti tak bisa mengetahui bagaimana virus ini akan terus berevolusi. Biasanya virus akan bermutasi dan beradaptasi dengan lingkungannya.
Apakah ini berarti virus Ebola akan lebih berbahaya dan bisa tersebar hingga Indonesia? Penelitian masih berlanjut hingga saat ini.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
virus secara umum adalah mikroorganisme parasit yang tidak dapat bertahan hidup tanpa inang untuk mereproduksi diri.
Baca SelengkapnyaSelain dilaporkan dari Republik Demokratik Kongo, Kenya, Rwanda, dan Uganda, juga terdeteksi di Asia dan Eropa.
Baca SelengkapnyaKelelawar merupakan hewan yang menjadi penyebab dari peredaran sejumlah virus yang berbahaya.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan mengungkapkan satu jenis bakteri patogen berkembang dengan pesat akibat perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaVirus yang dapat menyerang manusia memang perlu dipahami.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca SelengkapnyaIni merupakan sebuah rekor penciptaan virus yang mampu 'membasmi' manusia dalam 3 hari.
Baca SelengkapnyaPerubahan iklim yang terjadi beberapa tahun terakhir telah menyebabkan penyakit yang ada di daerah tropis jadi menyebar ke daerah lain.
Baca SelengkapnyaTerdapat berbagai macam virus yang dapat membawa penyakit serius.
Baca SelengkapnyaSkrining ketat dilakukan menyusul ditemukannya varian Clade Ib di luar kawasan Afrika.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaPeneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.
Baca Selengkapnya