Virus mematikan MERS diduga menular lewat unta
Merdeka.com - MERS atau Middle East Respiratory Virus adalah salah satu virus mematikan dengan gejala mirip SARS. Virus ini telah membunuh 46 orang di seluruh dunia. Sebuah penelitian mengungkap bahwa unta bisa jadi menjadi penyebar virus MERS pada manusia.
Virus MERS bisa jadi menular lewat unta ketika manusia menggunakannya untuk transportasi atau meminum daging dan susu unta berpunuk satu. Ilmuwan menjelaskan bahwa mereka telah menemukan bukti kuat mengenai unta sebagai hewan yang menyebarkan virus MERS pada manusia.
"Bukti terbaru mengungkap bahwa unta bisa jadi salah satu penyebar MERS. Terdapat beberapa jenis kontak yang dilakukan manusia dan unta yang bisa menularkan virus," ungkap Hantal Reusken dari National Institute for Public Health, seperti dilansir oleh NY Daily News (09/08).
-
Apa itu zoonosis? Penyakit zoonosis adalah penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia.
-
Bagaimana virus dengue menyebar ke manusia? Jika nyamuk ini terinfeksi virus dengue, mereka dapat mentransmisikan virus tersebut kepada manusia saat menggigit.
-
Mengapa virus menyerang manusia? Virus yang dapat menyerang manusia memang perlu dipahami.
-
Bagaimana virus West Nile menyebar? Virus ini menular ke hewan lain dan manusia melalui gigitan nyamuk.
-
Bagaimana jika makanan hewan terkontaminasi? Menurut Dana Hunnes, asisten profesor di Fielding School of Public Health di University of California, Los Angeles (UCLA), mengonsumsi pet food bisa berbahaya bagi manusia jika makanan tersebut terkontaminasi.
-
Bagaimana penyakit misterius ini menyebar? 'Tidak jelas kapan wabah ini dimulai karena akan tidak biasa bagi begitu banyak anak untuk terpengaruh begitu cepat,' Dan Silver, seorang pelapor ProMED.
Para ahli yang terlibat dalam penelitian ini menganggap penemuan tersebut merupakan langkah besar untuk mengungkap misteri virus MERS dan dalam usaha untuk mengatasinya. Meski begitu, pihak WHO masih belum yakin dengan hasil penemuan ini. Masih ada pasien yang terkena virus MERS tanpa melakukan kontak dengan manusia yang sudah terkena MERS dan tidak melakukan kontak dengan unta.
"Hal ini memberikan beberapa petunjuk, namun kita masih tak tahu penyebab dan asal virus tersebut. Kita juga masih belum mengetahui bagaimana manusia bisa terinfeksi," ungkap juru bicara WHO, Tarik Jasarevic.
Hingga saat ini korban MERS telah berjatuhan di beberapa negara TImur Tengah seperti Arab Saudi, Qatar, Tunisia, Uni Emirat Arab, dan beberapa negara Eropa seperti Inggris, Prancis, dan Italia. MERS bahkan sempat dikhawatirkan akan menghambat proses ibadah haji Oktober mendatang. (mdk/kun)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengatakan, pasien antraks tak perlu dikarantina karena penyakit tersebut tidak menular kepada orang lain.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Gunungkidul meninggal karena Antraks. Korban sempat dirawat di rumah sakit
Baca SelengkapnyaLeptospirosis berisiko dialami oleh nelayan karena situasi lembap dan terpapar air di kapal.
Baca SelengkapnyaPenyakit ini disebabkan oleh virus zoonosis dan dapat ditularkan kepada manusia melalui hewan.
Baca SelengkapnyaWabah antraks di Gunungkidul, Yogyakarta menjadi sorotan. Sekurangnya tiga orang meninggal dan 93 lainnya positif antraks setelah mengonsumsi daging sapi.
Baca SelengkapnyaMasuknya virus flu babi ke Sulut karena ada unsur kelalaian manusia yang membawa ternak babi masuk ke Sulut melalui jalan tikus.
Baca SelengkapnyaCacar monyet termasuk penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Untuk menghentikan penularannya, penting untuk mengetahui tips-tips pencegahannya.
Baca SelengkapnyaVirus nipah (NiV) adalah virus yang dapat menular dari hewan ke manusia atau dari manusia ke manusia. Virus ini dapat menyebabkan gejala yang beragam.
Baca SelengkapnyaSejumlah penyakit zoonosis bisa mengancam kesehatan manusia dan disebabkan oleh hewan.
Baca SelengkapnyaMeningkatnya mobilitas global dan interaksi manusia dengan satwa liar telah meningkatkan risiko penyebaran penyakit ini.
Baca SelengkapnyaAntraks umumnya menyerang hewan herbivora seperti sapi, kambing, hingga domba. Namun, bakteri tersebut juga bisa melompat ke manusia.
Baca Selengkapnya