Virus MERS tak akan menjadi wabah seperti SARS
Merdeka.com - Meski memiliki tingkat kematian yang tinggi, namun virus MERS (Middle Earth Respiratory Syndrome) yang muncul di arab Saudi diperkirakan tidak akan menjadi wabah besar seperti SARS. Hal ini karena MERS tak bisa ditularkan dengan mudah, ungkap peneliti.
Dalam pengamatan penuh pada MERS, peneliti dari Inggris dan Arab Saudi menjelaskan bahwa meski banyak kesamaan antara virus MERS dan SARS yang menjadi wabah berbahaya di China tahun 2002 lalu, namun ada perbedaan mendasar yang membuat virus MERS tak terlalu berbahaya.
Pihak WHO sebelumnya mengumumkan bahwa umat Islam yang akan melakukan ibadah haji di Mekah tak perlu khawatir karena risiko terkena MERS masih sangat rendah. Hal ini didukung oleh bukti penelitian yang menunjukkan bahwa virus MERS tampaknya tak akan menjadi wabah besar dan membunuh ratusan orang.
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Kenapa sinusitis bakteri lebih sulit menular? Bakteri yang menyebabkan sinusitis juga bisa menular, meskipun biasanya penularannya tidak semudah virus.
-
Kenapa sariawan tidak menular? Sariawan tidak disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri seperti halnya sariawan, flu, atau pilek.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Kenapa herpes bisa menular saat tak ada luka? Virus herpes sangat menular ketika ada lesi atau lepuhan yang aktif, namun juga dapat menular bahkan saat kulit terlihat normal, yang dikenal sebagai penularan asimtomatik.
-
Bagaimana tubuh orang tertentu dapat terhindar dari Covid-19? 'Ini adalah kesempatan yang sangat unik untuk melihat bagaimana respons kekebalan pada orang dewasa tanpa riwayat COVID-19 sebelumnya, dalam pengaturan di mana faktor-faktor seperti waktu infeksi dan komorbiditas dapat dikendalikan,' kata ahli biologi sistem kuantitatif Rik Lindeboom, yang kini berada di Netherlands Cancer Institute.
"Kemungkinan virus MERS untuk menjadi wabah dan membunuh ratusan orang masih sangat kecil. Publik perlu diyakinkan, bahwa MERS tak ditularkan dengan cepat dan tak akan membunuh banyak orang dalam waktu singkat," ungkap profesor Ali Zumla dari University College London, seperti dilansir oleh Reuters (26/07).
MERS pertama kali diidentifikasi 15 bulan lalu dan sejauh ini menginfeksi 90 orang. SEmentara virus SARS menyebar lebih cepat dan langsung menginfeksi 8.000 orang antara bukan November 2002 hingga Juli 2003.
Hingga saat ini MERS telah menyebar dari Timur Tengah ke Prancis, Jerman, Italia, Tunisia, dan Inggris. Dari 90 kasus infeksi, 45 orang di antaranya telah meninggal akibat MERS. (mdk/kun)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meskipun hampir sama, namun bakteri dan virus ternyata memiliki beberapa perbedaan.
Baca SelengkapnyaPenularan cacar monyet tidak mungkin melalui udara seperti Covid.
Baca SelengkapnyaPeneliti menegaskan, nyamuk wolbachia tidak berubah menjadi bionik atau transgenik.
Baca SelengkapnyaMycoplasma merupakan bakteri penyebab utama pneumonia misterius di China.
Baca SelengkapnyaMenurut ilmuwan, ada dua cara untuk menakar kemungkinan kapan asteroid berukuran raksasa menabrak bumi.
Baca SelengkapnyaMohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.
Baca SelengkapnyaPenelitian terbaru mengungkap penyebab sejumlah orang aman dari Covid-19 tanpa pernah terinfeksi.
Baca SelengkapnyaKepala Dinkes Sumsel Trisnawarman menegaskan, pihaknya telah memeriksa sampel swab pasien J. Hasilnya diketahui negatif cacar monyet.
Baca SelengkapnyaNyamuk mengandung bakteri wolbachia mulai disebar ke lima kota di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenurut Nadia, hasil penelitian menunjukkan bakteri wolbachia tidak menginfeksi manusia atau vertebrata lain.
Baca SelengkapnyaBanyak mitos penyakit cacar air yang tidak memiliki penjelasan ilmiah namun dipercaya.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca Selengkapnya