Virus MERS telah menyebar ke Tunisia
Merdeka.com - Seorang warga Tunisia berusia 66 tahun diketahui meninggal akibat MERS, koronavirus baru yang mirip dengan SARS. Pria ini mulai sakit setelah kunjungannya ke Arab Saudi. Sementara kedua anaknya yang sudah dewasa juga terjangkit virus ini.
Anak laki-lakinya dirawat dan telah pulih, namun keluarganya yang lain masih dalam pengawasan medis. WHO mengonfirmasi satu kasus pada anak-anak. Salah satu dari mereka adalah seorang anak perempuan yang ikut ayahnya melancong ke Arab saudi dan Qatar.
Kasus ini merupakan yang pertama terjadi di Tunisia dan mengindikasikan bahwa virus ini secara perlahan keluar dari Arab Saudi dan menyebar ke negara lain. Hingga saat ini jumlah orang yang terjangkit MERS di Arab Saudi mencapai 30 orang. MERS juga telah mengambil nyawa 20 orang di seluruh dunia.
-
Siapa yang terkena dampak penyakit? Lebih dari 95 siswi di SMU St. Theresa's Eregi Girls Ibu Kota Nairobi, Kenya menderita penyakit misterius sehingga sekolah terpaksa ditutup sementara.
-
Siapa korban MR? 'MR ini mau mengambil tiga celana dalam yang belum dicuci sama korban di kamar kosnya,' kata Kanit Reskrim Polsek Sukolilo, Ipda Aan Dwi Satrio Yudha, Senin (1/7).
-
Siapa yang bisa diserang virus? Virus yang dapat menyerang manusia memang perlu dipahami.
-
Mengapa virus menyerang manusia? Virus yang dapat menyerang manusia memang perlu dipahami.
-
Bagaimana tipes bisa menyebabkan kematian? Berikut beberapa komplikasi yang bisa berakibat fatal: Perforasi Usus Bakteri dapat menyebabkan peradangan parah pada usus yang dapat berujung pada perforasi atau robekan pada dinding usus. Ini dapat menyebabkan infeksi serius di rongga perut yang disebut peritonitis, yang memerlukan penanganan medis segera.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
"Kasus dari Tunisia ini belum mengubah pandangan kami terhadap risiko virus MERS. Meski begitu kasus ini menunjukkan bahwa virus masih menyebar dan menginfeksi orang lain," ungkap gregory Hartl, juru bicara WHO di Genewa, seperti dilansir oleh ABC News (21/05).
Pria Tunisia yang meninggal akibat virus MERS diperkirakan telah mengalami masalah pernapasan sejak kepulangannya dari Arab Saudi. Kebanyakan orang yang menjadi korban virus MERS memiliki penyakit lain, seperti pria Tunisia yang memiliki masalah diabetes ini. WHO menjelaskan bahwa adanya penyakit lain yang diderita membuat korban lebih mudah terjangkit virus MERS.
Koronavirus jenis baru ini diperkirakan lebih dekat dengan flu kelelawar dibanding dengan SARS. Para ahli curiga bahwa virus ini 'melompat' langsung dari hewan pada manusia. Namun hingga saat ini belum ada bukti yang cukup untuk menemukan hewan apa yang menjadi sumber MERS. Virus ini bisa menyebabkan pasiennya mengalami masalah pernapasan akut, gagal ginjal, dan masalah jantung.
Hartl menjelaskan bahwa hingga saat ini mereka belum mendapatkan kepastian mengenai bagaimana virus ini bisa menyebar pada manusia. Hal ini tentunya menjadi hal yang penting untuk segera diketahui, mengingat banyaknya orang yang akan keluar masuk ke Arab Saudi, terutama umat muslim yang akan berdatangan ke Mekah dan Madinah untuk bulan Ramadhan pada Juli dan Agustus mendatang.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lima orang meninggal akibat komplikasi penyakit “langka tapi serius” di Virginia, Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaBelum tersedia vaksin untuk manusia yang terjangkit virus ini.
Baca SelengkapnyaLeptospirosis berisiko dialami oleh nelayan karena situasi lembap dan terpapar air di kapal.
Baca SelengkapnyaPenyakit ini sebelumnya disebut monkeypox dan hingga kini sudah ada 38.465 kasus di benua Afrika.
Baca SelengkapnyaLebih dari 1000 Jemaah Haji Meninggal karena Cuaca Panas Ekstrem, Jenazah Banyak Tergeletak di Pinggir Jalan
Baca SelengkapnyaPasien tersebut meninggal di RSUD Fatmawati, Solo, Kamis (21/3).
Baca SelengkapnyaSebagian besar yang meninggal merupakan jemaah haji asal Mesir.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaVirus Nipah menyebabkan dua orang meninggal dunia di India.
Baca SelengkapnyaData itu berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jateng.
Baca SelengkapnyaMunculnya kasus Mpox bukan disebabkan oleh adanya vaksinasi Covid-19 seperti sejumlah hoax yang beredar.
Baca SelengkapnyaFlu Singapura, yang juga dikenal sebagai penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD), adalah penyakit infeksi virus yang umumnya menyerang anak-anak.
Baca Selengkapnya