Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Wabah Corona Virus Bakal Mencapai Puncaknya pada 10 Hari Lagi

Wabah Corona Virus Bakal Mencapai Puncaknya pada 10 Hari Lagi Penanganan pasien virus corona di Wuhan. ©THE CENTRAL HOSPITAL OF WUHAN VIA WEIBO/Handout via REUTERS

Merdeka.com - Wabah virus corona yang mulai menyebar di Wuhan, China bakal mencapai puncaknya sekitar 7 hingga 10 hari mendatang. Hal ini diungkapkan oleh salah satu pejabat tinggi di China pada Selasa (28/1), dilansir dari Medical Xpress.

Novel coronavirus yang menyebar di China ini disebut memiliki kesamaan genetik dengan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome). Penyakit ini pertama muncul di Wuhan pada Desember 2019 lalu dan jumlah orang yang terinfeksi terus bertambah seiring waktu.

Zhong Nanzhan, salah satu ilmuwan dari China's National Health Commission mengatakan pada kantor berita Xinhua bahwa wabah ini tidak bakal meningkat dalam skala yang sangat besar.

Orang lain juga bertanya?

"Saya meyakini bahwa puncaknya bakal terjadi dalam sepekan atau sekitar sepuluh hari," jelas Zhong.

Zhong juga mengungkap bahwa tingkat kemudian juga bakal terus menurun. Walau pengobatannya masih belum ditemui hingga saat ini, namun perawatan yang ada saat ini telah memungkinkan hal ini.

Vaksin Corona Masih Dikembangkan

Diklansir dari laman Global News, Selasa (28/1), secara teknis, kata para ahli, menciptakan vaksin untuk virus corona dimungkinkan.

Beberapa pekan setelah kasus pertama ditemukan, sejumlah peneliti di China sudah memetakan kode genetik virus baru ini dan membagikannya kepada berbagai otoritas kesehatan di seluruh dunia. Dengan begitu upaya untuk menemukan vaksin yang tepat bagi virus corona sudah dimulai.

Para peneliti mengatakan mereka sedang menjalankan pendekatan "klem molekuler" yang sejauh ini dilaporkan memperlihatkan hasil yang menggembirakan dalam uji coba laboratorium ketika penanganan virus macam Ebola dan MERS.

Dua perusahaan farmasi--Inovio Pharmaceuticals dan Moderna Therapeutics--juga menerima jutaan dolar dana dari CEPI untuk menciptakan vaksin melawan virus corona.

Sejumlah universitas, perusahaan farmasi, dan bioteknologi di seluruh dunia juga mengumumkan mereka dengan mengembangkan vaksin untuk virus corona.

Corona Bisa Menyebar Lewat Batuk dan Bersin

Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) hari ini mengatakan virus corona Wuhan bisa menular melalui kontak dengan penderita.

Pengumuman itu disampaikan setelah tim ahli NHC mendapatkan hasil uji coba keempat terhadap virus corona.

Laman CNN melaporkan, Selasa (28/1), NHC kemarin mengatakan mode penularan utama dari virus corona adalah "perpindahan dari jarak dekat" itu artinya virus bisa menulari seseorang jika orang itu dekat dengan penderita yang sedang bersin atau batuk. Mode penularan lainnya adalah sentuhan atau kontak dengan partikel yang sudah terinfeksi virus corona.

Namun NHC tidak menjelaskan lebih jauh bentuk kontak seperti apa yang bisa menularkan virus corona.

Masker dan Kebersihan Bisa Jadi Cara Cegah Virus Corona

Masker wajah dapat menurunkan risiko seseorang terinfeksi virus corona melalui air liur atau dahak. CDC merekomendasikan agar dokter dan perawat yang merawat pasien yang berpotensi terinfeksi juga memakai masker dan kacamata.

Masker wajah dirancang untuk menangkap kontaminasi dan partikel besar, termasuk yang mungkin membawa patogen seperti virus corona seperti masker bedah dan respirator N95.

Respirator N95 menyaring sebagian besar partikel udara di sekitarnya. Jenis masker ini sering digunakan ketika kualitas udara buruk karena asap atau polusi, dan dirancang untuk dipasang dengan ketat.

Sedangkan masker bedah dirancang untuk menjaga agar tetesan atau percikan partikel besar tidak berpindah dari mulut seseorang ke permukaan atau orang-orang terdekat. Masker ini dimaksudkan untuk menjaga penyedia layanan kesehatan dari penyebaran kuman yang ditularkan melalui mulut kepada pasien.

Untuk negara lain yang belum terjangkit corona, menurut co-direktur University of Washington dr. Peter Rabinowitz, pencegahan penyakit bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan diri.

(mdk/RWP)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Penyakit Misterius Mirip Influenza Melonjak di China: RS Penuh, Banyak Anak Terinfeksi
FOTO: Penyakit Misterius Mirip Influenza Melonjak di China: RS Penuh, Banyak Anak Terinfeksi

Lonjakan kasus penyakit mirip influenza ini membuat sebuah RS di China penuh. Banyak pasien anak-anak yang terpaksa dirawat di koridor dan tangga rumah sakit.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Kasus Pneumonia Melonjak, China Pastikan Tetap Aman Didatangi
Kasus Pneumonia Melonjak, China Pastikan Tetap Aman Didatangi

Kasus pneumonia tengah melonjak di China sejak pertama kali dilaporkan pada 13 November 2023.

Baca Selengkapnya
Penyakit Pernapasan Misterius Melonjak di China, WHO Minta Penjelasan
Penyakit Pernapasan Misterius Melonjak di China, WHO Minta Penjelasan

Penyakit Pernapasan Melonjak di China, WHO Minta Penjelasan

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman
Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman

Peningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.

Baca Selengkapnya
Heboh Isu Pandemi 2.0 di Tahun Ini, Begini Penjelasan Kemenkes dan IDI
Heboh Isu Pandemi 2.0 di Tahun Ini, Begini Penjelasan Kemenkes dan IDI

Ahli epidemiologi molekuler membuat heboh dengan pernyataan muncul gelombang pandemi 2.0.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Melonjak di Jepang, Pemerintah Diminta Keluarkan Aturan Larangan Berlibur
Kasus Covid-19 Melonjak di Jepang, Pemerintah Diminta Keluarkan Aturan Larangan Berlibur

Kepala sebuah klinik di Tokyo, Ando Sakuro mengatakan bahwa sepuluh orang telah teruji positif setiap hari sejak akhir Juni.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat

mengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya
Wabah Pneumonia Misterius Menjangkiti Anak-anak di China, Dunia Mulai Waspada
Wabah Pneumonia Misterius Menjangkiti Anak-anak di China, Dunia Mulai Waspada

Sejak pertengahan Oktober 2023, WHO telah memantau data dari sistem pengawasan Tiongkok, terkait pneumonia misterius yang melanda anak-anak di China utara.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Penyebaran Pneumonia Misterius di China Tak Secepat Covid-19
Kemenkes Sebut Penyebaran Pneumonia Misterius di China Tak Secepat Covid-19

Kemenkes meminta masyarakat untuk tidak panik dengan adanya pneumonia misterius yang tengah merebak di China dan Eropa.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Prediksi Puncak Kenaikan Kasus DBD Terjadi Saat Pancaroba
Kemenkes Prediksi Puncak Kenaikan Kasus DBD Terjadi Saat Pancaroba

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi masa pancaroba di tahun 2024 terjadi pada Maret sampai April.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya